TEMPO.CO, Jakarta - Warga Pekanbaru yang dipolisikan karena mengunggah video konten dugaan jaringan perjudian yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo ke media sosial Tiktok, Masril Ardi mengaku tak ada yang berubah usai dirinya keluar dari tahanan Mapolda Metro Jaya, pekan lalu.
Hanya saja ketika di Bandara sesaat keberangkatannya kembali ke Pekanbaru, ia sempat disapa dan diajak berfoto oleh sejumlah orang tak dikenal. Mereka mengenalinya sebagai 'Masril Pekanbaru yang ditahan karena video Ferdy Sambo '.
"Ada beberapa orang yang meminta foto saat di bandara. Jadi seleb sehari itu," katanya berkelakar saat ditemui Tempo.co di Kedai Kopi Nira Aren Hadi di Jalan Surabaya, Pekanbaru, Selasa 30 Agustus 2022.
Namun hal itu bukanlah hal baru baginya. Sebab sebagai pendiri sekaligus ketua Forum Pekanbaru Kota Bertuah, hal serupa beberapa kali pula dirasakan Masril saat berada di tempat umum. "Kejadian seperti itu sudah beberapa kali sebelum kasus penangkapan saya. Memang ada anggota forum yang saat bertemu di tempat umum menyapa dan terkadang meminta foto bareng," kata Masril.
Masril Ardi merupakan pendiri sekaligus ketua komunitas Forum Pekanbaru Kota Bertuah. Forum yang didirikan bersama warga Pekanbaru lainnya ini bergerak untuk membantu kaum-kaum marjinal.
Forum ini didirikannya bersama-sama dengan warga lainnya yang peduli terhadap orang-orang marjinal serta membantu mereka. Tak hanya itu, Masril diputuskan menjadi ketuanya dan sering mengadakan acara-acara sosial membantu kaum yang membutuhkan.
Masril Ardi, warga Pekanbaru yang semula dijerat UU ITE karena mengunggah konten terkait Ferdy Sambo dibebaskan Polda Metro Jaya setelah ditahan hampir satu bulan. Ia telah kembali ke Pekanbaru, Riau, Sabtu 27 Agustus 2022. TEMPO/ Annisa Firdausi
Bertemu Roy Suryo dan Terdakwa Penganiaya Ade Armando
Selama masa penahanan, Masril menyebutkan ia sempat bertemu dengan Roy Suryo dan saling menyapa. Di kesempatan tersebut, mereka saling memberikan dukungan dan Roy berpesan agar Masril berhati-hati dalam beraktivitas media sosial.
Selain itu ia sempat bertemu dengan enam orang terdakwa dari kasus pemukulan Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, yang dikeroyok oleh massa saat demo 11 April lalu ketika suasana unjuk rasa memanas di depan DPR.
"Saya dengan Roy tak bisa bertemu lama karena beda blok. Hanya bisa saling sapa dan bersalam-salaman. Mungkin kalau satu blok kami bisa saling bercengkrama. Di sana saya juga bertemu dengan enam pelaku pemukulan Ade Armando," kata Masril.
Dalam tahahan di Polda Metro Jaya itu, Masril mengatakan, ia sempat bertemu dengan Roy Suryo yang juga tengah menjalani proses pasal UU ITE karena kasus unggahan meme stupa Candi Borobudur yang diedit menyerupai wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Masril mengatakan, Roy sempat berpesan agar selalu berhati-hati dalam bermedia sosial. "Selama penahanan saya sempat bertemu dengan Roy Suryo dan ia berpesan agar berhati-hati dalam bermedia sosial. Kebetulan kami saling follow di Twitter," kata Masril.
Hal itu diceritakan Masril saat dirinya sampai kembali di Pekanbaru setelah penagguhan penahanannya, setelah empat minggu ditahan di Polda Metro Jaya, Sabtu 27 Agustus 2022. Masril ditangkap dengan jerat UU ITE dan dibebaskan melalui jalur restorative justice.
Masril Ardi pun berpesan agar masyarakat bijak dalam mengelola media sosial dimana pun berada. "Saya tak ingin nanti ada Masril Masril selanjutnya yang bermasalah dalam hal ini. Nantinya akan merepotkan orang lain, tak hanya diri sendiri," katanya.
ANNISA FIRDAUSI
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.