TEMPO.CO, Jakarta - Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri atau Densus 88 menangkap total 13 tersangka teroris dari kelompok Anshor Daulah (AD) pendukung ISIS di Dumai, Provinsi Riau, pada Rabu, 14 September 2022, dan Jumat, 16 September 2022.
Juru bicara Divisi Humas Polri Komisaris Besar Ade Yaya Suryana mengatakan penangkapan itu dilakukan sekitar pukul 07.05-12.10 WIB di dua hari berbeda. Delapan tersangka awal ditangkap pada 14 September. Sedangkan empat tersangka terakhir ditangkap hari ini.
“Diketahui bahwa mereka mulai mempersiapkan diri untuk melakukan jihad di perkebunan sawit di Riau,” kata Ade Yaya.
Peran para tersangka
Delapan tersangka awal berinisial RP, JW, II, Z, M, MA, MNS, ITZ, dan WI. RP dan JW berperan melakukan survei lokasi pelatihan jihad di Dumai dan ikut grup Telegram tentang pengorganisasian jihad fisabilillah. Kemudian tersangka II tergabung dalam kelompok RQ sabilunnajah Dumai dari 2019-2021.
“Hingga saat ini ia ikut dalam kelompok Halaqah Singa Timur pimpinan Abu Jafar yang berencana melakukan amaliyah yang berjumlah delapan orang dan melakukan survei lokasi di Dumai,” kata Ade.
Kemudian tersangka Z bertugas melakukan idas atau persiapan fisik sebanyak dua kali di Riau pda awal 2020 dan melakukan lokasi idad di perkebunan sawit Dumai. Selanjutnya inisial MNS merupakan eks dari kelompok Pok Pak Ngah yang menyerang Markas Polda Riau pada 2018.
“MNS melakukan idad sebanyak dua kali di Riau pada awal 2020 dan melakukan survei lokasi idad di area perkebunan sawit di Dumai,” tutur Ade.
Kemudian inisial M merupakan eks dari kelompok inisial MD, pelaku penyerangan Mapolda Riau pada 2018. Ia melakukan idad sebanyak dua kali di Riau pada awal 2020. Ia juga melakukan survei lokasi idad di perkebunan sawit di Dumai. Kemudian tersangka MA melakukan idad sebanyak dua kali pada 2020. Ia juga mensurvei perkebunan sawit.
Tersangka ITZ merupakan eks dari kelompok inisial MD. ITZ juga melakukan idad sebanyak dua kali dan melakukan survei di perkebunan sawit.
Adapun WI merupakan kelompok anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Provinsi Riau. Ia merupakan amir dari dikelompoknya sekaligus pembina Negara Islam Indonesia (NII) di Kabupaten Indragiri Hulu. WI ingin menjadikan kebunnya sebagai tempat idad bersama dengan kelompoknya Indragiri Hulu.
“Ia juga berencana membantu keuangan untuk pembangunan penampungan akhwat milik Hasri Yahasfar,” katanya.
Para tersangka masih jalani pemeriksaan
Hingga saat ini kesembilan tersangka masih dalam pemeriksaan.
Kemudian penangkapan kedua dilakukan pada Jumat, 16 September 2022, sekitar pukul 06.50-11.20 WIB. Densus 88 Antiteror Polri menangkap empat tersangka teroris dengan insial S, A, ES, dan AF. Pada 2013 keempat orang tersebut menghadiri pertemuan bidang bayan di wisata dakwah gofur.
AF juga merupakan pemilik sebuah yayasan yang berafiliasi dengan Jamaah Islamiyah. Kemudian pada 2018, AF mengikuti pertemuan di salah satu hotel di Padang, Sumatra Barat.
“FA juga mengikuti weapon training di Aceh Tamiang pada akhir 2018,” kata Ade.
Baca: Cerita Teroris Santoso dan Noordin M Top yang Pernah Jadi Buronan Nomor 3 FBI