Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jokowi Kesal Disalahkan Jika Ada Koalisi Gagal, Partai Demokrat: Tak Perlu Takut, kecuali Merasa Ikut-ikutan

Reporter

Editor

Juli Hantoro

image-gnews
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam perayaan HUT ke-16 Partai Hanura di Jakarta Convention Center, Rabu, 21 Desember 2022. Tak hanya dihadiri Presiden Jokowi, perayaan HUT Partai Hanura juga dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti
Presiden Joko Widodo menyampaikan pengarahan dalam perayaan HUT ke-16 Partai Hanura di Jakarta Convention Center, Rabu, 21 Desember 2022. Tak hanya dihadiri Presiden Jokowi, perayaan HUT Partai Hanura juga dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Renanda Bachtiar, menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang takut dituduh ikut campur ketika ada partai yang gagal koalisi. Menurut Renanda, Istana tidak perlu takut disalahkan jika memang tidak ikut-ikutan dalam mendorong atau menjegal koalisi tertentu, maupun calon presiden dan calon wakil presiden tertentu.

“Tak perlu Istana takut disalahkan, kecuali memang Istana merasa mencoba ikut-ikutan dalam mendorong atau menjegal koalisi atau capres-cawapres tertentu,” kata Renanda dalam keterangannya, Kamis, 22 Desember 2022.

Dia menegaskan bahwa koalisi murni urusan partai politik, bukan Istana. Oleh sebab itu, Renanda meminta agar parpol diberi kebebasan untuk memilih sendiri koalisinya maupun jagoan capres-cawapresnya pada Pemilu 2024.

Baca juga: Jokowi Kesal Istana Dituduh Intervensi Mulai Partai Tak Lolos 2024 hingga Gagal Koalisi

Renanda menjelaskan, Istana lebih baik berfokus memperbaiki ekonomi negara. Pasalnya, kata dia, banyak rakyat yang jadi miskin dan tambah miskin akibat pandemi, namun belum bisa pulih.

Ia turut menyoroti banyaknya pengangguran sejak pandemi yang masih belum mendapatkan pekerjaan hingga sekarang. Ia meminta Jokowi belajar dari Susilo Bambang Yodhoyono alias SBY yang fokus mengurus nasib rakyat. 

“Makanya di era SBY kemiskinan bisa turun 5,7 persen poin selama 10 tahun. Sedangkan di era Jokowi ini baru mampu menurunkan 1,04 persen poin di lima tahun pertama. Sedangkan ketika pandemi covid, malah melonjak kembali,” kata dia.

Renanda mengatakan sisa waktu 2 tahun ini mestinya bisa dimanfaatkan Jokowi dan kabinetnya untuk fokus bekerja demi rakyat, alih-alih melanggengkan kekuasaan. Dia menilai ada kemungkinan ekonomi bisa membaik, penurunan angka kemiskinan dan pengangguran, meski tidak akan mampu menyamai prestasi SBY.

“Setidaknya, ada legacy positif yang ditinggalkan pemerintahan ini di bidang ekonomi untuk pemerintahan selanjutnya yang benar-benar dirasakan rakyat manfaatnya,” kata Renanda.

Presiden Jokowi sebelumnya menyampaikan kekesalannya karena dituduh mengintervensi sejumlah persiapan terkait Pemilu Serentak 2024. Mulai dari urusan partai yang tak lolos, koalisi partai yang gagal, hingga tokoh yang batal jadi calon presiden.

"Urusan lolos dan tidaknya peserta pemilu tahun 2024 itu kan sebetulnya urusannya KPU," kata Jokowi dalam acara HUT ke-16 Partai Hanura di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Desember 2022.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertama, Jokowi kesal ketika ada pihak yang tidak lolos, lalu menunjuk-nunjuk Istana ikut campur. "Kekuatan besar ikut campur, kekuatan besar intervensi. Saya itu enggak ngerti apa-apa masalah ini. Ini kan total 100 persen urusannya KPU (Komisi Pemilihan Umum)," kata dia.

Meski tidak menyebutkan siapa, Jokowi menyindir soal frasa kekuatan besar yang dipakai dalam tuduhan tersebut atau persis seperti yang pernah dipakai oleh Ketua Majelis Partai Ummat Amien Rais.

 Kedua, Jokowi takut bila nanti Istana kembali dituduh ikut campur ketika ada partai yang gagal koalisi. "Padahal kami itu enggak ngerti koalisi antar partai, antar ketua partai yang ketemu, tapi yang paling enak itu memang mengkambinghitamkan menuduh presiden, Istana, Jokowi, paling enak itu, paling mudah dan paling enak," kata dia.

Ketiga, Jokowi juga khawatir tuduhan semacam ini terus berkembang ketika nanti ada tokoh yang ingin maju sebagai calon presiden, lantas menuduh dirinya mengintervensi karena gagal mendapatkan partai pengusung. "Tuduh lagi presiden ikut-ikutan, istana ikut-ikutan, kekuatan besar ikut-ikutan, lah urusannya apa dengan saya?" kata Jokowi.

