INFO NASIONAL - Presiden Joko Widodo terus mendorong setiap industri penghasil bahan mentah di Indonesia mulai berkomitmen untuk memikirkan hilirisasi produk turunannya. Hilirisasi produk dipercaya mampu memperkuat struktur industri, menyediakan lapangan kerja, dan memberi peluang usaha di Indonesia.
Mining Industry Indonesia (MIND ID) sebagai Holding BUMN Industri Pertambangan bersama anggotanya PT Antam Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indoensia, PT Inalum (Persero), PT Timah Tbk juga berkomitmen untuk mewujudkan pesan Presiden tersebut.
Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso mengatakan MIND ID memiliki tiga mandat dari Pemerintah. Pertama, mengelola cadangan dan sumber daya strategis. Dua, hilirisasi. Tiga, memiliki kepemimpinan pasar yang diwujudkan melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis.
Salah satu upaya hilirisasi MIND ID diwujudkan pada industri bisnis aluminium dan nikel yang saat ini menjadi komponen kunci dalam pengembangan industri kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir, bahwa BUMN terus melakukan industrialisasi industri mineral dan batubara untuk meningkatkan nilai industri. Terlebih, didukung oleh sumber daya pertambangan yang melimpah dimiliki negara ini.
“Di sisi lain Indonesia juga produsen dan pengekspor nikel, bahan baku utama baterai EV. Padahal, kita adalah produsen nikel terbesar di dunia yang memasok 27 persen permintaan pasar global,” ujar Erick.
Karena itu, Kementerian BUMN selalu melakukan inovasi model bisnis di industri ini dan meningkatkan rantai nilai seluruh sumber daya yang ada. "Kami telah mendirikan Indonesia Battery Corporation (IBC), yang berfokus pada pengembangan Ekosistem EV end-to-end mulai dari eksplorasi & pengolahan nikel sebagai komponen baterai listrik hingga produksi EV dan daur ulang baterai,” tutur Erick.
"Selain itu, kami ingin menarik mitra strategis untuk berkolaborasi dan menciptakan nilai lebih bagi industri ini. Dengan investasi asing di industri ini, saya percaya bahwa kita dapat meningkatkan keberlanjutan industri dan menjadi lebih kompetitif di pasar global. MOU antara MIND ID dan ARRIVAL hanyalah salah satu cara kami mencoba berkolaborasi dengan mitra strategis untuk membuat nilai lebih.”
Industri kendaraan listrik saat ini menjadi salah satu solusi untuk menurunkan emisi global yang kian meningkat. Kendaraan listrik menjadi salah satu alternatif transportasi yang ramah lingkungan, karena tidak menghasilkan emisi yang menghasilkan polusi udara. Komitmen ini secara serentak disepakati menjadi salah satu dari tiga tujuan agenda prioritas Presidensi G20 di Indonesia, yaitu (i) Sistem Kesehatan Dunia; (ii) Transformasi Ekonomi Digital; (iii) Transisi Energi.
“Mempercepat kehadiran industri Kendaraan Listrik di Indonesia sejalan sustainability pathway MIND ID dan juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terutama pada pilar penanganan perubahan iklim,” Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso.
Keseriusan mengembangkan industri ini ditunjukkan MIND ID dengan mengadakan kunjungan ke Inggris pada bulan Mei lalu dan menandatangani Nota Kesepahaman dengan Arrival Ltd sebagai partner untuk menemukan solusi pasokan potensial, serta membahas desain dan pengembangan kendaraan listrik. Inisiasi ini merupakan bagian dari upaya MIND ID dalam menjajaki pengembangan Microfactory kendaraan listrik komersial di Indonesia dan Asia Tenggara.
Dalam rangka pelaksanaan semangat kerja sama strategis yang tercantum dalam Nota Kesepahaman, MIND ID menunjuk PT Industri Baterai Indonesia (“IBC”) untuk mengimplementasikannya, sekagilus melaksanakan suatu studi kelayakan bersama dengan Arrival Ltd. mencakup Studi Pasar dan kelayakan Proyek untuk ekspansi bisnis kendaraan listrik, kelayakan Proyek pasok Aluminium dan pasok Baterai untuk ekspansi bisnis EV di wilayah Asia Pasific.
Penunjukkan IBC sebagai pelaksana Perjanjian Pengembangan Bersama ini ditandatangani pada tanggal 30 September 2022 pada saat kunjungan MIND ID yang diwakili oleh Hendi Prio Santoso bersama Dany Amrul Ichdan selaku Direktur Hubungan Kelembagaan MIND ID, serta jajaran Kementrian BUMN.
Berdasarkan hasil studi kelayakan, MIND ID dan Arrival UK Ltd berencana untuk menjajaki kemungkinan kolaborasi lebih lanjut secara bersama-sama membangun Microfactories untuk EV Komersial di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
Peluang pembangunan dan investasi microfactory Arrival di Indonesia mendukung program pemerintah dalam menarik investor asing melakukan investasi di dalam negeri.
“Kerja sama MIND ID dan Arrival sebagai dapat berkontribusi pada hilirisasi pengembangan industri Aluminium dan Nikel di Indonesia. Perlu dukungan dan sinergi untuk mempercepat realisasinya program tesebut, salah satunya dalam bentuk kebijakan pemerintah dan kemudahan bagi ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” kata Hendi. (*)