Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Malari 49 Tahun Lalu: Kejanggalan Sidang, Jerat Antisubversi hingga Rivalitas 2 Jenderal

image-gnews
Suasana mencekam dalam Peristiwa Malari di Jakarta, 15 Januari 1974. Peristiwa Jakarta Berasap ini kabarnya juga diselimuti intrik antar-elite militer. Malari juga menjadi titik terpenting dalam pemusatan kekuasaan Presiden Soeharto. Sebab, inilah rusuh pertama di era Soeharto yang baru beberapa tahun memimpin Republik. dok.TEMPO
Suasana mencekam dalam Peristiwa Malari di Jakarta, 15 Januari 1974. Peristiwa Jakarta Berasap ini kabarnya juga diselimuti intrik antar-elite militer. Malari juga menjadi titik terpenting dalam pemusatan kekuasaan Presiden Soeharto. Sebab, inilah rusuh pertama di era Soeharto yang baru beberapa tahun memimpin Republik. dok.TEMPO
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Malapetaka 15 Januari 1974 atau dikenal sebagai Malari 1974, merupakan peristiwa gelombang demo mahasiswa lalu kerusuhan sosial yang terjadi setelah kedatangan Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka ke Indonesia.

Baca : Peristiwa Malari 1974, Demonstrasi Tolak Kunjungan PM Jepang Kakuei Tanaka Berujung Rusuh

Para demonstran menolak kedatangan Tanaka karena dianggap sebagai simbol modal asing yang harus dienyahkan. Untuk itu mereka melakukan aksi berupa long march dari Salemba menuju Universitas Trisakti di Grogol, Jakarta.

Mereka mengusung tiga tuntutan, yakni pemberantasan korupsi, perubahan kebijakan ekonomi modal asing dan pembubaran asisten pribadi presiden. 

Namun, aksi damai yang diikuti oleh ratusan ribu orang itu berujung rusuh.  Menurut ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia sekaligus pimpinan aksi, Hariman Siregar, mengatakan unjuk rasa mahasiswa telah berakhir pukul 14.30 WIB. "Sedangkan kerusushan terjadi satu jam kemudian," katanya dikutip dari Majalah Tempo Edisi 4 Februari 2008.

Massa Rusuh Mengaku dari Kalangan Buruh

Massa yang mengaku dari kalangan buruh itu melakukan penjarahan serta membakar mobil produksi Jepang dan toko-toko. Panglima Komando Operasi Pemulihan Kemanan dan Ketertiban Jenderal Soemitro sempat menghadang massa di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat. Dia berupaya memblokade gerakan massa mengarah ke Istana Presiden, namun gagal.

Soemitro juga mengaku telah menawarkan dialog anatara Dewan Mahasiswa UI dengan Tanaka. "Tanaka sudah bersedia, tetapi DM-UI menjawab bahwa dialog diganti dengan dialog jalanan."

Namun saat itu, Jakarta telah menjadi karang abang. Belasan orang tewas, ratusan luka-luka, hampir seribu mobil dan motor dirusak dan dibakar, serta 160 kilogram emas sejumlah toko perhiasan hilang. Bahkan, saking mencekam Soeharto harus mengantar Tanaka menumpang helikopter ke bandara Halim sebelum pulang ke negaranya.

Tokoh Peristiwa Malari 1974

Sebagai buntut peristiwa Malari 1974 tersebut, polisi dan tentara menangkap ratusan orang. Ada  sekitar 775 orang ditangkap, 50 orang di antaranya pemimpin mahasiswa dan cendikiawan seperti Hariman Siregar, Sjahir, Yap Thiam Hien, Mohtar Lubis, Rahman Tolleng, dan Aini Chalid.

Para tokoh tersebut ditahan berdasarkan Undang-Undang Antisubversi. Kepala Penerangan Departemen Pertahanan dan Keamanan Brigadir Jenderal Sumrahadi ketika itu mengatakan pemerintah juga terpaksa menahan orang-orang yang dicurigai sebagai penggerak peristiwa Malari. 

