Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Panglima Suku Dayak yang Legendaris

image-gnews
Sejumlah warga suku Dayak bersiap meriahkan pagelaran Karnaval Katulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, 22 Agustus 2015. Sejumlah kesenian akan digelar dalam Karnaval tersebut seperti, Tari Tempurung, Tari Japin Lembut, Tari Dayak, dan Meriam Karbit. TEMPO/Subekti
Sejumlah warga suku Dayak bersiap meriahkan pagelaran Karnaval Katulistiwa di Pontianak, Kalimantan Barat, 22 Agustus 2015. Sejumlah kesenian akan digelar dalam Karnaval tersebut seperti, Tari Tempurung, Tari Japin Lembut, Tari Dayak, dan Meriam Karbit. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suku Dayak adalah salah satu suku asli yang tinggal di wilayah Kalimantan, Indonesia. Suku Dayak terdiri dari beberapa sub-suku seperti Ngaju, Iban, dan Kenyah yang memiliki kebudayaan, adat istiadat, dan bahasa yang berbeda-beda. Suku Dayak dikenal sebagai suku yang memiliki kearifan lokal yang tinggi dan masih menjalankan tradisi dan adat istiadat nenek moyang mereka.

Namun demikian, suku Dayak juga dikenal karena kekuatan suku magisnya yang luar biasa. Selain itu, suku Dayak juga terkenal dengan panglima perangnya yang masing-masing memiliki kekuatannya tersendiri, dilansir dari berbagai sumber, berikut deretan panglima perang suku Dayak.

Panglima Burung

Nama Panglima Burung muncul ketika konflik di Sampit dan Sambas, seperti dilansir dari akun Facebook resmi Borneo dengan nama akun @Borneo8888, Panglima Burung diyakini sebagai suatu makhluk yang agung, sakti, dan berwibawa.

Sosok tersebut dipercaya menghuni gunung di pedalaman Kalimantan, terdapat cerita mengenai Panglima Burung, ada yang menyebut bahwa sosok tersebut telah hidup ratusan tahun dan tinggal di perbatasan antara Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, ada pula kabar bahwa Panglima Burung berwujud gaib dan bisa berwujud laki-laki atau perempuan tergantung dengan situasi, ada pula yang menyebut bahwa sosok Panglima Burung merupakan bentuk penjelmaan dari burung enggang yang merupakan burung keramat dan suci di Kalimantan.

Panglima Burung dikenal sebagai sosok pelindung dan pemersatu suku Dayak, ketika dalam medan perang, Panglima Burung dipercaya memiliki kekuatan untuk mengendalikan Mandau terbang. 

Panglima Naga

Dilansir dari kanal YouTube Alvino Adi, dengan judul video “Panglima Naga Suku Dayak yang Belum Diketahui Banyak Orang, Panglima Perang Legenda Dayak” menyebut bahwa Panglima Naga merupakan panglima yang paling susah ditemui dan menjadi panglima yang paling misterius. Konon tempat tinggalnya berada di gunung dan memiliki hidup secara berpindah-pindah atau nomaden. Selain itu, kekuatannya pun tidak diketahui karena kemisteriusan sosok tersebut.

Panglima Sumpit

Selain mandau, masyarakat suku Dayak juga memiliki senjata tradisional yang dikenal dengan nama sumpit. Senjata tradisional tersebut digunakan untuk membunuh secara diam-diam dengan jarak akurasi tembak hingga mencapai 200 meter. Senjata tersebut digunakan Panglima Sumpit yang dipercaya menggunakan senjata tersebut dalam medan perang sama halnya dengan Panglima Burung dan Mandaunya.

Panglima Api

Seperti namanya, Panglima Api merupakan sosok legendaris suku Dayak yang dipercaya hanya muncul ketika kondisi perang yang mendesak suku Dayak. Panglima legendaris tersebut dipercaya mampu membakar habis seluruh musuh yang berada dalam medan perang.

Panglima Guntur

Seperti dilansir dari laman misteripangalayo.com, Panglima Guntur dipercaya hadir awalnya dari Raden Sulaiman yang merupakan sultan pertama dari Kesultanan Sambas diberikan 3 meriam kecil oleh mertuanya, yakni Ratu Sepundak. Konon katanya ada meriam keempat yang datang dengan sendirinya, meriam keempat tersebut merupakan sosok Panglima Guntur yang menjelma sebagai meriam kecil atau dikenal dengan Meriam Beranak oleh masyarakat Sambas.

Cerita penjelmaan tersebut bermula ketika suatu waktu Panglima Guntur dan pasukannya sedang terbang di hutan hendak menyerang Kesultanan Sambas. Namun dengan bantuan kerajaan gaib Batu Bejamban Paloh dan ayat kursi, seketika pasukan tersebut runtuh. Dalam medan perang, kehadiran Panglima Guntur diawali dengan suara guntur yang menggelegar. 

Panglima Kumbang

Jika panglima perang suku Dayak terkenal dengan kekuatannya yang bersifat mematikan bagi musuh, tetapi tidak dengan Panglima Kumbang. Panglima Kumbang dikenal sebagai panglima yang mencintai kedamaian dan sabar dan sering muncul untuk menyelesaikan konflik antar suku. Selain itu, Panglima Kumbang memiliki kekuatan untuk membuat prajurit kebal senjata.

