TEMPO.CO, Jakarta - Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum memiliki nama pendamping alias bakal calon wakil presiden (bacawapres) hingga saat ini.
Sederet nama seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD pernah disebut-sebut sebagai bacawapres Ganjar.
Belakangan, muncul nama Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar. Nama Nasaruddin langsung mencuat ke permukaan. Adalah Partai Persatuan Pembangunan atau PPP yang mengakui tengah mengelus-elus nama Nasaruddin sebagai bacawapres Ganjar.
Hal ini diamini oleh Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy. Pria yang akrab disapa Rommy itu mengatakan Nasaruddin termasuk tokoh bangsa yang cocok untuk Ganjar.
“Kyai Nasaruddin Umar termasuk tokoh bangsa yang dielus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar,” kata Rommy, seperti dikutip Tempo, Selasa, 16 Mei 2023.
Rommy menyebutkan sejumlah kriteria yang dimiliki oleh Nasaruddin sehingga dianggap cocok untuk Ganjar. Menurut dia, Nasaruddin merupakan tokoh luar Pulau Jawa, memiliki sifat keagamaan yang moderat, serta bisa diterima oleh banyak kalangan.
“Kyai Nasar memiliki kriteria yang sesuai, yaitu tokoh luar Jawa, memiliki warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama, dan bisa diterima luas oleh banyak kalangan,” ujar Rommy.
Komentar Ganjar dan Nasaruddin
Sementara Ganjar mengaku telah cukup lama mengenal sosok Nasaruddin. Ganjar mengatakan bahwa hubungan mereka baik. “Saya kenal dengan beliau cukup lama,” ujar Ganjar kepada wartawan usai menghadiri rangkaian acara kunjungan di Manado, Sulawesi Utara, Kamis, 18 Mei 2023.
Ketika disinggung mengenai kabar bacawapres untuk mendampingi dirinya, Ganjar mengatakan belum ada pembahasan yang mengerucut ke arah pencalonan wakil presiden.
“Belum, cawapres mah antarpartai nanti akan bicara. Jadi, pada saatnya, ketika kerja sama antarpartai sudah mulai terjadi, mengerucut, pasti akan dibicarakan (tentang cawapres),” kata Ganjar.
Sementara Nasaruddin mengaku tidak pernah bermimpi untuk jadi bacawapres pada gelaran Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Nasaruddin menyatakan hanya ingin bekerja di balik layar. Ia mengaku senang dengan apa yang dilakukan saat ini untuk menciptakan kesejukan, kedamaian, dan ketenangan antarumat.
“Hahaha. Saya nggak pernah bermimpi ke arah situ. Saya hanya ingin bekerja di balik layar saja,” kata Nasaruddin, seperti dikutip Tempo, Selasa, 16 Mei 2023.
Menurut dia, tugasnya sebagai tokoh agama adalah menciptakan kerukunan dan kedamaian di tengah keberagaman masyarakat. Dia bercerita, Indonesia dipandang sebagai negara yang luar biasa di kancah internasional.
“Itu tidak mungkin diperoleh semua tanpa ada ketenangan, perdamaian, persatuan, dan kesatuan,” kata dia.
Selanjutnya: Diprediksi ubah peta konstelasi