TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung berpendapat bahwa kamera pengawas atau CCTV bisa mengurangi potensi terjadinya tawuran di sejumlah wilayah secara drastis. Pemasangan CCTV merupakan salah satu program unggulan Pramono Anung-Rano Karno. Pasangan itu mengklaim CCTV dapat mengurangi angka kriminalitas di Jakarta.
"Saya yakin kalau CCTV ada di mana-mana, pasti tawuran itu akan menurun dengan drastis," kata Pramono saat ditemui usai blusukan di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa, 29 Oktober 2024. Meski begitu, mantan Sekretaris Kabinet ini mengakui untuk menekan angka kriminalitas tetap harus dibarengi dengan edukasi ke masyarakat.
Pramono menyampaikan, jika tindakan kriminal seperti tawuran masih terjadi secara berulang, kondisi ini disebutnya perlu menjadi catatan khusus dan harus ditindak oleh aparat penegak hukum. "Kalau berulang dan enggak bisa disadarkan, ya kami menyerahkan ini kepada aparat penegak hukum, supaya dilakukan upaya hukum, supaya orang jera," ucap Pramono.
Adapun soal program CCTV, Pramono pernah membahasnya saat debat pertama Pilkada Jakarta, Ahad, 6 Oktober 2024 lalu. Menurut politikus PDIP itu, program CCTV merupakan permintaan warga terhadap dirinya saat berkampanye ke sejumlah wilayah. "Kami melakukan belanja masalah di bawah. Rakyat ingin mereka menjadi lebih aman," ujar Pramono dalam sesi tanya jawab debat pertama.
Menurut Pramono, kebijakan memasang CCTV itu merupakan langkah preventif pemerintah. Dia mengatakan bahwa kebijakan ini juga harus dibarengi dengan kerja sama dengan pihak terkait seperti aparat penegak hukum. Pramono juga optimis program ini akan terealisasi dengan mudah di Jakarta. Dia ingin memasang CCTV di setiap RT dan RW untuk menjamin keamanan dan mengurangi tindak kejahatan.
Pilihan editor: Jalanan Ring Road Utara Yogyakarta Ditutup 3 Jam saat Ribuan Santri Gelar Aksi Solidaritas Kasus Penusukan