TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengaku banyak menerima cibiran setelah memutuskan membeli 12 pesawat tempur bekas Angkatan Udara Qatar, Mirage 2000-5. Dia menyatakan terpaksa membeli pesawat bekas pakai itu, namun dia memastikan usia pakainya masih cukup lama.
"Banyak yang seolah-olah nyinyir, ya, seolah-olah mau macem-macem, menilai bahwa diomong-omongin pesawat bekas, pesawat bekas. Memang sering terpaksa kita beli pesawat tidak baru, tapi sebetulnya jam terbangnya masih lama," kata Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis, 6 Juli 2023.
Pesawat bekas yang dibeli Indonesia masih bisa beroperasi 15 tahun lagi
Prabowo menjelaskan, pesawat jet tempur Mirage 2000-5 masih memiliki usia pakai sekitar 15 tahun lagi. Ia menyebut flying hours atau jam terbang dari pesawat tersebut baru terpakai sekitar 30 persen.
Meski bekas, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut saat ini banyak negara yang memperebutkan pembelian pesawat tersebut.
"Sekarang ya banyak negara yang rebutan di mana-mana, karena ketegangan di mana-mana," kata Prabowo.
Beli pesawat bekas untuk kesiapan tempur
Sebelumnya, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan Brigjen TNI, Edwin Adrian Sumantha, menyatakan bahwa pembelian selusin jet tempur bekas Mirage 2000-5 karena adanya penurunan kesiapan tempur TNI AU. Edwin menyatakan penurunan tersebut karena adanya sejumlah pesawat tempur TNI AU yang akan habis masa pakainya, menjalani peremajaan (upgrade) atau pun perbaikan (overhaul/repair).
"Pelaksanaan upgrade dan overhaul/repair pesawat tersebut di atas akan menyebabkan penurunan kesiapan pesawat tempur TNI AU," kata Edwin.
Dia pun membeberkan sejumlah pesawat TNI AU yang akan habis masa pakainya, menjalani peremajaan maupun menjalani perbaikian. Diantaranya adalah F-5 Tiger dan Hawk 100/200, F-16 hingga Sukhoi Su 27/30.
Selanjutnya, Dassault Rafale baru akan datang ke Indonesia beberapa tahun lagi