TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat bencana tanah longsor di Natuna kembali bertambah menjadi 46 orang. Sebanyak 45 korban telah teridentifikasi, sedangkan 1 korban masih belum teridentifikasi.
“Sebanyak 46 jiwa meninggal dunia,” kata juru bicara tanggap darurat Pemerintah Kabupaten Natuna, Patli Muhamad, Ahad malam, 12 Maret 2023.
Patli mengatakan sebanyak 8 warga masih belum bisa ditemukan dan masih dalam upaya pencarian. Adapun 4 korban lainnya yang mengalami luka berat masih dirawat di dua rumah sakit yang berbeda. Tiga korban dirawat di rumah sakit di Kalimantan, dan satu korban luka berat dirawat di rumah sakit di Pulau Ranai, Natuna.
Patli menuturkan berdasarkan data yang dihimpun hingga 12 Maret 2023, terdapat 2.240 orang yang mengungsi. Mereka tersebar di 6 titik lokasi pengungsian yang tersebar di kawasan kepulauan Natuna.
Dia mengatakan tanah longsor ini menyebabkan 100 rumah rusak. Jalan sepanjang 1 kilometer juga tak bisa dilewati karena terutup material longsor.
“Kondisi listrik di sini mati,” kata dia.
BNPB sebut 9 orang masih hilang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa tim gabungan menemukan 10 korban baru pada Ahad kemarin. Total korban 46 orang dengan rincian 24 orang laki-laki dan 22 lainnya perempuan.
Meskipun demikian, menurut data BNPB, masih terdapat 9 orang yang dinyatakan hilang, lebih banyak 1 orang dari data Pemkab Natuna.
"Pada hari ini (Ahad, 12 Maret 2023), Tim Satgas gabungan juga berhasil menemukan 10 jenazah di Kampung Genting, Desa Pangkalan. Dari penemuan itu, maka jumlah warga yang masih dinyatakan hilang tinggal 9 orang," ujar Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Senin, 13 Maret 2023.
Penemuan 10 korban itu terjadi setelah tim gabungan mendapatkan tambahan alat berat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebanyak 7 unit serta adanya tambahan personel dari TNI dan Polri. Selain itu, cuaca yang berangsur membaik juga menjadi faktor pendukung operasi pencarian, pertolongan, dan evakuasi.
Abdul menyebut jumlah pengungsi saat ini jumlahnya telah mencapai 2.240 jiwa dan ditampung di Posko Darurat Bencana Tanah Longsor Natuna di sejumlah tempat. Para pengungsi, kata Abdul, terbagi di enam lokasi yang meliputi 436 jiwa di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Serasan sebanyak 605 jiwa, di Desa Payak 136 jiwa, di Desa Batu Berlian 238 jiwa, di SMA N 1 Serasan 432 jiwa, dan 393 jiwa di Airnusa.
"Seluruh pengungsi itu merupakan warga terdampak maupun yang meninggalkan rumah sementara demi mencegah terjadinya bencana tanah longsor susulan, sebagaimana yang telah direkomendasikan BNPB melalui informasi prakiraan cuaca dan hasil analisa lapangan oleh BMKG," kata Abdul.
Tanah longsor terjadi di Natuna pada Senin, 6 Maret 2023 pukul 11.00 WIB. Bencana ini diduga disebabkan karena hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut. Lokasi yang paling terdampak bencana ini adalah Desa Pangkalan, Dusun Genting, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau.