Ia kemudian mengajak masyarakat untuk menjaga keteduhan, apalagi di bulan Ramadan dan di masa-masa pra-Paskah untuk Katolik, serta Pemilu 2024 yang semakin dekat. Ia mengajak masyarakat berlomba-lomba menciptakan keteduhan dan persaudaraan di masyarakat. "Kita jagalah apa yang sudah dipesankan pendahulu bangsa, persatuan dan kesatuan, itu hal yang sangat penting bagi saya, bagi gereja, bagi kita semua," ujarnya.
Yudono ingin negara ini bersatu. Ia juga mengajak pemimpin dan tokoh-tokoh mulai berani menyuarakan sesuatu yang viral terkait persaudaraan, keteduhan, dan semangat saling menghargai. "Pasti bisa kalau kita mau," kata Yudono.
Cerita Pengelola
Ketua pengelola rumah doa Sasana Adhi Rasa, Petrus Surjiyanta telah menjelaskan kronologi kejadian ini. Ia menyebutkan lima orang dari ormas tersebut mendatangi rumah doa pada 11 Maret 2023, saat acara serah terima rumah doa kepada pembina Paguyuban Damarjati Marganingsih atau bidang kerohanian umat Katolik.
Seorang di antaranya, kata Petrus, meminta agar patung itu dibongkar atau dipindahkan karena menganggu kekhusyukan umat muslim menjalankan ibadah puasa Ramadan. Menurut Petrus, orang tersebut menyebut ada warga yang keberatan dengan patung itu. Kepada Petrus, orang tersebut menolak menyebutkan warga yang dia maksud.
Berjarak enam meter dari rumah doa itu berdiri Masjid Al-Barokah atau berhadap-hadapan. "Mereka bilang patung sebaiknya dibongkar agar tidak kelihatan dari jalan karena dekat dengan masjid," kata Petrus kepada Tempo di Kulon Progo, Kamis, 23 Maret 2023.
Pilihan Editor: Menteri Agama Soal Penutupan Patung Bunda Maria: Didirikan Tanpa Prosedur