TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF-Ulama), Persaudaraan Alumni (PA 212), hingga Front Persaudaraan Islam (FPI), yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat, bakal menggelar Aksi Bela Rakyat di depan Istana Negara, Jakarta, pada Senin besok, 12 September 2022. Aksi digelar untuk memprotes kebijakan kenaikan harga BBM yang diambil Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Insyaallah besok banyak elemen yang akan turun," kata Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak saat dihubungi, Sabtu, 11 September 2022. Tapi dia belum memastikan berapa banyak massa aksi yang akan digalang ke depan Istana.
Sabtu lalu, 3 September, Jokowi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10 ribu. Solar juga naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800. Harga Pertamax nonsubsidi juga naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500.
Sebelum menaikkan harga BBM, Jokowi beberapa kali menyinggung soal subsidi energi, termasuk BBM, tahun ini yang mencapai Rp502 triliun. Bila harga tak naik, APBN bisa jebol dan diperkirakan subsidi bisa bengkak Rp198 triliun menjadi Rp700 triliun.
Dalam pernyataan sikapnya, Gerakan Nasional Pembela Rakyat menyebut pernyataan Jokowi soal subsidi BBM ini adalah kebohongan. Mereka ikut menyingung pembengkakan subsidi Rp198 triliun.
"Tetapi pada saat yang sama, kenaikan harga batubara, CPO (crude palm oil), minyak dan gas dunia, justru meningkatkan penerimaan negara sangat besar," demikian salah satu poin dari sembilan pernyataan sikap dari Yusuf dan kawan-kawan, di gerakan ini.
Mereka menilai tambahan penerimaan negara atas kenaikan harga komoditas ini diperkirakan mencapai Rp400 riliun. Sehingga, mereka menilai tambahan subsidi Rp198 triliun untuk mempertahankan harga BBM agar tidak naik. "Seharusnya (ini) tidak akan membuat APBN jebol."
Sehingga, mereka menilai Jokowi telah memggunakan kebijakan tersebut untuk pencitraan politik demi kekuasaan. "Politik harga BBM Jokowi yang penuh pencitraan telah memakan korban mayoritas rakyat Indonesia, tak terkecuali para pendukung dan simpatisan Jokowi sendiri."
Istana berharap aksi berjalan dengan baik
Ketua Bidang Advokasi DPP FPI Aziz Yanuar juga membenarkan soal aksi bela rakyat Senin besok di Istana. "Iya (aksi di depan Istana Negara)," kata dia saat dihubungi.
Dalam poster aksi yang diterima Tempo, aksi akan digelar pukul 13.00 WIB sampai selesai. Secara umum, ada tiga tuntutan yang mereka serukan dalam poster tersebut: turunkan harga BBM, turunkan harga barang-barang, dan tegakkan supremasi hukum. Sejumlah organisasi lain pun akan ikut serta dalam Aksi Bela Rakyat ini.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya akan berkoordinasi di internal untuk menghadapi aksi di depan Istana tersebut. "Ya nanti kami koordinasikan, semoga berjalan dengan baik dan kondusif untuk menyampaikan aspirasinya," kata dia kepada wartawan.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.