TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjenguk budayawan Emha Ainun Nadjib alias Cak Nun yang tengah menjalani perawatan di RSUP dr Sardjito, Yogyakarta. Sepekan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan hal serupa.
Prabowo menjenguk Cak Nun pada Jumat kemarin sekitar pukul 17.00.
"Kedatangan Prabowo disambut oleh pihak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, kemudian masuk ke dalam rumah sakit melalui pintu Gedung Bedah Sentral Terpadu RSUP Dr Sardjito Yogyakarta,” bunyi siaran pers tim Media Prabowo yang Tempo kutip pada Sabtu, 15 Juli 2023.
Menurut keterangan pers tersebut, kehadiran Prabowo di rumah sakit tidak lama dan berlangsung tertutup. Selang 10 menit sejak kedatangannya, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gerindra itu keluar dari rumah sakit.
"Kita berdoa semoga lekas sembuh dan cepat pulih. Mudah-mudahan Kita berdoa (agar lekas sembuh),” ujar Prabowo.
Cak Nun alami pendarahan otak karena kelelahan dan riwayat stroke
Sebelumnya, Cak Nun dirawat di RSUP dr Sardjito pada 6 Juli 2023 karena mengalami pendarahan otak. Kabar Cak Nun jatuh sakit pertama kali tersebar di grup WhatsApp Jamaah Maiyah.
"Mohon doanya teman-teman, Cak Nun gak sadarkan diri dirawat di RS Sardjito ada pendarahan otak. Sungguh mohon keikhlasan doa dari teman-teman semua," tulis pesan tersebut.
Cak Nun disebut masih beraktifitas seperti biasanya beberapa sebelum dilarikan ke rumah sakit, termasuk berlatih bersama kelompok Kiai Kanjeng. Dia disebut mengalami kelelahan sehingga terjadi pendarahan di otak.
Sebelumnya pihak RSUP dr Sardjito sempat melarang Cak Nun untuk dijenguk. Pasalnya, dia harus menjalani perawatan di instalasi Intensif Cardiac Care Unit (ICCU).
Sejumlah koleganya menyebut Cak Nun memang memiliki riwayat stroke. Suami dari artis Novia Kolopaking itu bahkan disebut sempat tiga kali mengalami stroke sehingga benar-benar harus menjaga kesehatannya. Dari informasi yang disampaikan sejumlah koleganya, kondisi Cak Nun kian hari kian stabil dan membaik. Bahkan dia disebut sudah bisa berkomunikasi dengan keluarganya meski sangat terbatas.
