TEMPO.CO, Jakarta - Calon Presiden dari Partai NasDem, Anies Baswedan dikabarkan memilih Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampinginya dalam kontestasi pemilihan presiden 2024. Deklarasi rencananya akan dilakukan di salah satu hotel di Surabaya pada Sabtu, 2 September 2023.
Kabar ini ditanggapi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan NasDem Jawa Timur (Jatim). Tempo pun menghubungi salah satu pengurus DPW PKB Jatim, Fauzan Fuadi terkait kebenaran kabar itu. Namun, dia memilih tak menjawab secara spesifik. “Sabar nggeh (sabar ya),” kata pria yang menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Jatim ini, Kamis 31 Agustus 2022.
Baca Juga:
Senada dengan PKB Jatim, DPW Partai NasDem Jatim juga memilih tak menjawab secara spesifik. Pihak NasDem hanya menjawab bahwa kabar tersebut belum ada. “Belum tuh. Sabar,” ujar Sekretaris Bidang Pemenangan Pemilu DPW Partai NasDem Jawa Timur, Kojeng. Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Provinsi Jawa Timur, Sri Sajekti Sudjunadi belum memberi tanggapan saat berita ini ditulis.
Keputusan Surya Paloh memasangkan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar diungkap Demokrat malam tadi. Sekjen Demokrat sekaligus anggota Tim 8 Koalisi Perubahan Teuku Riefky Harsya mengatakan pada Selasa malam, 29 Agustus 2023, di NasDem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies. Tentu saja penetapan itu tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS, yang merupakan anggota Koalisi Perubahan pengusung Anies sebagai capres. PKB sebelumnya berkoalisi dengan Gerindra mengusung Prabowo Subianto sebagai capres.
Malam itu juga, menurut Riefky, Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat. “Melainkan terlebih dahulu mengutus Sudirman Said untuk menyampaikannya,” ujar Riefky.
Demokrat memandang rentetan peristiwa itu merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol. “Juga pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Riefky.
Pilihan Editor: Surya Paloh Temui Jokowi di Istana Sore Tadi, Ditengarai Bahas Cak Imin jadi Cawapres Anies