TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat (Bakomstra) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra menyatakan partainya tidak khawatir dengan rencana pembentukan Koalisi Besar yang terbentuk dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Menurut Herzaky, partainya lebih khawatir dengan aksi Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang berusaha merebut partainya.
Moeldoko bersama eks Sekjen Demokrat versi KLB Jhonny Allen Marbun mengajukan Peninjauan Kembali atau PK ke Mahkamah Agung (MA) atas perkara kasus Kongres Luar Biasa alias kudeta Partai Demokrat. Dalam putusanmya, MA memenangkan Partai Demokrat yang dipimpin AHY
"Kami sangat menyambut positif (rencana Koalisi Besar), karena bagaimana pun kami siap bertanding secara fair, secara berintegritas, bermartabat di depan. Bukan malah kemudian iseng-iseng melalui politik yang menggunakan hukum. Ini jadi anggota ngga pernah punya kontribusi apa-apa, ngga pernah, kok mendadak tahu-tahu mau jadi ketua umum lewat celah hukum," ujar Herzaky dalam webinar yang diadakan Sabtu, 8 April 2023.
Menurut Herzaky, aksi Moeldoko yang mengajukan PK itu sebagai usaha menjegal pencapresan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Menurut dia, ada pihak yang ketakutan Anies bakal memenangkan pilpres jika dibiarkan mengikuti kontestasi tersebut. Sehingga, Partai Demokrat sebagai salah satu partai pengusung Anies berusaha dijegal.
"(Ada yang) takut, "aduh capes ini ngeri sekali, kayaknya menang besar ini kalau bertarung. Aduh kalau koalisi perubahan ini bisa jalan bareng berat ini, bahaya ini. Udah kita ganggu aja lah itu Demokrat, bisa kita ajukan PK dan ganggu sedikit," walaupun secara hukum tidak ada celah, tidak ada Novum, tapi dikerjain aja lah, diancam-ancam. Ini kan cara-cara yang tidak bermartabat dan tidak berintegritas serta jauh dari nilai-nilai kepantasan," kata Herzaky.
Moeldoko enggan beberkan novum di PK
Sementara itu Moeldoko enggan membeberkan novum atau barang bukti baru yang diajukan dalam PK. Saat ditanya soal isu empat bukti baru yang digunakan Moeldoko cs sebagai dasar pengajuan PK, eks Panglima TNI itu tak mau membeberkannya. Ia menyebut hal itu bukan urusannya.
"Ora ngerti aku, ora ngerti (soal novum di PK)," ujar Moeldoko saat ditemui di Gedung Krida Bhakti, Jakarta Pusat, Senin, 3 April 2023.
Respon irit bicara juga Moeldoko sampaikan saat ditanya soal seruan para kader Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bakal melawan dirinya.
"Terserah aja," ujar Moeldoko.
M JULNIS FIRMANSYAH
Pilihan Editor: Politikus Nasdem Optimistis Gugatan PK Moeldoko terhadap Demokrat AHY Bakal Ditolak