Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tempo Institute dan Kemendikbud Luncurkan Buku 20 Kisah Inspiratif Pendidikan Vokasi

Reporter

Editor

Amirullah

image-gnews
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Rapat tersebut membahas kesiapan pemerintah pusat dalam mendukung persiapan pengisian formasi guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Rapat tersebut membahas kesiapan pemerintah pusat dalam mendukung persiapan pengisian formasi guru PPPK. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tempo Institute meluncurkan buku Mendobrak Mitos: 20 Kisah Inspiratif Pendidikan Vokasi di Perpustakaan Nasional pada Senin, 26 Juni 2023. Buku yang digagas Tempo Institute bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Riset Teknologi ini berupaya memantahkan stigma terhadap pendidikan vokasi yang sering dianggap sebelah mata.

Direktur Tempo Institute Qaris Tajudin mengatakan penggarapan buku ini bermula dari obrolan yang dilakukan pihaknya dengan pegiat pendidikan vokasi. Dari obrolan itu, kata Qaris, ternyata beberapa tahun terakhir banyak perubahan yang terjadi di sekolah vokasi.

"Banyak inovasi yang enggak muncul di pendidikan lain," kata Qaris di auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Senin, 26 Juni 2023. Misalnya saja, ujar Qaris, Politeknik Batam yang berada di bawah asuhan Uuf Brajawidagda. Politeknik vokasi tersebut mengadopsi sistem belajar kelompok.

"Anak-anak dikumpulkan dalam kelompok-kelompok. Setiap kelompok itu terdiri bukan hanya dari satu angkatan, tapi banyak angkatan; dan dari banyak Prodi. Jadi ada yang semester 1, semester 2," ujar Qaris.

Qaris menjelaskan di kegiatan belajar itu, guru berperan bukan sebagai pemberi materi, tapi hanya sebagai pengarah jika kelompok belajar ini menghadapi kendala. "Mereka membawa satu project, gurunya nggak menerangkan. Hanya membantu kalau misalnya mereka ada masalah," ucap Qaris.

Dengan cara demikian, proses belajar di Politeknik Batam yang memiliki 200 pengajar dan ribuan peserta didik, dapat berlangsung dengan efisien melalui kelompok belajar.

"Guru tidak berfungsi menyuapi ke mahasiswa. Nah, itu kan berubah banget. Revolusi. Tidak seperti pendidikan yang ada di perguruan tinggi," kata Qaris.

Mendobrak melawan mitos

Dia mengatakan penyematan kata mendobrak dalam judul buku yang dirilis Tempo Institute merupakan langkah melawan mitos yang melabeli penjalanan pendidikan vokasi, khususnya di Indonesia. Misalnya saja, kata Qaris, bagaimana gambaran pendidikan vokasi erat dengan hal maskulin. Seperti pendidikan vokasi masa Sekolah Teknik Menegah (STM), yang sering dikaitkan dengan kekerasan.

"Banyak yang berantem, walaupun nggak semuanya, tapi banyak orang tua yang tidak mau menyekolahkan anaknya di sekolah (vokasi)," ucapnya. 

Mitos lain adalah pendidikan vokasi tidak mendukung terserapnya tenaga pekerja, karena ada anggapan bahwa perusahaan-perasaan tak merekrut langsung peserta didik dari sekolah vokasi. Juga soal mitos bahwa pendidikan vokasi sebagai pendidikan kelas dua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun seiring waktu, kata Qaris, mitos-mitos tersebut mulai menghilang. Seperti yang ada dalam acara peluncuran buku tadi, bahwa lulusan pendidikan vokasi kini menjadi prioritas dalam dunia kerja.

"Stigma jelek tukang berantem, inilah, itulah, nomor 2 dan segala itu sudah tidak ada. Sehingga mitos itu harus diubah. Itu yang akhirnya dipilih judul buku ini," kata Qaris.

Dalam proses penulisannya, Qaris melanjutkan, penggarapan buku ini perlu menyajian hal berbeda. Perlu cerita yang enak sehingga bisa menggunakan format story telling. Dan pihaknya menemukan 20 kisah untuk diceritakan. "Cerita yang digerakkan adalah emosi," katanya.

Sebelum rampung menjadi 20 kisah, ada banyak pilihan yang muncul. Qaris menyebut dengan prosenya cukup panjang, mereka melibatkan Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud.

Setelah kolaborasi itu membuahkan hasil, proses seleksi pun dilakukan Tempo Institute. Qaris mengatakan 20 kisah inspiratif yang ada diambil merata, yakni 10 kisah inspiratif dari Sekolah Menengah Kejuruan dan 10 kisah inspiratif dati perguruan vokasi. "Masing-masing 10 itu sudah mewakili beberapa program yang ada di vokasi," ucapnya.

Mendikbud Ristek Nadiem Makarim mengatakan karya inspiratif semacam ini perlu muncul di tengah sesaknya pemberitaan tentang kontroversi, konflik, dan perkelahian. "Kejujuran mengenai realita negeri kita enggak akan terbuka dan terangkat," ucap Nadiem.

Menurut Nadiem, kisah inspiratif yang disajikan Tempo Institute ini diharapkan dapat mengubah pandangan miring masyarakat terhadap pendidikan vokasi. Pasalnya, kata Nadiem, budaya Indonesia ini defisit inspirasi, surplus konflik dan kontroversi.

"Dengan membaca, orang yang punya persepsi negatif soal sekolah vokasi bisa mengerti bahwa perubahan masih bisa terjadi di Indonesia," katanya.

Pilihan Editor: Johnny G. Plate Disebut Terima Rp 13 Miliar dari Kasus Korupsi BTS Kominfo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

2 hari lalu

Mumaya Kogoya (kiri) dan anaknya Melfin Melelen menunjukkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Gudang Garam, Skanto, Keerom, Papua, Kamis 27 Agustus 2020. Program Indonesia Pintar (PIP) melalui KIP dalam adalah pemberian bantuan tunai pendidikan kepada anak sekolah usia usia 6-21 tahun diresmikan sejak tahun 2014 silam. ANTARA FOTO/Indrayadi TH
Cara Cek Penerima Program Indonesia Pintar secara Online, Hanya Butuh NIK dan NISN

Program Indonesia Pintar dari kemendikbudristek untuk pendidikan keluarga miski. Cara cek penerima PIP melalui online dengan NIK dan NISN.


Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

3 hari lalu

Ilustrasi plagiat
Mahasiswa ITPLN yang Diduga Plagiarisme Minta Maaf, Dosen Cambridge Tak Akan Perpanjang Kasusnya

Dalam email permintaan maaf kepada Ilias Alami, dosen ITPLN terkesan seperti menyalahkan mahasiswa.


Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

7 hari lalu

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim pada acara peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu (25 November 2023). Acara ini dihadiri sekitar 7,500 guru. (ANTARA/Astrid Faidlatul Habibah)
Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.


Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

8 hari lalu

Suasana peringatan Hari Kartini oleh Siswa SDN Paseban 03 Paseban, Jakarta, 21 April 2016. Hari Kartini diperingati dengan mengenakan pakaian adat dan berpawai di sekitar sekolah. TEMPO/Subekti.
Polemik Pakaian Adat Jadi Seragam Sekolah, Ini Kata Kemendikbudristek

Viral pakaian adat yang menjadi seragam sekolah untuk pelajar SD, SMP, dan SMA di media sosial X mendapat respons Kemendikbud. Begini penjelasannya.


Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

8 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Unas Bentuk Tim Pencari Fakta Usut Kasus Kumba Digdowiseiso

Unas membentuk Tim Pencari Fakta (TPF) dugaan pencatutan nama dalam publikasi jurnal internasional yang diduga melibatkan Kumba Digdowiseiso.


Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

8 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kata KIKA soal Pengunduran Diri Kumba Digdowiseiso yang Tak Disertai Pencabutan Gelar Guru Besar

Koordinator KIKA, Satria Unggul, mengatakan bahwa keputusan yang jadi pilihan Kumba Digdowiseiso harus dihormati.


4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

9 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
4 Poin Seruan KIKA soal Kasus Kumba Digdowiseiso dan Pelanggaran Akademik

Soal kasus Kumba Digdowiseiso, begini poin seruan KIKA atas kasus pelanggaran akademik.


Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

10 hari lalu

Satria Unggul Wicaksana Dosen UM Surabaya. um-surabaya.ac.id
Kumba Digdowiseiso Publikasi 160 Jurnal di 2024, KIKA Duga Ada Praktik yang Salah

KIKA meragukan gelar guru besar yang disematkan kepada Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Nasional (Unas) Kumba Digdowiseiso


Kumba Digdowiseiso, Diduga Catut Nama Dosen hingga Bantahannya

10 hari lalu

Dekan Universitas Nasional Kumba Digdowiseiso. Foto : UNAS
Kumba Digdowiseiso, Diduga Catut Nama Dosen hingga Bantahannya

Sosok Kumba Digdowiseiso menjadi sorotan dunia akademisi tak hanya di Tanah Air, bahkan luar negeri


KIKA Desak Kemendikbudristek Bentuk Tim Independen Usut Kasus Dugaan Dosen Untan Jadi Joki Mahasiswa

11 hari lalu

Ilustrasi Universitas Tanjungpura. Sumber: Untan.ac.id
KIKA Desak Kemendikbudristek Bentuk Tim Independen Usut Kasus Dugaan Dosen Untan Jadi Joki Mahasiswa

Sumber Tempo yang merupakan alumnus S2 FISIP Untan, mengatakan dosen itu diduga memanipulasi nilai mata kuliah di SIAKAD.