Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Ferdy Sambo Tutupi Kasus Pembunuhan Brigadir J Setahun Lalu, Bocor Setelah Peti Mati Dibuka

image-gnews
Terdakwa Ferdy Sambo menjalani sidang lanjutan terkait pembunuhan berencana atas kematian Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 13 Desember 2022. Dalam persidangan Bharada Richard E mengaku diminta Brigadir Yosua membantu mengangkat tubuh Putri Candrawathi yang saat itu terbaring rumah di Magelang, Bharada E mengatakan Putri saat itu menepis tangannya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Terdakwa Ferdy Sambo menjalani sidang lanjutan terkait pembunuhan berencana atas kematian Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 13 Desember 2022. Dalam persidangan Bharada Richard E mengaku diminta Brigadir Yosua membantu mengangkat tubuh Putri Candrawathi yang saat itu terbaring rumah di Magelang, Bharada E mengatakan Putri saat itu menepis tangannya. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kasus pembunuhan Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat genap berlalu setahun. Ajudan eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo itu disebut tewas gara-gara baku tembak dengan Bharada E alias Richard Eliezer pada 8, Juli 2022 di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kematiannya baru diumumkan tiga hari berselang dengan alasan masih suasana Idul Adha. Jenazahnya dikembalikan kepada keluarga di Jambi pada 9 Juli 2022, dalam peti tertutup. Saat hendak dibuka untuk melihat kali terakhir, polisi sempat melarang tanpa alasan yang jelas. Setelah peti tersebut dibuka, keluarga curiga lantaran mendapati luka-luka janggal di tubuh mendiang.

Kecurigaan tersebut berbuntut pada terbongkarnya kasus pembunuhan ini. Cerita baku tembak itu hanyalah karangan Ferdy Sambo yang berusaha menutupi kejahatannya. Nyatanya, kematian sang anak buah memang direncanakan. Penyebabnya, Brigadir Yosua disebut mencoreng harkat dan martabat keluarga atasannya itu.

Kejadian “mencoreng harkat dan martabat keluarga” itu terjadi di Magelang pada 7 Juli, sehari sebelum insiden pembunuhan. Ferdy Sambo bersama istri, Putri Candrawathi, dan para ajudan ke Magelang karena tengah mengunjungi sang anak yang bersekolah di SMA Taruna. Polisi berpangkat Irjen itu pulang ke Jakarta lebih dulu menggunakan pesawat.

Saat di rumah Magelang, Asisten Rumah Ferdy Sambo, Kuwat Ma’ruf memergoki Brigadir J di dalam kamar Putri. Brigadir J disebut melecehkan istri Kadiv Propam Polri itu. Kejadian inilah yang diduga diceritakan Putri kepada Ferdy Sambo sesampainya di rumah dinas Saguling di Jakarta. Bersama Bharada E atau Richard Eliezer, Putri Candrawathi, Kuwat Ma’ruf, dan Rizky Rizal, Ferdy Sambo merencanakan pembunuhan itu.

Berikut beberapa upaya Ferdy Sambo menutupi kasus pembunuh terhadap ajudannya, Brigadir J atau Brigadir Yosua.

Membuat skenario palsu

Berdasarkan laporan Ferdy Sambo kepada polisi, pemicu baku tembak itu bermula ketika ajudannya itu melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi, istrinya. Brigadir J disebut mendatangi Putri di kamar di rumah dinas Duren Tiga dan melakukan hal tak senonoh. Putri pun berteriak dan membuat Brigadir J keluar kamar dengan panik. Bharada E yang ketika itu di lantai bergegas memeriksa.

Saat Bharada E tiba di tangga, ia melihat Brigadir J keluar dari Kamar Putri. Saat ditanya apa yang terjadi, Brigadir J justru menjawab pertanyaan itu dengan tembakan. Bharada E pun membalas tembakan tersebut. Dari hasil olah tempat kejadian perkara atau TKP dan pemeriksaan saksi dan alat bukti, ada 7 proyektil yang ditembakkan Brigadir J dan 5 proyektil yang dikeluarkan Bharada E.

