TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Imam Masykur secara resmi menunjuk Hotman Paris untuk menjadi kuasa hukum dalam kasus penganiayaan dan pembunuhan oleh Paspampres, Praka Riswandi dan kawan-kawan.
Hotman Paris pun langsung meminta kuasa hukum lokal Acel bergabung dalam Tim Hotman 911. Selain itu, Hotman juga meminta Panglima TNI menerbangkan orang tua korban ke Jakarta, sebagaimana diungkapkan dalam video yang dimuat di Instagram pribadi @hotmanparisofficial.
Sedikitnya 40 pengacara dari berbagai organisasi advokat di Aceh siap mendampingi keluarga Imam Masykur untuk membantu mendampingi proses hukum yang nantinya digelar Jakarta. Dalam waktu dekat pihak keluarga korban akan dibawa oleh relawan ini bertemu langsung dengan Hotman Paris.
Profil Hotman Paris
Pemilik nama lengkap Hotman Paris Hutapea ini lahir pada 20 Oktober 1959 di Desa Laguboti, Sumatera Utara. Ia adalah anak keenam dari 10 bersaudara yang nama depannya berasal dari kata Batak hot ma berarti kuat atau eratlah. Saat memasuki perguruan tinggi, ia awalnya berencana menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung, tetapi gagal ujian masuk. Akibatnya, ia mendaftarkan diri di Fakultas Hukum (FH), Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
Hotman mengaku tidak pernah bermimpi menjadi seorang pengacara. Sebab, ia kerap menjumpai orang dengan gelar sarjana hukum, tetapi belum bekerja. Meskipun awalnya kurang antusias karena tidak berada dalam fakultas favorit, tetapi ia menikmati studi hukum dan meraih nilai tinggi. Bahkan, ia menjadi mahasiswa pertama FH yang berhasil menuntaskan kuliah dalam tiga setengah tahun pada 1981.
Setelah berhasil lulus dari FH, Hotman dinasihati salah satu teman dosennya untuk melamar pekerjaan di kantor hukum O.C. Kaligis. Selama bekerja di kantor hukum tersebut, ia mendapatkan pengalaman pengadilan pertamanya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Lalu, pada 1982, ia sempat bergabung dengan firma pengacara senior Adnan Buyung Nasution bernama Nasution Lubis Hadiputranto.
Selain itu, Hotman juga pernah direkrut oleh Bank Indonesia lantaran prestasi akademiknya yang memukau. Namun, setelah satu tahun bekerja, ia memilih berhenti dan menyadari tidak akan pernah kaya bekerja di sana.
Pada 1983, Hotman bekerja di Makarim & Taira S, sebuah firma hukum perusahaan internasional. Lalu, pada 1987-1998, ia bekerja untuk afiliasi firma Australia, Freehill, Hollingdale & Page. Kemudian, pada 1999, ia meninggalkan Makarim & Taira S untuk mendirikan perusahaannya sendiri, Hotman Paris Hutapea & Partners. Perusahaan tersebut berpusat pada pada litigasi keuangan internasional serta penyelesaian sengketa. Nama Hotman langsung meroket berkat bantuannya terhadap konglomerat Indonesia yang menghapus utang luar negeri.
Kemudian, pada 15 April 2022, Hotman mengundurkan diri dari Perhimpunan Advokat Indonesia atau Peradi. Setelah itu, ia bergabung dalam Dewan Pengacara Nasional (DPN) Indonesia. Selama menjadi pengacara, ia mengaku beberapa kali mengambil kasus selebritas lantaran jenuh. Selain itu, ia juga tidak berminat masuk dalam bagian DPR atau pejabat karena sudah merasa jiwanya cocok menjadi pembela keadilan di depan hukum. Ia juga tidak menyukai jika masuk dalam partai karena tidak bebas dan harus tunduk dengan orang lain.
Pada hubungannya dengan keluarga, Hotman Paris menikah dengan Agustianne Marbun pada 1989. Pernikahan keduanya dikaruniai 3 orang anak yang bernama Frank Alexander Hutapea, Felicia Putri Parisienne Hutapea, dan Fritz Paris Junior Hutapea.
Beberapa kasus yang ditangani Hotman Paris antara lain perceraian Manohara Odelia Pinot, video syur Cut Tari pada 2010, Deddi Corbuzier Vs Mario Teguh pada 2016, Kasus pelecehan seksual terhadap anak usia 4 tahun di Medan, kuasa hukum untuk keluarga korban lift di Bandara Kualanamu, KDRT yang dialami Venna Melinda, kasus narkoba Teddy Minahasa dan lainnya.
Hotman Paris diketahui membuka konsultasi hukum gratis di Kedai Kopi Johnny bagi masyarakat umum yang mempunyai masalah hukum. Ia pun pernah memiliki acara TV The Hotman dan Hotman Paris Show, juga Hotroom di Metro TV.
Pilihan Editor: Cerita Hotman Paris Dompetnya Dikembalikan oleh Petugas Kebersihan di Mall Kelapa Gading