Dalam pernyataan bersamanya, 8 fraksi tersebut menyatakan putusan MK pada 2008 lalu memberikan kesempatan bagi rakyat untuk bisa mengenal, memililh, dan menetapkan wakil mereka secara langsung. Sistem proporsional terbuka dinilai tidak lagi menyerahkan kewenangan penuh pada partai politik.
“Itulah kemajuan sekaligus karakteristik demokrasi kita. Perpaduan antara keharusan kedekatan rakyat dengan wakilnya dan keterlibatan institusi partai politik tetap harus dijunjung,” ujar mereka.
Oleh sebab itu, 8 fraksi DPR memilih mempertahankan sistem proporsional terbuka yang dinilai sebagai salah satu bentuk kemajuan demokrasi. Menurut mereka, penggunaan sistem proporsional tertutup malah memukul mundur demokrasi Indonesia.
Mereka turut mengingatkan penyelenggara Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bekerja sesuai amanat Undang-Undang, independen, dan tidak mewakili kepentingan siapapun kecuali rakyat dan negara.
“Kami akan terus mengawal pertumbuhan demokrasi Indonesia tetap ke arah yang lebih mau,” ujar mereka.
Dari 9 fraksi di DPR, hanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendukung penggunaan sistem proporsional tertutup.
Target PKB di Pemilu 2024
PKB sendiri memiliki target besar pada Pemilu 2024. Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid menyatakan bahwa mereka menargetkan mampu meraih 100 kursi DPR.
Saat ini, PKB hanya memiliki 58 kursi di DPR RI. Meskipun demikian, Jazilul menyatakan target itu bukan sesuatu yang mustahil. Mereka pun menargetkan Muhaimin Iskandar menjadi presiden atau wakil Presiden.
"Dalam Pemilu selalu ada keajaiban. Pemilu 1999 Golkar yang begitu kuat di masa Orde Baru, bisa kalah. PKB yang baru pertama kali ikut pemilu saat itu, bisa menjadikan Gus Dur Presiden. Semoga 2024 kita bisa menjadikan Gus Muhaimin presiden atau wakil presiden," ujar Jazilul 10 Desember lalu.
M JULNIS FIRMANSYAH I IMA DINI SHAFIRA