Belakangan diketahui bahwa kematian Brigadir J akibat baku tembak adalah skenario belaka. Mengutip Majalah Tempo edisi 13 Agustus 2022, pihak keluarga mendiang meragukan kronologi dan penyebab kematian Yosua versi polisi. Guna mengusut kematian kasus ini, Kapolri Listyo Sigit kemudian membentuk tim khusus. Dari pemeriksaan terhadap sejumlah aksi, timsus menyimpulkan ada unsur pembunuhan sengaja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Irjen FS menyuruh dan membuat skenario peristiwa seolah-olah ada tembak menembak,” kata Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Agus Andrianto.

Sabotase kamera pengawas

Untuk menutupi kejahatannya, Ferdy Sambo berupaya menghilangkan barang bukti. Kadiv Propam Polri itu menyuruh anak buahnya menghapus rekaman CCTV di sekitar rumah Duren, yang menjadi tempat kejadian pembunuhan Brigadir J. Bahkan dia sempat membentak bawahannya yang menjelaskan isi rekaman tersebut.

“Saya memerintahkan mengamankan dan menghapus CCTV tersebut,” kata Sambo dalam BAP yang sempat dilihat Tempo.

Sambo memerintahkan anak buahnya mengecek rekaman CCTV di lingkungan Komplek Polri itu setelah kejadian pembunuhan Brigadir J pada 8 Juli 2022. Pada 13 Juli 2020, Karo Paminal Propam Brigjen Hendra Kurniawan dan Wakaden B Ropaminal Propam Polri AKBP Arif Rahman Arifin menemui Sambo di ruangannya untuk menyampaikan temuan isi rekaman CCTV tersebut.

Dalam pertemuan itu, awalnya Hendra yang memberikan penjelasan tentang rekaman CCTV. Namun, Sambo tidak memberikan tanggapan apa pun. Setelah itu, giliran Arif yang menjelaskan hasil temuannya. Mendengar penjelasan Arif, Sambo langsung menghardik. “Tidak seperti itu, masa kamu tidak percaya sama saya,” kata Sambo.

Ferdy Sambo langsung bertanya siapa saja yang sudah melihat rekaman tersebut. Arif menjawab ada empat orang yang sudah melihat, yaitu Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, AKBP Ridwan Soplanit. “Kalau bocor berarti kalian berempat yang bocorin dan disimpan di mana video tersebut?” tanya Sambo. Arif menjawab di laptop dan flashdisk milik Kompol Baiquni Wibobo. Sambo memerintahkan untuk menghapus dan memusnahkan semuanya.

Pilihan Editor: Genap Setahun Pembunuhan Brigadi J, Simak Awal Mula Kasus Terungkap

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jaksa Cecar Ahli Forensik Digital soal Asal-usul Novum CCTV di Kasus Jessica Wongso

1 hari lalu

Pemohon mantan terpidana bebas bersyarat, Jessica Kumala Wongso, mengikuti sidang pengajuan permohonan Peninjauan Kembali menuntut dibebaskan dari segala dakwaan atas Putusan Mahkamah Agung, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 4 November 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Jaksa Cecar Ahli Forensik Digital soal Asal-usul Novum CCTV di Kasus Jessica Wongso

Jaksa bertanya soal rekaman CCTV yang kini dihadirkan sebagai novum atau bukti baru dalam sidang PK Jessica Wongso.


Sidang PK Jessica Wongso, Ahli Digital Forensik Ungkap Rekaman CCTV di Kafe Oliver Terdistorsi 89 Persen

1 hari lalu

Pemohon mantan terpidana bebas bersyarat, Jessica Kumala Wongso, mengikuti sidang pengajuan permohonan Peninjauan Kembali menuntut dibebaskan dari segala dakwaan atas Putusan Mahkamah Agung, di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin, 4 November 2024. Jesssica diyakini telah memasukkan racun Sianida ke kopi milik Wayan Mirna Salihin saat berada di Kafe Olivier Grand Indonesia pada 2016 lalu. TEMPO/Imam Sukamto
Sidang PK Jessica Wongso, Ahli Digital Forensik Ungkap Rekaman CCTV di Kafe Oliver Terdistorsi 89 Persen

Saksi ahli digital forensik di sidang PK Jessica Wongso mengatakan CCTV nomor 9 di Kafe Olivier, Grand Indonesia telah mengalami distorsi.


