INFO NASIONAL - Indonesia Battery Corporation (IBC) mengambil alih sebagian kepemilikan saham PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi (WIKON) di PT Wika Industri Manufaktur (WIMA). Hal ini diwujudkan melalui penandatanganan perjanjian Jual-Beli Saham/Sales and Purchase Agreement (SPA) WIMA sebagai produsen motor listrik Gesits. Penandatanganan dilaksanakan oleh Direktur Utama WIKON Dwi Johardian dan Direktur Utama IBC Toto Nugroho di Jakarta, Rabu, 14 Desember 2022.
Wakil Menteri I BUMN Pahala Nugraha Mansury yang menyaksikan proses kesepakatan ini mengatakan bahwa langkah tersebut merupakan sebuah sinergi yang baik bagi BUMN untuk membangun mata rantai ekosistem dari Electric Vehicle (EV) di Indonesia. Hal ini sesuai dengan arahan Menteri BUMN, Erick Thohir untuk membangun ekosistem baterai dan membangun ekosistem EV demi mencapai ketahanan energi nasional. Indonesia memiliki target 2 juta motor listrik di tahun 2025.
Pahala berharap dukungan pemerintah Indonesia dalam mengintrodusir insentif untuk mendorong percepatan kepemilikan kendaraan listrik di Indonesia. “Saya betul betul berharap kita betul-betul mendorong pengembangan EV di Indonesia. Termasuk juga melakukan beberapa perubahan bisnis model, di antaranya adalah pengembangan baterai swap yang memang bisa betul-betul dikembangkan untuk menurunkan biaya overrun ownership cost para pemilik motor karena ini merupakan salah satu kendala,” katanya.
Ia juga berharap supply chain operation dan komersialitas Gesits juga perlu ditingkatkan dengan mengembangkan partnership dengan mitra-mitra strategis, termasuk dengan produsen otoparts. Selanjutnya, TKDN Gesits yang sekarang 47 persen dapat dinaikkan menjadi 60 persen, terlebih pada kapabilitas perakitan baterai kendaraan listrik dalam negeri kini terintegrasi oleh IBC. Sinergi antara IBC dan WIKON diharapkan dapat menguasai pangsa pasar di atas 20 persen.
Sementara itu, Direktur Utama IBC Toto Nugroho menyampaikan bahwa proses pengambilalihan saham WIMA merupakan langkah IBC dalam mengakselerasi pembentukan ekosistem kendaraan listrik nasional yang terintegrasi dengan industri baterainya.
Menurut dia, sinergi ini merupakan perpaduan yang tepat. WIKON sebagai produsen motor listrik Gesits, sedangkan IBC sebagai holding industri baterai kendaraan listrik yang didirikan oleh MIND ID, PT Pertamina Power Indonesia, PT PLN (Persero), dan PT Aneka Tambang Tbk.
“Kolaborasi antara WIKON dan IBC dilakukan dengan mendorong Gesits sebagai platform kendaraan motor listrik roda dua yang terintegrasi dengan end to end value chain EV battery dan EV Ecosystem dari hulu ke hilir. Termasuk pemanfaatan jaringan yang telah dimiliki oleh grup BUMN yang menaungi IBC untuk pengembangan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik (charging station maupun battery swapping station),” ujar Toto.
Salah satu kekuatan yang ditawarkan oleh IBC terletak pada ekosistem industri baterai terintegrasi. Dengan demikian, diharapkan WIMA dapat menjalankan proses bisnis yang lebih efisien dan melahirkan produk unggulan di industri kendaraan listrik.
Menurut Direktur Utama WIMA, M. Samyarto, kolaborasi ini dapat mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik roda dua di Indonesia sekaligus mendukung program pemerintah mencapai net zero emission di 2060. "Selain itu dengan bergabungnya IBC di WIMA dapat meningkatkan TKDN baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik,” kata dia. (*)