TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak tiga Panglima Komando Daerah Militer atau Pangdam diganti oleh Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada 3 Agustus lalu. Sebulan berselang, Sabtu, 3 September 2022, upacara serah terima jabatan atau sertijab digelar. Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdrachman memimpin sertijab tiga pangdam tersebut bersama empat jabatan lainnya di Aula Jenderal Besar A.H Nasution, Lantai III Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad), Jakarta.
Adapun Pangdam yang dimutasi yaitu Pangdam XVII/Cenderawasih, Pangdam II/Sriwijaya, dan Pangdam XIV/Hasanuddin. Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Teguh Muji Angkasa digantikan Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa. Teguh dipromosikan menjadi Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Danpusterad). Sedangkan jabatan Saleh Mustafa sebelumnya adalah Kas Komando Gabungan Wilayah Pertahanan atau Kogabwilhan II.
Selanjut Pangdam II/Sriwijaya Mayjen Agus Suhardi dimutasi menjadi Asops Panglima TNI dan digantikan Mayjen Hilman Hadi. Hadi sebelumnya merupakan Deputi Bidang Koordinasi Pertahanan Negara Kemenko Polhukam. Pangdam XIV/Hasanuddin yang diduduki Mayjen Andi Muhammad digantikan oleh Mayjen Totok Imam S. Andi Muhammad dimutasi jadi Pati Mabes Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dalam rangka pensiun. Totok Imam S sebelumnya menempati jabatan sebagai Danpussernarmed Kodiklatad.
Jabatan Pangdam
Panglima Kodam atau Pangdam merupakan pemimpin Kodam. Kodam adalah komando utama pembinaan dan operasional kewilayahan TNI. Kodam memiliki beberapa kekuatan, yaitu Komando Resor Militer atau Korem, Komando Distrik Militer atau Kodim, dan Komando Rayon Militer atau Koramil. Seorang Pangdam harus berpangkat Mayor Jenderal disingkat Mayjen, alias jenderal bintang dua. Dalam menjalankan tugas dan fungsi Kodam, Pangdam bertanggung jawab terhadap Kepala Staf TNI AD serta terhadap kekuatan Kodam yang dipimpinnya.
Kodam, selain mengemban fungsi pertahanan, juga memiliki tugas menyelenggarakan pendidikan pembentukan dan pengembangan untuk tingkat bintara dan tamtama. Saat ini, terdapat 15 Kodam di Indonesia. Sebelumnya, ada 18 Kodam, namun ada beberapa wilayah yang bergabung dengan Kodam lain dan berakibat dihapusnya 3 Kodam. Tiga Kodam tersebut yaitu Kodam III/17 Agustus dibubarkan pada 26 Januari 1985, Kodam X/Lambung Mangkurat dibubarkan pada 1 Mei 1985, dan Kodam Tambun Bungai dibubarkan pada 18 Maret 1974.
Di wilayah Sumatera ada tiga Kodam yaitu Kodam Iskandar Muda bermarkas di Banda Aceh, Kodam I/Bukit Barisan bermarkas di Medan untuk wilayah Sumatra Utara, Sumatra Barat serta Riau dan Kepulauan Riau, dan Kodam II/Sriwijaya bermarkas di Palembang untuk wilayah Sumatra Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Bangka Belitung
Di wilayah Jawa terdapat empat Kodam yaitu Kodam Jaya bermarkas di Jakarta, Kodam III/Siliwangi bermarkas di Bandung untuk Jawa Barat dan Banten, Kodam IV/Diponegoro bermarkas di Semarang untuk Jawa Tengah dan Yogyakarta, dan Kodam V/Brawijaya bermarkas di Surabaya untuk Jawa Timur dan Madura. Sementara itu untuk wilayah Bali dan Nusa Tenggara terdapat Kodam IX/Udayana bermarkas di Denpasar.
Sedangkan di Kalimantan terdapat dua Kodam di wilayah ini, yaitu Kodam VI/Mulawarman bermarkas di Balikpapan untuk Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara, dan Kodam XII/Tanjungpura bermarkas di Pontianak untuk Kalimantan Barat dan Kabupaten Tengah. Untuk Sulawesi, juga terdapat dua Kodam, yakni Kodam XIV/Hasanuddin bermarkas di Makassar dan membawahi wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara, serta Kodam XIII Merdeka untuk wilayah Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, dan Gorontalo.
Di wilayah Maluku dan sekitarnya terdapat Kodam XVI/Pattimura bermarkas di Ambon, Kodam XVII/Cendrawasih bermarkas di Jayapura untuk wilayah Papua, dan Kodam XVIII/Kasuari untuk Papua Barat. Kodam Kasuari bermarkas di Manokwari.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Panglima TNI Andika Mutasi Pangdam Jaya Mulya Aji jadi Sesmenko Polhukam
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.