TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi hari ini bertemu dengan 14 pemain Timnas Sepak Bola Amputasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, yang akan berlaga di Piala Dunia Amputasi 2022. Dalam pertemuan ini, Jokowi memberi tambahan uang saku sebesar Rp500 juta selama berlaga di ajang yang digelar di Istanbul, Turki, 1-9 Oktober tersebut.
"Nambah sedikit untuk sangu Bapak, Ibu, sekalian ke pertandingan yang akan diadakan di Turki 1-9 Oktober nanti sebesar Rp500 juta, untuk sangu," kata Jokowi dalam pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 21 September 2022.
Jokowi tidak merinci berapa uang yang akan diterima oleh masing-masing pemain Timnas. Termasuk, total dana yang dianggarkan pemerintah untuk keberangkatan Timnas ke Istanbul.
Selain 14 pemain, ada juga pelatih kepala Bayu Guntoro dan official yang totalnya berjumlah 25 orang. Tapi Jokowi menjanjikan hadiah tambahan setelah usai perlombaan. "Nanti kalau pulang juara, beda soal," ujarnya.
Target 8 Besar
Saat ini, Timnas terus mematangnya persiapan menuju Piala Dunia Amputasi 2022 menjelang keberangkatan Selasa depan, 27 September. Persatuan Sepak Bola Amputasi Indonesia (PSAI) memasang target tembus delapan besar.
"Pak Menteri (Menpora Zainudin Amali) menargetkan 10 besar, tetapi kami tingkatkan bisa menembus 8 besar," ujar Ketua PSAI Yudhi Yahya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 10 Agustus 2022.
Indonesia pun melaju ke Piala Dunia Amputasi untuk pertama kalinya usai lolos babak kualifikasi di Bangladesh. Di Istanbul, Timnas akan bergabung di Grup C dan bersaing dengan Inggris, Argentina, dan Amerika Serikat.
Meskipun secara fisik lawan yang akan dihadapi punya postur tubuh lebih tinggi, Jokowi meminta pemain Timnas tidak menjadikan hal tersebut sebagai beban saat bermain. "Supaya mereka main lepas saja, karena mereka membawa nama bangsa," kata Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali yang datang mendampingi Timnas.
Sebelumnya saat babak kualifikasi, muncul kabar kalau Timnas minim dukungan dari pemerintah sampai akhirnya lolos ke Piala Dunia. Tapi hari ini, Zainuddin mengklaim pemerintah justru mendukung penuh Timnas.
"Mulai dari pemusatan latihannya, kemudian juga untuk pemberangkatannya kami support itu dan tadi pak presiden secara spontan beliau memberikan sangu (uang saku) untuk para pemain dan juga official,'' kata Zainuddin.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.