TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengumpulkan 17 guru besar dari sejumlah universitas ternama di Nasdem Tower pada Jumat, 19 Agustus 2022. Pertemuan itu disebut sebagai ajang silaturahmi untuk mencari gagasan soal Indonesia di masa depan.
Dalam keterangan tertulisnya, Surya menyatakan bahwa salah satu fokus partainya adalah bagaimana mengawal sebaik mungkin pembangunan moral dan sumber daya manusia Indonesia.
Oleh karena itu, dia mengajak para guru besar untuk bersama-sama membumikan gerakan budaya malu jika bertindak di luar koridor nilai-nilai bangsa Indonesia.
Surya menyatakan restorasi yang diusung Nasdem merupakan bagian dalam memperkuat semua apa yang telah dimiliki bangsa Indonesia mulai dari adat istiadat, seni budaya, termasuk kearifan lokal.
"Para guru besar inilah tumpuan harapan "last sources" yang kita miliki di negeri ini untuk membangun kembali dan merekonstruksi ulang Indonesia dalam pembangunan manusia yang sesungguhnya," kata Surya.
Guru besar yang hadir dalam pertemuan itu diantaranya berasal dari UGN, UNY, UII dan UIN Sunan Kalijaga.
Surya mengungkapkan kegembiraannya menerima kunjungan para guru besar yang berasal dari Yogyakarta tersebut.
"Ini satu kehormatan bagi institusi partai politik, khususnya Partai NasDem yang pada hari ini, hari baik ini, kita mendapatkan kunjungan kehormatan dari para akademisi, para intelektual, dan para guru bangsa sesungguhnya. Saya berterima kasih untuk semua itu," ujar dia.
Guru Besar UGM Prof. Dr. M. Baiquni M.A. mengatakan kekuatan dari kebersamaan dalam keragaman merupakan kunci bagi kepemimpinan Indonesia di masa depan. Pihaknya bersama Forum Indonesia Emas 2045 yang diisi para akademisi dan guru-guru besar terus menerus berupaya menggali masa depan Indonesia yang panjang.
"Kita bisa bersama-sama membangun gelombang semangat hidup masyarakat Indonesia untuk mencapai kesejahteraannya. Tentu ini memerlukan pemikiran, memerlukan pengorganisasian, dan memerlukan pergerakan yang memungkinkan segenap elemen bangsa bisa berperan serta," kata Prof. Baiquni.
Para guru besar, lanjut dia, menyampaikan harapan-harapan dan bertukar pikiran kepada Partai Nasdem bisa mengambil peran lebih untuk membangun gerakan dan gelombang dengan satu gagasan yang berbasis riset dan "knowledge to elevate" dalam sebuah perbaikan restorasi Indonesia di masa depan.
"Dari silaturahmi ini ada satu gagasan yang luar biasa bahwa menyatukan keragaman dan pemikiran maupun praktik pembangunan perlu adanya satu kepemimpinan dan kita mendorong satu kepemimpinan kolektif, partisipatoris, dan kepemimpinan transformatif yang mampu membawa bangsa sangat beragam ini kepada satu kekuatan bersama," kata Baiquni.
Dalam pertemuan itu, para guru besar menyampaikan hasil penelitian berupa sejumlah buku kepada Ketua Umum NasDem Surya Paloh, kemudian cenderamata berupa lukisan yang terinspirasi dari sosok dan kiprah Surya Paloh dalam mewarnai kancah perpolitikan Indonesia.
Baiquni menilai Surya Paloh memiliki semangat dan energi untuk membawa Indonesia semakin bermartabat sesuai cita-cita para pendiri bangsa.
Menurutnya, Nasdem dan Surya Paloh sangat fokus terhadap energi restorasi yang dibuktikan melalui gerakan perubahan di tengah kemajuan teknologi dan modernisasi.
"Pak Surya Paloh punya satu pandangan yang luar biasa ke depan, bagaimana mengangkat bangsa Indonesia bermartabat dengan kekuatan kemandirian, martabat, dan keberlanjutan," ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut turut hadir Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali, Sekjen Johnny G. Plate, Anggota Majelis Tinggi Lestari Moerdijat, dan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Prananda Surya Paloh.
Hadir pula Ketua Mahkamah Partai Saur Hutabarat, Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Sumatera 2 (Sumbar, Kepri, Riau, dan Bengkulu) Willy Aditya, dan Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik H. Charles Meikyansah, plus sejumlah pengurus dan anggota Fraksi Nasdem DPR RI.
Sementara itu, belasan profesor yang hadir dari berbagai bidang mulai dari kimia dan sains, ketahanan nasional, kesusastraan melayu, geografi dan lingkungan, manajemen sumber daya manusia, gizi dan olahraga, pendidikan sejarah, hingga tafsir Alquran.
Selain menemui para guru besar, Surya Paloh juga sempat bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada Jumat kemarin. Pertemuan ini memicu isu soal akan adanya reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Nasdem membantah pertemuan Surya dan Jokowi itu terkait dengan isu pencopotan salah satu menteri dari partainya.