TEMPO.CO, Jakarta - Anies Baswedan mengungkap pembicaraannya dengan Panglima TNI Andika Perkasa pada bulan lalu. Dia menyatakan membahas soal program-program di DKI Jakarta yang berkaitan dengan TNI, bukan soal politik. .
“Itu kan pertemuan sudah sebulan lalu. Jadi ada beberapa program-program di Jakarta yang ada kaitannya dengan TNI kemudian kita membahas bersama,” kata Anies saat ditemui di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.
Anies menegaskan tak ada pembahasan tentang politik bersama Andika. Ia menyebut diskusi lebih banyak berkutat pada pekerjaan di Jakarta dengan TNI.
“Pembahasannya lebih banyak urusan pekerjaan terkait dengan Jakarta dan TNI. Itu sebulan lalu kira-kira,” kata Anies.
Andika Perkasa mengunggah video pertemuannya dengan Anies itu di kanal media sosial YouTube miliknya pada 14 Oktober 2022. Dalam video berdurasi 1 menit 37 detik itu, Andika dan Anies bertemu di Mabes TNI AD di kawasan Gambir, Jakarta Pusat.
Andika dan Khofifah masuk dalam daftar cawapres NasDem
Nama Andika Perkasa mencuat sebagai sosok yang bakal mendampingi Anies dalam Pilpres 2022. Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, menyebut nama Andika masuk dalam radar Cawapres NasDem bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
“Andika dan Khofifah nama-nama yang ada dalam list kita. Tapi kita serahkan kepada Anies untuk memilihnya,” kata Hermawi.
Andika belum mau banyak berkomentar soal pencalonan dirinya
Andika Perkasa tak mau banyak berkomentar ihwal munculnya deklarasi dukungan sebagai calon wakil presiden untuk Anies Basweddan. Dia menyebut masih akan berfokus menjalankan tugasnya sebagai Panglima TNI.
"Saya enggak mau komentar karena memang tidak ada komunikasi dan saya ingin fokus menyelesaikan tugas saya sebagai Panglima TNI," ujar Andika saat menghadiri wisuda putrinya di Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu 12 Oktober 2022.
Andika yang akan pensiun pada Desember mendatang menyatakan akan tetap netral sesuai amanat undang-undang. Dia pun mengaku belum pernah bertemu dengan komunitas atau kelompok yang mendukung dirinya menjadi pendamping Anies.
"Saya benar-benar enggak pernah ketemu juga. Jadi saya saat ini kan masih menjabat sebagai Panglima TNI. Sesuai Undang-Undang ya saya biar fokus dan supaya saya netral," kata dia.
Sebelumnya, elemen masyarakat yang menamakan diri relawan Anies-Andika For 2024 (AK 24) menyatakan mendeklarasikan dukungan agar Anies dipasangkan dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Deklarasi itu muncul setelah Partai NasDem resmi mengusung Anies dalam Pilpres 2024.
Nama Andika Perkasa sendiri sempat mencuat sebagai bakal calon presiden yang akan diusung NasDem bersama Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Ketiga nama itu diumumkan oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam acara rapat kerja nasional partainya Juni lalu. Akan tetapi Nasdem kemudian memilih Anies yang mereka deklarasikan sebagai capres pada awal Oktober lalu.
IMA DINI SHAFIRA | ANTARA