Kepala negara lantas bertanya apakah bisa partai atau peserta Pilpres digagalkan dengan mudah. "Kan enggak, partai itu orang-orang pinter semua. Masa gampang sekali digitukan, kan enggak mungkin," kata dia .

Sehingga, duduk di Istana diakui Jokowi sangatlah merepotkan karena selalu dianggap melakukan tindakan yang salah. Sejumlah pihak, kata dia, memang paling mudah untuk menuduh Istana.

"Tanya saja ke Mensesneg (Menteri Sekretaris Negara Pratikno). Kadang-kadang saya tanya, pak kok ini ada seperti ini? beliau juga enggak tahu, tapi yang berseliweran di luar seperti itu," ujar Jokowi.

Baca juga: Jokowi Sindir Ucapan Amien Rais soal Kekuatan Besar Intervensi Pemilu 2024

 IMA DINI SHAFIRA | FAJAR PEBRIANTO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

6 jam lalu

Presiden Jokowi bersama rombongan terbatas termasuk Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bertolak menuju Jawa Timur untuk kunjungan kerja, Lanud TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat, 8 Maret 2024. Foto Biro Pers Sekretariat Presiden
Kata Gerindra soal Jokowi Bisa Jadi Penasihat Prabowo via Dewan Pertimbangan Agung

Wacana Jokowi menjadi penasihat Prabowo sudah beberapa kali mencuat. DPA bisa jadi bentuk formal presidential club yang ingin diinisiasi Prabowo.


Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

6 jam lalu

Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju Prabowo Subianto bersama Raffi Ahmad dan Nagita Slavina saat acara makan siang bersama di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Rabu, 29 November 2023. Dokumentasi Tim Media Prabowo
Pendapat Pakar Soal Peluang Artis Jadi Menteri di Kabinet Prabowo

Pakar memperkirakan Prabowo akan berhati-hati dalam memilih menteri agar tidak ada kesalahan saat bertugas nanti.


Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

7 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersepeda di hari bebas kendaraan bermotor alias car free day (CFD) kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Ahad, 12 Mei 2024. Selain bersepeda, Jokowi juga menyapa serta menerima ajakan berswafoto masyarakat. Foto: Sekretariat Presiden
Bertolak ke Sultra, Jokowi Bakal Resmikan Jalan hingga Bendungan

Jokowi dan rombongan direncanakan mendarat di Pangkalan TNI Haluoleo, Kabupaten Konawe Selatan pada Ahad sore.


Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

10 jam lalu

Presiden Joko Widodo bersepeda di area Car Free Day (CFD) di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu, 12 Februari 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Kala Jokowi Getol Gowes Sepeda di CFD Jakarta

Di Bundaran HI, Jokowi berhenti sejenak untuk beristirahat dan berinteraksi dengan masyarakat lainnya


26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

10 jam lalu

Aktivis 98 menaburkan bunga saat berziarah di makam Pejuang Reformasi di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad, 12 Mei 2019. Ziarah ini untuk memperingati 21 tahun penembakan empat mahasiswa yang berdemo di depan kampus Trisakti pada 12 Mei 1998. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

26 tahun berlalu, Tragedi Trisakti terjadi saat 4 mahasiswa Universitas Trisakti gugur akibat tertembak peluru tajam aparat saat ikut demo mahasiswa.


Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

13 jam lalu

Presiden RI Joko Widodo bersama Menhan Prabowo Subianto saat menghadiri Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2024 di Markas Besar (Mabes) TNI, Cilangkap, Jakarta, Rabu 28 Februari 2024. TEMPO/Subekti
Ketahui Hak Prerogatif Presiden, Kapan dan untuk Kepentingan Apa Bisa Digunakan?

Presiden Jokowi sebut pemilihan menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih. Apakah pengertiannya?


Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

15 jam lalu

Presiden Joko Widodo saat menerima Chairman Freeport McMoRan Richard Adkerson di Washington DC, Amerika Serikat, Senin 13 November 2023. ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden
Terpopuler: Jokowi Dinilai Lemah terhadap Freeport, Keluarga Prabowo Bangun Pabrik Timah

Terpopuler: Pemerintah Jokowi dinilai lemah terhadap Freeport, keluarga Prabowo Subianto bangun pabrik timah di Batam.


Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.


Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

1 hari lalu

Komisioner KPU RI Idham Holik saat peluncuran tahapan Pilkada Serentak di Denpasar, Bali, Minggu malam (5/5/2024). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari
Pilkada 2024 Diprediksi Minim Diikuti Bapaslon Perseorangan, KPU Ungkap Penyebabnya

KPU tetap optimistis bakal pasangan calon (bapaslon) jalur perseorangan akan segera memenuhi persyaratan dukungan dalam Pilkada 2024.


5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

1 hari lalu

Ilustrasi KPK. TEMPO/Imam Sukamto
5 Hal Menjelang Pansel KPK Diumumkan, Ujian Jokowi hingga Seleksi Anggota Panitia

Jokowi mulai menyusun panitia seleksi atau pansel KPK untuk menyaring pimpinan periode berikutnya