Pemerintah menuding ke beberapa pihak. Sejumlah aktivis mantan anggota Partai Sosialis Indonesia dan Masyumi dicurigai ada di balik para mahasiswa dan pelajar yang bergerak. Mengutip majalah Tempo dalam Edisi Khusus Malari, yang terbit 13 Januari 2014, angka itu terus menyusut seiring waktu. Kebanyakan dari mereka bebas karena kurang bukti. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pengacara Yap Thiam Hien dan wartawan Mochtar Lubis dilepas setelah setahun ditahan. Pengacara Adnan Buyung Nasution dibebaskan pada Oktober 1975 bersama sebelas mahasiswa, di antaranya Judilherry Justam, Theo Sambuaga, Bambang Sulistomo, Eko Jatmiko, Yessy Moninca, dan Remy Leimena.

Hanya 3 Tokoh Disidangkan

Hanya Hariman dan Sjahrir dari Universitas Indonesia serta Aini Chalid dari Universitas Gadjah Mada yang disidangkan ke pengadilan. Mereka dituduh melakukan perbuatan subversi dan makar. Jaksa menggunakan pernyataan Hariman dan Sjahrir dalam sejumlah pertemuan Dewan Mahasiswa UI dan Gerakan Diskusi UI untuk menjerat keduanya sebagai koordinator lapangan dan diduga otak peristiwa itu.

Dalam persidangan, sejumlah saksi menarik keterangannya di berita acara pemeriksaan. Ada yang mengaku tak sadar dan merasa terancam saat memberikan kesaksian. Beberapa yang lain tak tahu keterangannya digunakan untuk menjerat Hariman dan Sjahrir. Jaksa akhirnya bergantung pada informasi intelijen Operasi Khusus.

Meski tak cukup bukti menggerakkan kerusuhan, Hariman Siregar dijatuhi hukuman 6 tahun 6 bulan penjara pada 21 Desember 1974. Hakim menganggap kelalaiannya telah berujung pada aksi pembakaran dan perusakan. 

“Kelalaian ini sama seperti kelalaian seseorang yang membeli arloji di pinggir jalan, padahal tahu di Jakarta sering ada penjambretan,” kata Siburian, seperti dikutip majalah Tempo edisi 28 Desember 1974.

Kamis malam, 12 Juni 1975, majelis hakim yang dipimpin Anton Abdurrahman Putera juga menjatuhkan hukuman 6 tahun 6 bulan penjara buat Sjahrir. Sedangkan Aini divonis 2 tahun 2 bulan.

Kemudian buntut dari peristiwa Malari 1974 juga membuat dua jenderal, yakni Soemitro sebagai panglima Kopkamtib/Wapangab dan Ali Moertopo sebagai Deputi Bakin dicopot dari kursi jabatannya oleh Presiden Soeharto. Hal itu lantaran banyak yang menilai bahwa peristiwa Malari terjadi akibat rivalitas kedua jenderal tersebut dalam ambisi kekuasaan. 

KAKAK INDRA PURNAMA
Baca juga : Mengenang Malari, Seknas Prabowo-Sandiaga Gelar Diskusi Publik

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

5 jam lalu

Kamala Harris dan Donald Trump. FOTO/Erin Schaff/Pool via REUTERS dan REUTERS/Mike Segar
Begini Kata Pakar UI Soal Dampak Pilpres AS terhadap Indonesia

Pakar UI dan CSIS menyoroti dampak Pilpres AS terhadap Indonesia.


Koinan Hadirkan Solusi Tukar Koin Gratis di FKM UI

15 jam lalu

Seorang mahasiswa menukarkan koin menjadi saldo digital pada mesin penukaran di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKMUI).  Dok. GoPay
Koinan Hadirkan Solusi Tukar Koin Gratis di FKM UI

Koinan menghadirkan booth layanan tukar koin gratis dalam rangkaian acara Seminar Kesehatan Finansial dan Pencernaan, di Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), dari 28 hingga 31 Oktober 2024.


7 Orang Tewas Akibat Dermaga Ambruk di Pulau Hatta, Ini Kisah Pulau dengan Nama Sang Proklamator

3 hari lalu

Pemandangan  di Pinggir Pantai Pulau Hatta, Banda Neira, Maluku Tengah, 18 Mei 2016. Wisatawan bisa menikmati tebing dan pair putih di sepanjang Pinggiran Pulau Hatta .TEMPO/Iqbal Lubis
7 Orang Tewas Akibat Dermaga Ambruk di Pulau Hatta, Ini Kisah Pulau dengan Nama Sang Proklamator

Tim SAR gabungan telah mengevakuasi korban akibat ambruknya konstruksi beton di Pulau Hatta. Di manakah Pulau Hatta, nama serupa proklamator?


