Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Pengunggah Konten Ferdy Sambo, Masril Ardi: Jangan Sampai Ada Masril-Masril Lain Lagi

image-gnews
Masril Ardi warga Pekanbaru yang ditahan dan kemudian dibebaskan Polda Metro Jaya karena mengunggah konten Ferdy Sambo. Foto: Annisa Firdausi / Tempo
Masril Ardi warga Pekanbaru yang ditahan dan kemudian dibebaskan Polda Metro Jaya karena mengunggah konten Ferdy Sambo. Foto: Annisa Firdausi / Tempo
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Warga Pekanbaru yang dipolisikan karena mengunggah video konten dugaan jaringan perjudian yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo ke media sosial Tiktok, Masril Ardi mengaku tak ada yang berubah usai dirinya keluar dari tahanan Mapolda Metro Jaya, pekan lalu.

Hanya saja ketika di Bandara sesaat keberangkatannya kembali ke Pekanbaru, ia sempat disapa dan diajak berfoto oleh sejumlah orang tak dikenal. Mereka mengenalinya sebagai 'Masril Pekanbaru yang ditahan karena video Ferdy Sambo '.

"Ada beberapa orang yang meminta foto saat di bandara. Jadi seleb sehari itu," katanya berkelakar saat ditemui Tempo.co di Kedai Kopi Nira Aren Hadi di Jalan Surabaya, Pekanbaru, Selasa 30 Agustus 2022.

Namun hal itu bukanlah hal baru baginya. Sebab sebagai pendiri sekaligus ketua Forum Pekanbaru Kota Bertuah, hal serupa beberapa kali pula dirasakan Masril saat berada di tempat umum. "Kejadian seperti itu sudah beberapa kali sebelum kasus penangkapan saya. Memang ada anggota forum yang saat bertemu di tempat umum menyapa dan terkadang meminta foto bareng," kata Masril.

Masril Ardi merupakan pendiri sekaligus ketua komunitas Forum Pekanbaru Kota Bertuah. Forum yang didirikan bersama warga Pekanbaru lainnya ini bergerak untuk membantu kaum-kaum marjinal.

Forum ini didirikannya bersama-sama dengan warga lainnya yang peduli terhadap orang-orang marjinal serta membantu mereka. Tak hanya itu, Masril diputuskan menjadi ketuanya dan sering mengadakan acara-acara sosial membantu kaum yang membutuhkan.

Masril Ardi, warga Pekanbaru yang semula dijerat UU ITE karena mengunggah konten terkait Ferdy Sambo dibebaskan Polda Metro Jaya setelah ditahan hampir satu bulan. Ia telah kembali ke Pekanbaru, Riau, Sabtu 27 Agustus 2022. TEMPO/ Annisa Firdausi

Bertemu Roy Suryo dan Terdakwa Penganiaya Ade Armando

Selama masa penahanan, Masril menyebutkan ia sempat bertemu dengan Roy Suryo dan saling menyapa. Di kesempatan tersebut, mereka saling memberikan dukungan dan Roy berpesan agar Masril berhati-hati dalam beraktivitas media sosial.

Selain itu ia sempat bertemu dengan enam orang terdakwa dari kasus pemukulan Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, yang dikeroyok oleh massa saat demo 11 April lalu ketika suasana unjuk rasa memanas di depan DPR. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Saya dengan Roy tak bisa bertemu lama karena beda blok. Hanya bisa saling sapa dan bersalam-salaman. Mungkin kalau satu blok kami bisa saling bercengkrama. Di sana saya juga bertemu dengan enam pelaku pemukulan Ade Armando," kata Masril.

Dalam tahahan di Polda Metro Jaya itu, Masril mengatakan, ia sempat bertemu dengan Roy Suryo yang juga tengah menjalani proses pasal UU ITE karena kasus unggahan meme stupa Candi Borobudur yang diedit menyerupai wajah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Masril mengatakan, Roy sempat berpesan agar selalu berhati-hati dalam bermedia sosial. "Selama penahanan saya sempat bertemu dengan Roy Suryo dan ia berpesan agar berhati-hati dalam bermedia sosial. Kebetulan kami saling follow di Twitter," kata Masril.

