Untuk agenda dalam Muktamar secara daring adalah mendengarkan tanggapan dari peserta Muktamar atas materi Muktamar yang sudah disiapkan oleh PP Muhammadiyah.
"Kami sampaikan bahwa materi Muktamar yang terdiri atas laporan pimpinan pusat Muhammadiyah 2015-2022, program Muhammadiyah 2022- 2027, risalah Islam berkemajuan, dan isu-isu strategis kehormatan kebangsaan dan kemanusiaan universal," kata dia.
Ia menyatakan semua materi itu sudah dikirimkan kepada peserta Muktamar dalam dua bentuk. Pertama, materi yang dikirim via surat elektronik atau e-mail dalam bentuk PDF kepada para peserta muktamar. Kemudian yang kedua dikirim kepada pimpinan wilayah.
"Jadi dalam Muktamar online akan ada beberapa lokasi dengan jumlah 28 lokasi di 34 provinsi karena ada beberapa provinsi yang memang pesertanya dikonsentrasikan di lebih dari satu tempat," ucapnya.
Laporan tanggapan itu disampaikan dalam dua bentuk pertama disampaikan secara tertulis sehingga mereka menyampaikan tanggapan secara tertulis dan yang kedua menyampaikan tanggapan secara langsung yang diwakili oleh pimpinan wilayah Muhammadiyah.
"Ada 34 pimpinan wilayah Muhammadiyah, kemudian ada organisasi otonom tingkat pusat yang meliputi PP Pemuda Muhammadiyah PP Nasyaatul Aisyiyah, PP Ikatan Pelajar Muhammadiyah, DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, PP Tapak Suci, dan Hizbul Wathan," katanya.
Ia menambahkan Aisyiyah juga akan menyampaikan tanggapan sehingga keseluruhan ada 40 representasi dari pimpinan wilayah dan tingkat pusat yang akan menyampaikan tanggapan atas materi Muktamar yang sudah dikirimkan kepada masing-masing anggota muktamar itu.
"Untuk kepesertaan muktamar online sama dengan muktamar offline," katanya.
Ia menyebutkan anggota muktamar atau peserta pertama itu dikategorikan ke dalam tiga kelompok. Pertama adalah anggota muktamar, yaitu mereka yang memiliki hak bicara dan hak suara dalam muktamar. Kedua, peserta muktamar itu adalah mereka yang berkenan hadir dan mereka memiliki hak bicara tapi tidak memiliki hak suara. Ketiga adalah peninjau muktamar.
Poin-poin dalam materi muktamar yang telah dikirim terutama berkaitan isu-isu strategis keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal yang meliputi beberapa tema utama.
Baca juga; Profil Nasyiatul Aisyiyah, Organisasi Wanita Muhammadiyah Semula Didirikan Seorang Guru
SEPTHIA RYANTHIE