TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Inas Nasrullah, menepis isu narasi yang menyebut Ganjar Pranowo menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) dari kandidat calon presiden (capres) lain. Inas menyebut yang membuat isu narasi tersebut miskin ilmu politik.
"Apabila ada narasi yang menginginkan Ganjar Pranowo menjadi bakal cawapres dari capres lain, yang membuat narasi tersebut miskin ilmu politiknya," kata Inas dalam keterangan tertulisnya, Senin, 28 Agustus 2023.
Inas menilai, Gubernur Jawa Tengah itu memiliki modal besar maju sehingga bisa memenangi kontestasi pada Pilpres 2024.
Menurut Inas, Ganjar memiliki elektabilitas tinggi dan telah mendapat dukungan dari PDIP sebagai satu-satunya partai yang bisa mengusung pasangan capres dan cawapres tanpa berkoalisi dengan partai lain.
Ketum Hanura temui Ketum PDIP
Sementara itu, Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang alias Oso menemui menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di kantornya Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 28 Agustus 2023.
Kedatangan Oso beserta rombongan elite Hanura itu untuk menyatakan dukungan secara resmi kepada Ganjar.
Adapun Hanura sebelumnya telah menyampaikan dukungan untuk Ganjar pasca-Megawati mengumumkan Gubernur Jawa Tengah itu sebagai bakal capres mereka di Pilpres 2024 pada Jumat, 21 April 2023, namun belum secara resmi.
Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan bahwa Hanura sudah mantap mengikat kerja sama politik dengan PDIP untuk mendukung Ganjar sebagai capres 2024.
"Kedatangan Partai Hanura nanti siang ke Kantor DPP PDI Perjuangan untuk secara formal dan memantapkan diri bekerja sama dengan PDI Perjuangan," kata Said, seperti dilansir dari Tempo, Senin, 28 Agustus 2023.
Selanjutnya: Dukungan Hanura diduga usai bertemu Jokowi