Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Habil Marati Klaim 20 Juta Suara PPP ke Anies, Arsul Sani: Terjangkit Waham Kebesaran

image-gnews
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani saat memberikan keterangan pers terkait pemberhentian Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di Nusantara 3, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 September 2022. Arsul Sani mengatakan bahwa pemberhentian Suharso Monoarfa dari Ketua Umum DPP PPP merupakan bentuk dari reorganisasi partai. TEMPO/M Taufan Rengganis
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani saat memberikan keterangan pers terkait pemberhentian Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa di Nusantara 3, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 5 September 2022. Arsul Sani mengatakan bahwa pemberhentian Suharso Monoarfa dari Ketua Umum DPP PPP merupakan bentuk dari reorganisasi partai. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Arsul Sani menanggapi klaim Forum Kabah Membangun (FKM) yang menyatakan 20 juta suara PPP bakal memilih Anies Baswedan dalam Pemilihan Presiden 2024. Arsul menilai ada kader PPP yang terjangkit penyakit waham kebesaran.

Dia menceritakan kasus waham kebesaran lainnya kala kader PPP membuat partai baru dan menyatakan bahwa sekian juta massa PPP bakal pindah ke partainya. Toh PPP, kata Arsul, suaranya belum pernah mencapai 20 juta.

"Saya kadang melihat ada kader PPP yang terjangkiti penyakit waham kebesaran, seperti ketika bilang bahwa PPP bakal kehilangan suara 20 juta kalau tidak dukung calon tertentu. Ini namanya menderita penyakit waham, karena PPP saja belum pernah mencapai suara 20 juta,” kata Arsul Sani kepada Tempo, Ahad, 20 November 2022.

Arsul berujar PPP mengamini jika pilihan calon presiden dan calon wakil presiden bakal memberikan pengaruh negatif di daerah tertentu. Namun, kata dia, satu daerah dengan daerah lainnya mempunyai dampak yang berbeda. Dia menjelaskan, ada pula daerah yang bakal terkena dampak positif dari pemilihan capres maupun cawapres. Hal inilah, kata Arsul, yang sedang dicermati dengan baik oleh partai berlambang Kabah.

Oleh sebab itu, Arsul mengatakan PPP belum akan menentukan sosok yang dijagokan dalam Pilpres 2024. Dia menyebut partainya masih melihat aspirasi dan kecenderungan yang terjadi, termasuk pada partai politik lainnya. “Karena itu sekarang PPP belum menentukan sosok yang akan didukungnya dan diajukan kepada koalisinya yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Kami masih melihat aspirasi dan juga kecenderungan yang terjadi termasuk pada parpol lainnya,” ujar dia.

Arsul menilai klaim kehilangan 20 juta suara jika tak mengusung Anies merupakan proyeksi yang terlalu dini. “Suara yanng mengatakan bahwa PPP akan kehilangan suara kalau tidak dukung capres tertentu terlalu prematur,” kata dia.

Habil Marati Bantah Memecah Belah
Sebelumnya, Ketua Umum FKM, Habil Marati, mengklaim 20 juta suara PPP akan memilih Anies Badwedan pada pemilu presiden 2024. Dia mengatakan FKM secara aktif akan mengerahkan PPP untuk mengawal Anies menjadi presiden. Menurut dia, organisasi yang dipimpinnya bukan untuk memecah belah, namun justru agar PPP mampu menembus ambang batas duduk di kursi DPR.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Habil juga mengklaim bahwa PPP hanya bisa selamat jika partai yang berdiri pada 1973 ini mengusung Anies sebagai capres. Sementara itu, Anies  juga menegaskan dalam unggahan Instagram yang menyatakan FKM yang mendukungnya bukan gerombolan pemecah belah. "Kehadiran FKM justru untuk untuk menyelamatkan suara PPP di daerah,” kata Habil Marati dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 19 November 2022.

Adapun bekas Duta Besar RI untuk Azerbaijan, Husnan Bey Fananie, turut mengatakan bahwa 20 juta suara PPP akan memilih Anies Baswedan sebagai pemimpin Indonesia di 2024. “FKM bukan gerakan bawah tanah yang berisi konstituen PPP, tetapi justru gerakan yang menyelamatkan partai berlambang Kabah itu,” kata Husnan.

Menurut dia, ada korelasi antara elektabilitas Anies yang diklaim sebesar 30 persen dengan suara PPP. Husnan mengatakan suara PPP dapat didongkrak hingga 7 persen jika mendukung Anies menjadi capres dalam pemilu 2024 mendatang. "FKM memiliki kewajiban mandatori harus menyelamatkan PPP. Kami akan selamatkan PPP agar punya kursi di atas 7 persen," ujarnya.

