Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

26 Tahun Tragedi Trisakti 1998: Profil 4 Mahasiswa Jadi Korban dan Mendapat Gelar Pahlawan Reformasi

Editor

Dwi Arjanto

image-gnews
Aktivis 98 menaburkan bunga saat berziarah di makam Pejuang Reformasi di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad, 12 Mei 2019. Ziarah ini untuk memperingati 21 tahun penembakan empat mahasiswa yang berdemo di depan kampus Trisakti pada 12 Mei 1998. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Aktivis 98 menaburkan bunga saat berziarah di makam Pejuang Reformasi di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Ahad, 12 Mei 2019. Ziarah ini untuk memperingati 21 tahun penembakan empat mahasiswa yang berdemo di depan kampus Trisakti pada 12 Mei 1998. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tanggal 12 Mei merupakan hari peringatan terhadap sebuah peristiwa besar yang pernah terjadi di Indonesia yakni Tragedi Trisakti 1998. Peristiwa itu telah merenggut nyawa 4 mahasiswa Universitas Trisakti dan menjadi catatan kelam bagi demokrasi Indonesia. 

Saat itu, tepatnya pada tanggal 12 Mei, 26 tahun silam, aksi demonstrasi besar-besaran dilakukan oleh berbagai elemen mahasiswa, termasuk Mahasiswa Universitas Trisakti. Gelombang demo mahasiswa dipicu mulai goyahnya ekonomi Indonesia sejak awal 1998 akibat pengaruh krisis finansial Asia sejak 1997 dan menuntut Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI. 

Sekitar pukul 12.30 WIB aksi damai dilakukan dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara DPR, tetapi massa aksi diblokade pasukan Polri dan militer TNI AD. Negoisasi dengan aparat keamanan sempat dilakukan, namun pada pukul 17.15 mahasiswa memutuskan bergerak mundur, diikuti bergerak majunya aparat keamanan yang menghujani mahasiswa dengan tembakan hingga korban berjatuhan. 

Empat Mahasiswa Korban Tertembak Tragedi Trisakti 1998

1. Elang Mulia Lesmana

Elang Mulia Lesmana merupakan seorang mahasiswa kelahiran 5 Juli 1978 di Jakarta. Ia adalah putera kedua dari pasangan Hira Tetty dan Bagus Yoganandita. 

Pada saat itu, Elang yang merupakan mahasiswa Fakultas Arsitektur Universitas Trisakti angkatan 1995 ikut turun aksi demonstrasi bersama mahasiswa lainnya. Elang berangkat bersama sahabatnya yang bernama Frankie namun mereka terpisah saat hendak masuk ke area kampus untuk berlindung ketika aksi mulai memanas. 

Elang yang saat itu belum genap berusia 20 tahun, gugur dalam aksi demonstrasi tersebut karena sebuah peluru yang ditembakkan oleh aparat tentara menembus jantung dan punggungnya. 

Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Sumber Waras namun tak berhasil diselamatkan. Elang akhirnya dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. 

2. Heri Hertanto 

Heri Hertanto merupakan putera sulung dari pasangan Sjahrir Mulyo Utomo dan Lasmiyati yang lahir pada 5 Februari 1977 di Surabaya. Ia adalah mahasiswa Fakultas Teknik Industri angkatan 1995 yang turut menjadi korban dalam peristiwa 12 Mei 1998.

Pada saat itu, Heri mengikuti aksi demontrasi yang digelar kampus Trisakti. Namun secara tiba-tiba, sebuah peluru tajam menembus bagian punggung dan bersarang di dadanya ketika Heri sedang berusaha berlindung saat hendak masuk ke Gedung Syarief Thayeb, Universitas Trisakti.

Heri pun gugur dalam peristiwa itu dan sama seperti Elang, ia dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan. 

3. Hafidin Royan 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hafidin Royan adalah putera dari pasangan Enus Junus, seorang pegawai negeri dan Sunarmi Junus. Ia memiliki seorang kakak bernama Huda Nurjanti.

Mahasiswa kelahiran 28 September 1976 ini mengenyam pendidikan jurusan Teknik Sipil angkatan 1995 di Universitas Trisakti.

