TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Melki Sedek Huang menyayangkan belum adanya calon anggota legislatif (Caleg) dan calon presiden (Capres) yang berbicara soal isu yang digandrungi oleh generasi muda menjelang Pemilu 2024. Padahal, menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), jumlah generasi muda yang terdiri dari generasi milenial dan Gen Z, menjadi pemilih dengan jumlah terbanyak.
Melki menyatakan bahwa sejauh ini, para caleg dan para capres, hanya sibuk dengan konstelasi politik ke depannya tetapi tidak membahas isu-isu substantif. Mengutip survei yang dilakukan oleh lembaga IPSOS, Melki menyatakan bahwa ada beberapa isu yang sebenarnya menjadi perhatian para generasi muda. Diantaranya adalah soal demokrasi, kesehatan, pendidikan dan lingkungan.
Baca juga:
"Sampai hari ini, kita sangat jarang sekali melihat ada pemimpin (Caleg dan Capres) yang berbicara soal isu-isu itu secara maksimal," kata Melki dalam diskusi dengan Tempo yang disiarkan di kanal Youtube Tempodotco.
Anak muda peduli terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat
Melki menjabarkan, anak muda memiliki perhatian yang sangat besar terhadap keberlangsungan demokrasi di Indonesia seperti kebebasan berbicara dan berpendapat. Dia pun mencontohkan kasus mahasiswa asal Lampung yang berkuliah di Australia, Bima Yudho Saputro.
Menurut dia, Bima merupakan contoh generasi muda yang ingin menyuarakan kritiknya kepada pemerintah. Akan tetapi, kritik tersebut malah sempat menjadi bumerang bagi dia karena diadukan ke kepolisian.
"Kita bisa lihat bagaiman Gen Z bisa sangat vokal tetapi ternyata itu membahayakan bagi dirinya dan keluarganya," kata Melki.
Selanjutnya, Isu pendidikan dan kesehatan dan lingkungan