TEMPO.CO, Jakarta - Partai NasDem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sedang mencari sosok yang tepat untuk mendampingi Anies Baswedan. Deputi Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Kamhar Lakumani, meyakini bahwa pasangan capres cawapres mesti bisa saling mengisi. Adapun elektabilitas dan popularitas disebut Kamhar menjadi poin yang juga patut diperhatikan.
“Saya tegaskan bahwa Partai Demokrat berpandangan antara capres dan cawapres harus saling mengisi, populer, karena yang kita inginkan adalah kemenangan,” kata Kamhar kepada Tempo, Sabtu, 5 November 2022.
Dia mengatakan menang dalam Pilpres 2024 mutlak menjadi syarat untuk mewujudkan perubahan dan perbaikan. Di sisi lain, Kamhar mengatakan sosok yang telah mempunyai seluruh kriteria sebagai cawapres Anies adalah AHY.
“Kami dari Demokrat punya keyakinan bahwa AHY punya seluruh kriteria dan kami meyakini betul bahwa capres dan cawapres harus punya chemistry, sehingga bisa mewujudkan dwi tunggal, bisa saling topang untuk kemenangan,” kata dia.
PKS sorongkan Aher
Adapun PKS menjagokan Wakil Ketua Majelis Syura, Ahmad Heryawan alias Aher sebagai cawapres Anies. Menurut Kamhar, usulan PKS sah dilakukan mengingat koalisi ini mengedepankan prinsip equality.
“Masing-masing punya aspirasi sah-sah saja. Tentu pada saatnya nanti akan mengerucut,” kata Kamhar.
Juru Bicara PKS, Muhammad Kholid, mengatakan PKS ingin pembahasan cawapres digelar secara rasional dan objektif. Menurut dia, kriteria dan mekanisme pengambilan keputusan soal sosok cawapres ini sangat penting untuk disepakati.
“Kami ingin pembahasan cawapres dilakukan secara rasional dan obyektif. Yang penting kita sepakati kriteria dan mekanisme pengambilan keputusannya,” kata Kholid saat dihubungi, Jumat, 4 November 2022.
Sedianya, ketiga partai ini mendeklarasikan koalisi beserta capres cawapres yang diusung pada 10 November 2022. Namun, dinamika pembahasan soal cawapres disebut-sebut membuat deklarasi koalisi dimundurkan.
Kholid menjelaskan, partainya mendorong musyawarah mufakat untuk mengambil keputusan. Adapun pihak yang dilibatkan adalah PKS, NasDem, Partai Demokrat, dan Anies Baswedan.
“Kami mendorong proses pengambilan keputusan dilakukan dengan Musyawarah Mufakat dengan melibatkan 4 pihak, PKS, NasDem, Partai Demokrat, dan capres. Apapun hasilnya, kami akan laporkan ke Majelis Syuro untuk diambil sikap dan keputusan,” kata dia.
Baca: PKS Ingin Cawapres Anies Baswedan Dipilih Secara Rasional dan Objektif