Ia turut menjadi korban dalam aksi demonstrasi pada 12 Mei 1998 di kampusnya. Hafidin dimakamkan di belakang rumahnya di Bandung pada Rabu, 13 Mei 1998 sekitar pukul 06.00 WIB. 

Dalam sebuah tulisan berjudul Surat Yang Tak Pernah Terkirim Untuk Sahabatku, Korban Tragedi 1998, Alvin Yunata yang merupakan sahabat Hafidin mengenang cerita mereka saat masih bersekolah di SMA Negeri 2 Bandung. 

Menurut Alvin, ia dan Idhin atau Royan (panggilan akrabnya) berteman dekat meski memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Hafidin Royan digambarkan sebagai sosok yang jago dalam bermain hoki dan bola, juga aktif sebagai pecinta alam termasuk sosok yang tidak neko-neko, menjaga salat lima waktu, tidak merokok dan patuh dengan orang tua. 

Berdasarkan informasi yang Alvin dapatkan, saat kejadian, Royan sedang sibuk menolong teman-teman yang terkena gas air mata. Di saat itulah Royan tertembak di pelipis kanan tembus ke kepala belakang dengan peluru ulir yang akhirnya merenggut nyawanya. 

4. Hendriawan Sie 

Hendriawan Sie merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi angkatan 1996 Universitas Trisakti. Lahir pada 3 Maret 1978 di Balikpapan dan merupakan putera dari pasangan Hendrik Sie dan Karsiyah. 

Saat peristiwa 12 Mei 1998, Hendriawan menjadi korban penembakan ketika dirinya hendak keluar di depan pos untuk berlindung menuju kampus. Tubuhnya sempat ditemukan tergeletak oleh Heru P Sanusi yang saat itu merupakan Wakil Dekan Fakultas Hukum. Hendriawan Sie kemudian dimakamkan di Rawa Kopi, Kembangan, Jakarta Barat.

Pada 15 Agustus 2005 Presiden SBY menganugerahi tanda kehormatan Bintang Jasa  Pratama dan ditetapkan sebagai Pahlwan Reformasi kepada empat orang mahasiswa Trisakti yang meninggal dunia akibat tembakan aparat keamanan dalam peristiwa Tragedi Trisakti Mei 1998, berdasarkan keputusan Presiden Nomor  057 / TK/ 2005 tanggal 9 Agustus 2005.

SUKMASARI | DIMAS ADITYO | YOPHIANDI | CAESAR AKBAR | KORAN TEMPO | WHITE BOARD JOURNAL | TRISAKTI.AC.ID | P2K STEKOM
Pilihan editor: Soal HAM Jadi Isu Debat Capres-cawapres, Ini 12 Pelanggaran HAM Berat yang Masih Ditagih ke Pemerintah

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

17 jam lalu

Presiden Terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan pidato politik saat Apel Kader Partai Gerindra di Indonesia Arena, Jakarta, Sabtu, 31 Agustus 2024. Dalam kegiatan tersebut, beberapa tokoh partai dan menteri terlihat hadir, di antaranya Presiden RI Joko Widodo, Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menparekraf Sandiaga Uno, Menkes Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko, serta sejumlah pemimpin dan petinggi partai politik lainnya. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo: Direncanakan Bertemu Megawati, Diskusi dengan SBY, dan Dukungan Partai Buruh

Prabowo mengajak kelompok buruh termasuk yang tergabung dalam Partai Buruh untuk bersama-sama memperjuangkan ekonomi berbasis Pancasila


SBY Harap Ridwan Kamil-Suswono Bisa Prioritaskan Penghijauan di Jakarta

17 jam lalu

Bakal calon Gubernur dan wakil Gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono (Rido) berkunjung dikediaman pribadi Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis, 19 September 2024. Tim Media Ridwan Kamil
SBY Harap Ridwan Kamil-Suswono Bisa Prioritaskan Penghijauan di Jakarta

Ridwan Kamil-Suswono mengunjungi Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY.


SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

19 jam lalu

Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik, Sosial Ekonomi, dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 12 November 2019. Tempo/Egi Adyatama
SBY Bertemu Prabowo di Kertanegara, Dahnil Anzar: Diskusi Biasa

Dahnil menyebut pertemuan Prabowo dengan SBY di Kertanegara hanya berdiskusi biasa saja.


