Shinta Maharani mengaku mendapatkan intimidasi beberapa hari setelah hasil liputannya terbit. Shinta sempat mengirim laporan ke Tempo.co maupun Majalah Tempo.
Dalam tulisan itu, Shinta mengungkap dugaan peran anggota GPK DIY di balik aksi penutupan patung yang sempat viral di media sosial tersebut.
Dia mengaku mendapatkan telepon dan pesan tertulis dari Ketua GPK DIY Arif Hammad Wibowo pada Kamis, 6 April 2023. Shinta menuturkan Arif memprotes apabila GPK disebut sebagai dalang aksi penutupan patung Bunda Maria.
Arif, kata Shinta, turut mempermasalahkan bahwa GPK disebut kerap terlibat aksi intoleransi dalam sejumlah peristiwa.
“Dia meminta Tempo menjaga kondusivitas,” kata Shinta.
Mendapatkan protes itu, Shinta meminta Arif mengirimkan surat jawaban kepada redaksi Tempo apabila keberatan dengan pemberitaan tersebut. Opsi lainnya, Shinta mengatakan GPK dapat menempuh jalur sengketa melalui Dewan Pers. Adapun Shinta meyakini beritanya telah melalui konfirmasi berlapis.
Tetapi, tekanan masih terjadi keesokan harinya pada Jumat, 7 April 2023. Shinta mendapatkan pesan WhatsApp dari nomor tak dikenal yang mengirimkan tautan siaran pers GPK berjudul “GPK Ultimatum Tempo, Jangan Adu Domba Kami”.
Dalam siaran pers itu, GPK meminta Tempo mencabut berita yang menyudutkan organisasi underbow Partai Persatuan Pembangunan atau PPP tersebut, serta meminta anggotanya untuk tidak terprovokasi.
Shinta mengatakan sempat mengecek identitas nomor tersebut menggunakan aplikasi GetContact. Dari hasil penelusurannya, diduga pemilik nomor itu adalah anggota organisasi yang masih berhubungan dengan GPK.
“Nomornya sudah saya blokir,” kata dia.
Menurut Shinta, ponselnya masih menerima panggilan dan chat dari nomor tak dikenal pada Sabtu, 8 April 2023. Shinta tak merespons pesan dan panggilan tak dikenal itu. Ia hanya merespons panggilan dan pesan yang dikirimkan oleh Arif. Dalam pesan itu, Arif menanyakan alamat kantor Perwakilan Tempo di Yogyakarta. Shinta menjawab bahwa kantor Tempo hanya di Jakarta.
Pada hari yang sama, Shinta menemukan belasan orang diduga melakukan pencarian terhadap nomornya melalui aplikasi GetContact.
“Sebelumnya pencarian dengan jumlah sebanyak itu belum pernah terjadi,” kata Shinta.
Selanjutnya, GPK bantah intimidasi Shinta