TEMPO.CO, Jakarta - Nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, mencuat menjadi sosok yang digadang-gadang bakal mendampingi Anies Baswedan maju Pilpres 2024. Anies juga telah bertemu dengan AHY di Kantor DPP Partai Demokrat pada Jumat, 7 Oktober 2022 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali, mengatakan partainya tidak dalam posisi menerima maupun menolak, kendati partainya mengusung Anies Baswedan sebagai capres. Ia menyebut sebelum memilih cawapres, partainya bakal membicarakan kriteria bersama calon mitra koalisi yaitu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
“Kami tidak pada posisi menolak dan menerima. Sebelum masuk posisi memilih wakil, kita bicara kesepakatan koalisi. Nah di situlah nanti akan diatur, kriteria-kriteria akan disepakati,” kata Ali kepada Tempo, Sabtu, 8 Oktober 2022.
Ali menjelaskan, partai yang dipimpin oleh Surya Paloh ini berpandangan jika partai merupakan alat untuk sirkulasi kekuasaan. Parpol, kata dia, merupakan satu-satunya institusi yang diberikan mandat untuk mencalonkan pemimpin negeri.
Menurutnya, partainya perlu membangun kesamaan persepsi dengan calon mitra koalisi bahwa sosok yang maju Pilpres tidak mesti serta merta berasal dari kader partai. Sebab, kata dia, banyak sosok di luar institusi parpol yang mumpuni untuk maju di gelaran Pilpres 2024.
“Di luar institusi parpol masih banyak orang-orang hebat anak bangsa, yang secara moral, memenuhi syarat untuk maju Capres. Memang kemudian NasDem dengan koalisinya berharap koalisi ini sebagai wadah untuk memfasilitasi mereka, di luar kader parpol, untuk mereka maju,” ujarnya.
Anies diberi kebebasan memilih pendampingnya
Ali menegaskan jika Surya Paloh memberi mandat kepada Anies untuk memilih sendiri Cawapresnya. Artinya, kata dia, Partai NasDem ingin koalisi yang dibentuk setara antar satu parpol dengan partai lainnya. Ia menyebut koalisi ini mesti satu pemikiran, satu rasa, dan tidak mengedepankan kepentingan partai.
“Artinya satu pemikiran, satu rasa, tidak menang-menangan, tidak mengedepankan kepentingan partai. Tapi lebih menempatkan pada kepentingan bangsa,” kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, menyebut pertemuan Anies-AHY di kantor DPP adalah momen pertemuan pertama sejak mantan Menteri Pendidikan itu resmi diusung oleh Partai NasDem sebagai Capres. Dalam pertemuan ini, Andi menyebut Anies dan AHY tak hanya sekedar bertukar pikiran. "Ternyata chemistry-nya cocok satu sama lain," kata Andi.
Meski demikian, memang belum ada deklarasi apapun hari ini. Andi menyebut Anies memang perlu bertemu lagi dengan partai calon koalisi lainnya. "Anies perlu keliling ketemu PKS, lalu ketemu lagi teman-teman NasDem, kalau semua klop, kami siap deklarasi," kata dia.
Anies dan AHY bertemu selama 1 jam lebih. Keduanya saling melempar pujian dan menceritakan kedekatan masing-masing selama ini. AHY kembali menceritakan bahwa Anies merupakan salah satu peserta konferensi capres Partai Demokrat di tahun 2013 - 2014 yang lalu. "Jadi saya lagi kebersamaan ini bukanlah baru saja kami jalin, tapi sudah cukup lama," kata AHY.
Baca: NasDem Ungkap Bakal Bicarakan Kriteria Pendamping Anies Baswedan dengan Calon Mitra Koalisi