AHY Sebut Pembangunan IKN Pertimbangkan Budget, Faisal Basri Pernah Singgung Potensi Pembengkakan Biaya IKN

4 hari lalu

Pengamat ekonomi Faisal Basri di kantor redaksi Tempo, Jakarta, 2017. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. TEMPO/Jati Mahatmaji
AHY Sebut Pembangunan IKN Pertimbangkan Budget, Faisal Basri Pernah Singgung Potensi Pembengkakan Biaya IKN

AHY sebut pembangunan IKN bakal dilanjutkan namun mesti memperhitungkan anggaran. Jauh hari ekonom Faisal Basri singgung pembengkakan biaya IKN.


Rekam Jejak Pernyataan Kontroversial Wamen Perumahan Fahri Hamzah: Soal Kritik KPK, Demo Mahasiswa, dan Oposisi Kritis

5 hari lalu

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fahri Hamzah menjawab pertanyaan wartawan di Gedung Nusantara III, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, 16 November 2017. Fahri menilai bahwa langkah KPK memasukkan Novanto ke DPO adalah salah karena keberadaan Novanto diketahui di RSCM dan RSCM dijaga polisi. TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
Rekam Jejak Pernyataan Kontroversial Wamen Perumahan Fahri Hamzah: Soal Kritik KPK, Demo Mahasiswa, dan Oposisi Kritis

Fahri Hamzah menjabat Wakil Menteri Perumahan. Ini rekam jejak pernyataan kontroversialnya selama ini soal kritik KPK, Demo Mahasiswa, oposisi kritis.


Rocky Gerung di Bernalar Berdaya: Menggugah Pemikiran Kritis dan Melawan Kedunguan

11 hari lalu

Rocky Gerung di acara Bernalar Berdaya  di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia.
Rocky Gerung di Bernalar Berdaya: Menggugah Pemikiran Kritis dan Melawan Kedunguan

Rocky Gerung mengkritisi fenomena kedunguan yang menurutnya bukan hanya merajalela di media sosial.


TRIPSIR: Inisiatif Mahasiswa Vokasi UI Pasang Lampu Tenaga Surya di Pesisir Bekasi

12 hari lalu

TRIPSIR Vokasi Ul di daerah Muara Bungin, Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat(4/10).
TRIPSIR: Inisiatif Mahasiswa Vokasi UI Pasang Lampu Tenaga Surya di Pesisir Bekasi

Gerakan ini diprakarsai oleh keresahan anggota Departemen Sosial Masyarakat dan Lingkungan BEM Vokasi UI terhadap kondisi lingkungan.


Pakar UI Soroti Sejumlah Isu yang Harus Diselesaikan Menlu Sugiono

14 hari lalu

Sugiono berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Sugiono terpilih sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet itu. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Pakar UI Soroti Sejumlah Isu yang Harus Diselesaikan Menlu Sugiono

Sorotan pakar Universitas Indonesia soal tugas rumah Menlu Sugiono.


UI Bantah SKSG Tempat Bahlil Ambil Gelar Doktor sebagai Mesin Pencari Uang

14 hari lalu

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai menjalani Sidang Terbuka Promosi Doktor Program Studi Kajian Stratejik dan Global di Universitas Indonesia, Rabu, 16 Oktober 2024. TEMPO/Muhammad Rizki Yusrial
UI Bantah SKSG Tempat Bahlil Ambil Gelar Doktor sebagai Mesin Pencari Uang

Universitas Indonesia membantah tudingan bahwa SKSG UI yang meluluskan Bahlil sebagai doktor, bukanlah sekolah pascasarjana namun mesin pencari uang


Akademisi UI Komentari Sugiono Ditunjuk Jadi Menteri Luar Negeri

14 hari lalu

Sugiono berjalan saat dipanggil Presiden Prabowo Subianto dalam pengumuman jajaran menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu, 20 Oktober 2024. Sugiono terpilih sebagai Menteri Luar Negeri dalam kabinet itu. ANTARA/Hafidz Mubarak A
Akademisi UI Komentari Sugiono Ditunjuk Jadi Menteri Luar Negeri

Pengamat menilai Prabowo akan tetap memegang politik luar negeri meski telah menunjuk Sugiono sebagai menlu.