TEMPO.CO, Jakarta - Kader Partai Demokrat dari seluruh Indonesia akan menggelar Aksi Cap Jempol Darah di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat siang ini, 16 Juni 2023. Agendanya, melawan peninjauan kembali (PK) oleh Moeldoko Cs yang diduga merupakan upaya pembegalan terhadap bakal calon presiden Anies Baswedan.
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyebut para kader di seluruh daerah tergugah untuk berangkat ke Jakarta demi membela partai berlambang bintang mercy itu. Mengingat keinginan berasal dari bawah, Hinca mengatakan pengurus pusat berkewajiban menjadi fasilitator.
“Bentuknya bisa jadi aksi damai, bisa jadi suatu tempat berkumpul yang cukup besar untuk menyampaikan pikiran-pikirannya. Demokrat kan menyampaikan pikiran dengan sangat terukur,” kata Hinca di Gedung DPR, Selasa, 13 Juni 2023.
Kehadiran kader Demokrat dari pelbagai daerah ini, kata Hinca, dimaksudkan untuk memberikan dukungan moral kepada MA. Sehingga, MA tetap konsisten, serius, dan berfokus dalam mengadili perkara PK Moeldoko.
“Memberikan penguatan kepada MA agar tidak tergoda dengan yang didengar banyak orang, atau intervensi pihak manapun,” kata Hinca.
Kisruh antara kubu Moeldoko dengan kubu Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY berawal saat mantan Panglima TNI itu dinyatakan terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Penetapan itu dilakukan oleh sejumlah kader dalam Kongres Luar Biasa yang diadakan di Deli Serdang, Sumatera Utara pada awal 2021 lalu. Kongres digelar setelah beberapa kader tersebut dipecat dan dituduh terlibat dalam kudeta.
SBY sebelumnya turut buka suara soal perkara PK Moeldoko. Berdasarkan akal sehat, kata SBY, MA sulit menerima PK Moeldoko. Musababnya, Moeldoko sudah 16 kali kalah di pengadilan.
Jika MA pada akhirnya memenangkan Moeldoko, SBY menduga informasi mengenai adanya intervensi politik untuk mengganggu Demokrat benar adanya. “Ini berita yang sangat buruk,” kata SBY.
Pilihan Editor: Gerindra Sebut Gagasan Koalisi 4 Parpol Masuki Tahap Serius