TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah merebaknya kabar reshuffle kabinet Jokowi - Ma'ruf Amin, pengurus PDI Perjuangan atau PDIP getol mendorong menteri Partai NasDem mengundurkan diri dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sejumlah pernyataan PDIP itu terekam jejaknya dalam sejumlah kesempatan.
Usut punya usut, PDIP sewot terhadap Partai NasDem ternyata bukan baru-baru ini. Sentilan-sentilan dari Partai Banteng itu ternyata sudah santer sejak “Partai Biru” mengusung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jadi Capres 2024.
Baca: Desakan NasDem Keluar dari Koalisi Pemerintahan, PDIP Singgung Etika Politik
Berikut sejumlah statement pengurus PDIP yang mendesak menteri-menteri Jokowi dari Nasdem untuk mengundurkan diri.
1. Tak hanya kinerja tapi juga partai
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengusulkan agar Jokowi mengevaluasi dan mereshuffle dua menteri dari Partai Nasdem. Keduanya yaitu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Menurutnya, usulan tersebut tidak hanya didasarkan pada kinerjanya. Asal partai menteri tersebut, kata dia, juga mempengaruhi usulan reshuffle. “Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya mengundurkan diri,” kata Djarot, Selasa, 3 Januari 2023.
2. PDIP sebut menteri dari NasDem tak cocok dengan kebijakan Jokowi
Djarot juga menilai menteri NasDem agak tidak cocok dengan kebijakan Jokowi. Pasalnya, di sisi lain NasDem mengusung Anies yang dinilai sebagai sosok antitesa Jokowi. “Rupanya mungkin agak tidak cocok dengan kebijakan pak Jokowi, termasuk yang disampaikan adalah sosok antitesis Pak Jokowi,” katanya.
Djarot mengatakan mitra kerjanya di Komisi IV, yakni Kementerian Pertanian dan Kementerian LHK belum mampu membantu Presiden. Dia mencontohkan kinerja Menteri Syahrul yang belum membawa Indonesia swasembada pangan. Alih-alih berdikari, dia menyebut harga beras naik. Ditambah lagi, beras impor juga baru datang sebanyak 500 ribu ton.
“Ada beberapa alasan kenapa Menteri Pertanian dan LHK perlu dievaluasi, juga terkait dengan Partai NasDem yang sudah mendahului mendeklarasikan capresnya,” katanya.
3. PDIP sebut Partai NasDem harus sadar diri
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga menyinggung NasDem soal partai pengusung calon presiden 2024 yang secara gamblang merupakan antitesa Jokowi. Menurut dia, kesadaran politik untuk menarik diri dari pemerintahan seharusnya muncul dari partai ini.
“Tentu ada landasan konstitusional yang sudah seharusnya ketika mencalonkan seseorang yang berbeda, muncul kesadaran politik untuk menarik diri,” kata Hasto Kristiyanto usai acara Refleksi Akhir Tahun 2022 DPP PDIP, Jumat, 30 Desember 2022.
4. Isu reshuffle berhembus, PDIP usul Jokowi evaluasi menteri dari NasDem
Isu Jokowi akan mereshuffle menterinya menjadi momen bagi PDIP menyudutkan NasDem. Hasto pada akhir Desember lalu meminta Jokowi mengevaluasi dua menteri NasDem di kabinet. Pernyataan Hasto ini memperkuat statement Djarot sebelumnya yang juga meminta Jokowi mengevaluasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Keduanya dinilai tak sejalan dengan kebijakan Jokowi.
5. PDIP sebut Partai NasDem akan lepas dari pemerintahan Jokowi
Kritik pedas dari PDIP untuk NasDem berawal ketika “Partai Biru” itu mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Hasto menyebut bendera biru, yang dalam hal ini ditujukan kepada NasDem, bakal robek dari pemerintahan. Pasalnya partai biru itu mendeklarasikan capres lain sementara pemerintahan Jokowi masih berlangsung.
Meski tak secara gamblang menyebut nama NasDem, namun satu-satunya partai yang saat itu sudah mendeklarasikan capres untuk 2024 hanyalah partainya Surya Paloh itu.
“Dengan pertimbangan seperti itu, maka (partai pengusung Jokowi) seyogyanya jangan sampai kemudian mencalonkan seseorang yang punya pandangan kebijakan berbeda dengan Pak Jokowi. Ini akan kontradiktif,” kata Hasto Kristiyanto.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: PDIP Kembali Desak Menteri dari Nasdem: Kalau Gentle Lebih Baik Mengundurkan Diri
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.