Pilihan Editor: Profil Ida Dayak yang Viral Bisa Sembuhkan Berbagai Penyakit

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

10 jam lalu

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat meninjau lokasi tangga dan kawah Gunung Bromo pada Sabtu siang, 23 September 2023. TEMPO/Abdi Purmono
Menteri Kehutanan: Belum Ada Asap Dampak Kebakaran Hutan ke Malaysia

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan ada potensi asap menyebrang ke Malaysia dampak dari kebakaran hutan dan lahan.


BMKG: Hujan Lebat di Aceh hingga Papua, Karhutla di Sumatera, Jawa & Kalimantan

22 jam lalu

Warga berwisata di kawasan taman nusa indah di Palembang, Sumatera Selatan, Minggu 1 Oktober 2023. Kabut asap tersebut merupakan dampak dari Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BMKG: Hujan Lebat di Aceh hingga Papua, Karhutla di Sumatera, Jawa & Kalimantan

BMKG mengingatkan adanya potensi hujan lebat, angin kencang, badai, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) hingga polusi udara bagi sejumlah wilayah.


Otorita IKN Targetkan Pembangunan MRT di Ibu Kota Baru setelah 2024

3 hari lalu

Suasana pembangunan kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat 22 September 2023. Presiden Joko Widodo menyebut progres pembangunan IKN sudah mencapai sekitar 40 persen. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Otorita IKN Targetkan Pembangunan MRT di Ibu Kota Baru setelah 2024

Pada tahap lanjutan pembangunan IKN setelah tahun 2024, dibangun moda transportasi berbasis rel dalam kota atau MRT.


BMKG Ingatkan Karhutla Berpotensi Terjadi di Sumatera dan Kalimantan Hari Ini

7 hari lalu

Petugas dari Manggala Agni Daops Banyuasin berupaya memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis, 21 September 2023. Berdasarkan data dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan Wilayah Sumatera sepanjang Januari hingga Agustus 2023 luas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Sumatera Selatan mencapai 4.082,8 hektare yang terbagi menjadi 2,947,8 lahan mineral dan 1.135,0 lahan gambut. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
BMKG Ingatkan Karhutla Berpotensi Terjadi di Sumatera dan Kalimantan Hari Ini

BMKG mengeluarkan peringatan dini atas potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang dapat terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, Rabu ini.


BMKG Prediksi Bandung dan Beberapa Kota Lain Hujan, Tapi Sebagian Besar Cerah

8 hari lalu

Ilustrasi Langit Cerah. Tempo/Fardi Bestari
BMKG Prediksi Bandung dan Beberapa Kota Lain Hujan, Tapi Sebagian Besar Cerah

BMKG memprakirakan cuaca cerah hingga berawan meliputi mayoritas kota besar di Indonesia pada Selasa, 26 September 2023.


Logos, Bayi Orang Utan Kalimantan Berhasil Dipulangkan Usai Diselundupkan ke Surabaya

10 hari lalu

Anak orangutan kalimantan umur setahun bernama Logos sebelum dikirim dari Balai Besar KSDA Jawa Timur ke Kalimantan Tengah pada Jumat, 22 September 2023. Foto : dokumentasi BBKSDA Jawa Timur
Logos, Bayi Orang Utan Kalimantan Berhasil Dipulangkan Usai Diselundupkan ke Surabaya

Pemulangan orang utan bernama Logos dari kantor BBKSDA Jawa Timur itu dilakukan bersama penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus.


Ramai Dukung Warga Pulau Rempang: Ustad Abdul Somad, Panglima Pajaji Suku Dayak, PBNU, Muhammadiyah

17 hari lalu

Polisi lengkap dengan peralatan anti huru hara menjaga aksi unjuk rasa warga Pulau Rempang di Kantor Badan Pengusahaan (BP) Batam, Batam, Kepulauan Riau,  Senin, 11 September 2023. Aksi yang menolak rencana pemerintah merelokasi mereka tersebut berakhir ricuh. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna
Ramai Dukung Warga Pulau Rempang: Ustad Abdul Somad, Panglima Pajaji Suku Dayak, PBNU, Muhammadiyah

Upaya warga Pulau Rempang, Batam tolak direlokasi dari wilayah mereka mendapat sokongan sejumlah pihak dari Ustad Abdul Somad sampai Panglima Pajaji.


Fredy Pratama Tetap Gaji Kurirnya Meski Tertangkap

17 hari lalu

Fredy Pratama. Foto/istimewa
Fredy Pratama Tetap Gaji Kurirnya Meski Tertangkap

Kurir Fredy Pratama yang tertangkap tetap digaji setidaknya Rp 4 juta.


Fredy Pratama Sebut Kurirnya dengan Istilah Kuda

17 hari lalu

Foto Fredy Pratama dari red notice laman Web Interpol. Foto: interpol.int
Fredy Pratama Sebut Kurirnya dengan Istilah Kuda

Bandar hanya duduk diam di wilayahnya dan tinggal terima barang dari Fredy Pratama. Kuda-kuda inilah yang mengantarkan narkoba ke bandar.


Ini Cara Cegah Karhutla Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo

19 hari lalu

Orangutan terdampak asap kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Pulang Pisau dekat Palangka Raya, provinsi Kalimantan Tengah, 15 September 2019. Asap kebakaran tersebut telah memasuki wilayah Malaysia dan Singapura. REUTERS/Willy Kurniawan
Ini Cara Cegah Karhutla Yayasan Penyelamatan Orangutan Borneo

Yayasan BOS melakukan pembasahan lahan di wilayah kerjanya di Kalimantan untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan atau karhutla berulang.