Klaim 20 juta suara PPP akan memilih Anies  nampak terlalu muluk. Pasalnya, dalam pemilihan legislatif 2019, partai berlambang kabah ini hanya mendapat suara sah 6, 323.147 (4,52 persen) atau mendapat 19 kursi dari total 139.970.810 suara.  Suara tertinggi PPP diperoleh pada Pemilu 1999. Kala itu, partai ini mendulang 11,31 juta suara atau total 10,72 persen. PPP berhasil mendapatkan 58 kursi di DPR.

IMA DINI SHAFIRA | EKA YUDHA SAPUTRA | EGI ADYATAMA

Baca Juga: Ketua FKM Habil Marati Klaim 20 Juta Suara PPP akan Pilih Anies di Pilpres 2024

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Sidang PHPU Pileg, KPU Minta Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan PSU dari PPP

4 jam lalu

Hakim konstitusi Anwar Usman (kiri) menggunakan inhaler di sela-sela sidang sengketa pileg di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 29 April 2024. Sumber: Tangkapan layar YouTube MK
Sidang PHPU Pileg, KPU Minta Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan PSU dari PPP

Dalam permohonannya, KPU meminta MK menolak permohonan PPP terkait pemungutan suara ulang di Dapil Lampung Selatan 7.


PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

1 hari lalu

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno saat di Batam, Sabtu malam, 30 Maret 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
PPP Belum Kunjung Bersikap, Sandiaga Berkukuh Dukung Pemerintahan Prabowo

Menurut Sandiaga, dukungan untuk pemerintah sejalan dengan nama PPP.


Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

1 hari lalu

Ketua Bappilu Nasional PPP Sandiaga Uno memberikan pernyataan pers kepada awak media di Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 15 September 2023. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Sandiaga Sebut Duet Ahok-Anies Sebagai Dream Team, tapi Terganjal UU

Ahok-Anies santer disebut bakal disandingkan dalam Pilgub DKI. Namun, duet keduanya bakal melanggar UU Pilkada.


KPU Sanggah 16 Ribu Suara PPP di Sumut Pindah ke Partai Garuda

1 hari lalu

Hakim konstitusi Anwar Usman (kiri) menggunakan inhaler di sela-sela sidang sengketa pileg di Gedung MK, Jakarta Pusat pada Senin, 29 April 2024. Sumber: Tangkapan layar YouTube MK
KPU Sanggah 16 Ribu Suara PPP di Sumut Pindah ke Partai Garuda

KPU menyanggah belasan ribu suara hasil pemilihan DPR RI untuk PPP di Sumut berpindah ke Partai Garuda.


Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

1 hari lalu

Foto kombinasi Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan. Tempo/Dhemas Reviyanto-Dian Triyuli Handoko
Ahok-Anies Mustahil Bersama di Pilgub Jakarta 2024, Ini Aturannya

Ini aturan yang menghambat duet Ahok-Anies di Pilgub Jakarta


Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

2 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

Ganjar berharap masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan kritis pada pemerintahan Prabowo nanti.


Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

2 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tertawa bersama dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) usai hadiri acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Respons Internal PDIP Soal Peluang Duet Ahok-Anies di Pilkada Jakarta 2024

Politikus PDIP menyebut Ahok dan Anies berasal dari akar rumput yang berbeda.


Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

3 hari lalu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (Ahok) dan Djarot Syaiful Hidayat mengobrol saat usai acara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 26 Agustus 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Kenapa Tak Bisa Duet Anies Baswedan -Ahok di Pilkada Jakarta? KPU Sebutkan Bunyi Pasal Larangannya

Kadivi Teknis Penyelenggaraan Pemilu KPU DKI Jakarta, Dody Wijaya sebut duet Anies Baswedan-Ahok pada Pilkada Jakarta 2024 tak akan terwujud.


Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

3 hari lalu

Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) pilkada Partai Amanat Nasional (PAN) di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Mei 2024. Dalam sambutannya, Prabowo memuji kesetiaan PAN atas dukungannya. Setidaknya PAN sudah mendukung Prabowo selama 15 tahun. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.


PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

3 hari lalu

Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi menyampaikan perkembangan Kolaisi PDIP usai Rapat Paripurna DPR RI, di Kompleks DPR RI, Jakarta, Selasa, 3 Oktober 2023.
PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

Respons PPP soal pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta pihak yang tak mau kerjasama agar tidak menganggu pemerintahan mendatang.