TEMPO Interaktif, Kebumen: Panen tradisional sarang burung walet di Kebumen, yang semula dijadwalkan Senin (11/5), ditunda karena gelombang pasang mencapai mulut gua. "Kami tak mau ambil resiko, sangat berbahaya," kata Kepala Bidang Pendapatan Kebumen, Yoso Raharjo.
Yoso mengatakan pengunduh--orang yang biasa memanen--sudah berusaha masuk gua. Namun, ganasnya ombak membuat panen tradisional tersebut gagal.
Dalam setahun, pengunduhan wallet secara tradisional dilakukan sebanyak empat kali. Dalam sekali pengunduhan, mereka mendapatkan minimal 13 kilogram sarang burung walet.
Sebelum melakukan pengunduhan, kata Yoso, terlebih dahulu dilakukan prosesi ritual unduh sarang wallet. Ritual tersebut sudah dilakukan sejak akhir bulan lalu.
Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Burung Walet Kebumen, Puryono, ada tiga lokasi pengunduhan sarang burung wallet. Ketiganya yakni di gua Karangbolong di Kecamatan Buayan serta Gua Pasir dan Gua Karangduwur Kecamatan Ayah. Semua gua tersebut letaknya di dinding jurang yang menghadap laut selatan. "Pengunduhan bisa dilakukan saat gelombang surut," kata Puryono.
Yoso menambahkan, dari tahun ke tahun, hasil pengunduhan sarang burung wallet di Kebumen terus mengalami penurunan. Pada tahun 2000, sarang burung yang dapat diunduh mencapai 163,25 kilogram. "Tahun 2007 turun drastis, yakni hanya mencapai 42,82 kilogram," ujar Yoso.
Terakhir, pada tahun 2008, selama dua kali pengunduhan, hasilnya hanya mencapai 22,16 kilogram. Panen biasa dilakukan pada Januari, Maret, Agustus, dan Oktober.
ARIS ANDRIANTO