SBY Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara Siang Ini

19 jam lalu

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendatangi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis, 19 September 2024. Dok. Istimewa
SBY Sambangi Kediaman Prabowo di Kertanegara Siang Ini

SBY tampak mendatangi kediaman Prabowo pada siang hari ini. Belum diketahui apa topik pembicaraan mereka.


Janji Bangun Perumahan Rakyat dari Zaman SBY hingga Prabowo, Bagaimana Realisasinya?

7 hari lalu

Ilustrasi perumahan. TEMPO/Kink Kusuma Rein
Janji Bangun Perumahan Rakyat dari Zaman SBY hingga Prabowo, Bagaimana Realisasinya?

Janji membangun perumahan menjadi andalan calon presiden, mulai dari 1.000 tower di zaman SBY-JK sampai 3 juta rumah Prabowo-Gibran


SBY Sebut Hanya Ada Satu Matahari di HUT ke-23 Partai Demokrat, Pernah Terjadi Seteru Kubu AHY Vs Moeldoko

8 hari lalu

Presiden yang sekaligus Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono membuka Rapat Koordinasi Nasional  Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, (23/7).TEMPO/Aditia Noviansyah
SBY Sebut Hanya Ada Satu Matahari di HUT ke-23 Partai Demokrat, Pernah Terjadi Seteru Kubu AHY Vs Moeldoko

"Akan kacau negara kalau mataharinya banyak. Makin panas nanti ada dua, ada tiga bagaimana," kata SBY, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.


Poin-poin Pidato SBY Saat HUT ke-23 Partai Demokrat: Tak Mudah 10 Tahun Jadi Oposisi

8 hari lalu

Presiden RI ke-6 dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dicium tangannya oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono setelah menerima makanan tumpeng dalam syukuran HUT ke-23 Partai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Partai Demokrat merayakan HUT ke-23 yang bersamaan dengan HUT ke-75 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). TEMPO/M Taufan Rengganis
Poin-poin Pidato SBY Saat HUT ke-23 Partai Demokrat: Tak Mudah 10 Tahun Jadi Oposisi

Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyampaikan sejumlah pernyataan menarik dalam pidato di Hari Ulang Tahun atau HUT ke-23 Partai Demokrat. Apa saja?


SBY: Negara Kacau Bila Banyak Matahari hingga Tanggapan Pengamat

9 hari lalu

Presiden RI ke-6 dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono menyapa para kader dalam syukuran HUT ke-23 Partai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Partai Demokrat merayakan HUT ke-23 yang bersamaan dengan HUT ke-75 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). TEMPO/M Taufan Rengganis
SBY: Negara Kacau Bila Banyak Matahari hingga Tanggapan Pengamat

Belakangan SBY disoroti lantaran pidatonya yang menyebut negara kacau balau jika banyak matahari


Jejak Digital Fufufafa Senggol Keluarga SBY dan Prabowo di Kaskus, Lontarkan Hinaan?

9 hari lalu

Pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertemu dan bertukar pikiran di kediaman Prabowo, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 8 Juni 2024. Tim Media Prabowo Subianto
Jejak Digital Fufufafa Senggol Keluarga SBY dan Prabowo di Kaskus, Lontarkan Hinaan?

Beberapa jejak digital unggahan Fufufafa yang dinilai menyenggol keluarga SBY dan Prabowo Subianto di Kaskus kini ramai di X.


Memahami Maksud SBY soal Negara Kacau Bila Banyak Matahari

10 hari lalu

Presiden RI ke-6 dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono saat menyampaikan sambutan dalam syukuran HUT ke-23 Partai Demokrat di kantor DPP Demokrat, Jakarta, Senin, 9 September 2024. Partai Demokrat merayakan HUT ke-23 yang bersamaan dengan HUT ke-75 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). TEMPO/M Taufan Rengganis
Memahami Maksud SBY soal Negara Kacau Bila Banyak Matahari

SBY mengatakan, negara akan kacau bila ada banyak matahari. Apa maksudnya?