Momen Tragis Liam Payne Terekam CCTV, Disebut Pingsan Sebelum Jatuh dan Bukan Bunuh Diri

6 hari lalu

Penyanyi Liam Payne saat pemutaran perdana dunia film
Momen Tragis Liam Payne Terekam CCTV, Disebut Pingsan Sebelum Jatuh dan Bukan Bunuh Diri

CCTV merekam momen saat Liam Payne terjatuh dari balkon kamar hotelnya di Argentina dan kecurigaan pada pekerja hotel.


Pramono Anung Yakin Program CCTV Bakal Kurangi Angka Tawuran di Jakarta

7 hari lalu

Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung berbicara dalam debat kedua Pilgub Jakarta di Beach City International Stadium, Jakarta Utara, pada Ahad, 27 Oktober 2024 Cuplikan YouTube KPU DKI Jakarta
Pramono Anung Yakin Program CCTV Bakal Kurangi Angka Tawuran di Jakarta

Menurut Pramono Anung, kebijakan memasang CCTV itu merupakan langkah preventif pemerintah.


Polisi Ungkap Identitas Remaja Tewas Usai Jatuh dari Rooftop Mal Bekasi

11 hari lalu

Ilustrasi mayat. Pakistantoday.com
Polisi Ungkap Identitas Remaja Tewas Usai Jatuh dari Rooftop Mal Bekasi

Remaja tewas itu merupakan peserta didik program Paket C tingkat SMA.


Jessi Buka Suara Soal Ancaman Kematian, Imbas Dugaan Penyerangan Penggemar

13 hari lalu

Rapper dan penyanyi Jessi. Foto: Instagram/@jessicah_o
Jessi Buka Suara Soal Ancaman Kematian, Imbas Dugaan Penyerangan Penggemar

Jessi menerima berbagai ancaman kematian usai terseret dugaan penyerangan seorang penggemar.


Hendak Dijemput Paksa Propam Polda NTT, Rudy Soik Takut Alami Nasib Seperti Brigadir Yosua

14 hari lalu

Rudy Soik saat akan dijemput Propam Polda NTT. Tempo/Yohanes Seo
Hendak Dijemput Paksa Propam Polda NTT, Rudy Soik Takut Alami Nasib Seperti Brigadir Yosua

Rudy Soik menegaskan siap mengikuti prosedur hukum yang benar, tetapi menolak penjemputan yang ia sebut sebagai tindakan arogansi


Pemred Jubi Punya Rekaman CCTV Pelaku yang Lempar Bom Molotov, Ada 2 Orang

19 hari lalu

Warga mengamati dampak ledakan bom pada mobil di Halaman Kantor Redaksi Jubi, Waena, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu, 16 Oktober 2024. Aksi pelemparan bom molotov tersebut mengakibatkan dua mobil operasional Jubi yang diparkir di halaman kantor Redaksi Jubi terbakar dan rusak, sekitar pukul 03.15 WITA. ANTARA /Gusti Tanati
Pemred Jubi Punya Rekaman CCTV Pelaku yang Lempar Bom Molotov, Ada 2 Orang

Teror Bom Molotov yang terjadi pada media Jubi bukan pertama kalinya.


Suswono Janjikan Pemasangan CCTV, Jubir Anggap Beda dengan Program Pramono Anung-Rano

25 hari lalu

Suswono Janjikan Pemasangan CCTV, Jubir Anggap Beda dengan Program Pramono Anung-Rano

Pemasangan CCTV menjadi salah satu program unggulan dari pasangan Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono.


5 Janji Pramono Anung-Rano Karno Saat Debat Pilkada Jakarta 2024

28 hari lalu

Pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) mengikuti debat pertama pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu, 6 Oktober 2024. Debat perdana tersebut mengangkat tema penguatan SDM dan transformasi Jakarta menjadi Kota Global. ANTARA/Aprillio Akbar
5 Janji Pramono Anung-Rano Karno Saat Debat Pilkada Jakarta 2024

Setidaknya 5 janji Pramono Anung-Rano Karno disampaikan dalam Debat Pilkada Jakarta 2024. Termasuk job fair untuk atasi pengangguran di Jakarta.