TEMPO.CO, Jakarta - Cendekiawan Muhammadiyah, Azyumardi Azra berpulang di Malaysia, Ahad, 18 September 2021. Lelaki kelahiran Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, 4 Maret 1955 ini penerima gelar Commander of the Order of the British Empire (CBE) pada 2010.
Dengan gelar kehormatan itu, Ketua Dewan Pers ini berhak menyandang gelar kehormatan “Sir” di depan namanya. CBE pada umumnya diberikan untuk pekerjaan luar biasa di bidang masing-masing individu. Pemegang gelar berhak menempatkan huruf CBE setelah nama mereka, seperti Sir Azyumardi Azra CBE.
Azyumardi adalah ahli sejarah dan sosial Islam. Ia orang Asia Tenggara pertama yang diangkat sebagai profesor fellow di Universitas Melbourne, Australia (2004-2009).
Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra menyerahkan bukunya yang bertema Politik Global dengan Islam Wasathiyah kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla di Perpustakaan Nasional, Jakarta, 4 Maret 2020. Tempo/Friski Riana
Kerajaan Inggris punya beberapa gelar yang diberikan untuk penghargaan. Gelar CBE yang diterima Rektor Universitas Islam Negeri atau UIN Syarif Hidayatullah 1998-2006, Azyumardi Azra merupakan peringkat menengah ordo.
Penggelaran ini telah menjadi bagian dari sistem kerajaan sejak dilembagakan oleh King George V di 1917. Seperti dilansir dari laman Britannica, penghargaan ini semula tak lain untuk menghargai dinas sipil dan militer pada masa perang.
Hingga saat ini, gelar kehormatan masih terus diberikan. Penghargaan diberikan dua kali dalam setahun, pada saat hari ulang tahun Ratu atau Raja Inggris dan tahun baru.
Dikutip dari laman royalcentral.co.uk, ordo Kerajaan Inggris memiliki enam peringkat, dua di antaranya memberikan hak kepada pemegangnya untuk menempatkan 'Sir' atau 'Dame' di depan nama pemegangnya. Dan Azyumardi Azra adalah satu-satunya pemegang gelar itu dari Indonesia.
RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca juga: Jenazah Azyumardi Azra Tiba di Bandara Soekarno-Hatta Malam Ini, 120 Personel Gabungan Diturunkan