TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar buka suara ihwal kabar dirinya masuk bursa calon wakil presiden bagi Ganjar Pranowo. Ia mengaku tidak pernah bermimpi untuk jadi cawapres pada gelaran Pemilihan Presiden 2024 mendatang.
Nasaruddin menyatakan hanya ingin bekerja di balik layar. Ia mengaku senang dengan apa yang dilakukan saat ini untuk menciptakan kesejukan, kedamaian, dan ketenangan antar umat.
“Hahaha. Saya nggak pernah bermimpi ke arah situ. Saya hanya ingin bekerja di balik layar saja,” kata Nasaruddin saat dihubungi, Selasa, 16 Mei 2023.
Menurut dia, tugasnya sebagai tokoh agama adalah menciptakan kerukunan dan kedamaian di tengah keberagaman masyarakat. Dia bercerita, Indonesia dipandang sebagai negara yang luar biasa di kancah internasional.
“Itu tidak mungkin diperoleh semua tanpa ada ketenangan, perdamaian, persatuan, dan kesatuan,” kata dia.
Nasaruddin Umar merupakan Imam Besar Masjid Istiqlal saat ini. Ulama kelahiran Ujung-Bone Sulawesi Selatan tahun 1959 itu, saat ini juga menjabat sebagai Rais Penguru Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2022-2027.
Nasaruddin menempuh pendidikan master dan doktoralnya di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dia sempat menduduki jabatan Wakil Menteri Agama periode 2011-2014 dan menjadi Tim Penasihat Inggris-Indonesia, lembaga yang didirikan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
PPP sebut Nasaruddin sesuai kriteria cawapres
Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy alias Romy mengatakan tokoh agama Nasaruddin Umar menjadi sosok yang didekati sebagai kandidat cawapres bagi Ganjar Pranowo. Dia menilai Nasaruddin Umar memenuhi kriteria untuk menjadi pendamping Gubernur Jawa Tengah tersebut.
“Kyai Nasarudin Umar termasuk tokoh bangsa yang dielus-elus untuk menjadi cawapres Mas Ganjar,” kata pria yang akrab disapa Rommy itu lewat keterangan tertulis, Selasa, 16 Mei 2023.
Rommy menyebutkan sejumlah kriteria yang dimiliki oleh Nasarudin Umar sehingga dianggap cocok untuk Ganjar. Menurut dia, Nasarudin merupakan tokoh luar Pulau Jawa, memiliki sifat keagamaan yang moderat, serta bisa diterima oleh banyak kalangan.
“Kyai Nasar memiliki kriteria yang sesuai, yaitu tokoh luar Jawa, memiliki warna keagamaan yang moderat, Rais Syuriah PB Nahdlatul Ulama, dan bisa diterima luas oleh banyak kalangan,” ujar Rommy.
Rommy menyebut Nasaruddin masuk ke bursa kandidat cawapres Ganjar usai menemui Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey di kantor Gubernur Sulut pada Selasa, 16 Mei 2023. Kedatangan Rommy ke Sulawesi Utara dalam rangka mempersiapkan kedatangan Ganjar ke Manado untuk menghadiri acara Halal bi Halal warga Sulawesi Utara.
Ganjar rencananya berkunjung ke acara itu pada Kamis, 18 Mei 2023. Acara tersebut rencananya juga akan dihadiri oleh Nasaruddin Umar.
"Tadi saya berkonsolidasi dengan pak Olly dan rekan PPP Sulut, di antaranya untuk menyiapkan safari mas Ganjar", ujar dia.
Adapun PPP telah bekerja sama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk mengusung Ganjar Pranowo menjadi calon presiden dalam Pilpres 2024. Hingga kini, koalisi tersebut belum menentukan sosok pendamping bagi Ganjar pada 2024 mendatang.
IMA DINI SHAFIRA | ROSSENO AJI
Pilihan Editor: PDIP Kantongi 10 Nama Bacawapres, Puan: Kemungkinan Bertambah Lagi