Hal itu diceritakan Masril saat dirinya sampai kembali di Pekanbaru setelah penagguhan penahanannya, setelah empat minggu ditahan di Polda Metro Jaya, Sabtu 27 Agustus 2022. Masril ditangkap dengan jerat UU ITE dan dibebaskan melalui jalur restorative justice.

Masril Ardi pun berpesan agar masyarakat bijak dalam mengelola media sosial dimana pun berada. "Saya tak ingin nanti ada Masril Masril selanjutnya yang bermasalah dalam hal ini. Nantinya akan merepotkan orang lain, tak hanya diri sendiri," katanya.

ANNISA FIRDAUSI 

Baca: Kisah Masril Ardi Pengunggah Konten Ferdy Sambo, Ditangkap Polda Metro Jaya, Ditahan 28 Hari, Viral dan Dibebaskan

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku dan Korban Sempat Bertemu di Kantor Sebelum ke Hotel

Polisi menyatakan kronologi kasus mayat dalam koper bermula ketika pelaku bertemu korban di kantor.


Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

1 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Pakai Uang Kantor Sebesar Rp 7 Juta

Pelaku kasus mayat dalam koper gunakan uang kantornya sebesar Rp 7 juta untuk kabur.


Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Marselino Ferdinan (kiri) melewati hadangan pesepak bola Timnas Irak U-23 Karrar Mohammed Ali (kanan) dalam pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat dinihari, 3 Mei 2024. ANTARA/PSSI
Marselino Ferdinan Dihujat Netizen Usai Timnas Indonesia U-23 Kalah Lawan Irak di Piala Asia U-23 2024

Marselino Ferdinan menjadi sorotan di media sosial usai timnas Indonesia u-23 dikalahkan Irak 1-2 di perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024.


Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kasus Mayat dalam Koper, Polisi Sebut Korban Sempat Minta Dinikahi Pelaku

Polisi mengungkap motif pembunuhan kasus mayat dalam koper.


Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

1 hari lalu

Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers kasus penemuan mayat dalam koper di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat, 3 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Pembunuhan Wanita Mayat dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Peran Adik Kandung Pelaku

Adik tersangka pembunuhan wanita di kasus mayat dalam koper itu sempat melarikan diri usai membantu kakaknya.


Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

2 hari lalu

Tersangka dan dan barang bukti diperlihatkan saat konferensi pers kasus Home Industry Ganja Sintetis di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Polisi Ungkap Peran 5 Tersangka Laboratorium Narkotika Ganja Sintetis di Sentul

Penangkapan lima tersangka clandestine laboratory ganja sintetis ini bermula dari laporan pengiriman bahan baku narkoba jenis pinaca dari Cina.


Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

2 hari lalu

Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Suyudi Ario Seto menunjukkan barang bukti saat konferensi pers kasus Tindak Pidana Narkotika Home Industry Tembakau Sintetis, Ditres Narkoba, Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024. Ditres Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap adanya laboraturium yang memproduksi narkotika jenis MDMB-4en-PINACA di kawasan Serpong kota Tangerang, Banten. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.


Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

2 hari lalu

Polda Metro Jaya menggelar konferensi pers pengungkapan laboratorium terselubung (clandestine laboratory) narkotika jenis cannabinoid atau MDMB-4EN-Pinaca di Lapangan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 2 Mei 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.


Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

2 hari lalu

Tangkapan layar rekaman CCTV saat terduga pelaku berinisial AARN (baju hitam) bersama RM (baju pink) memasuki hotel. ANTARA/HO-Dokumentasi Prbadi
Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.


6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

2 hari lalu

Penampakan koper yang berisikan mayat wanita ditemukan di Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis, 25 April 2024. Foto: ANTARA/HO
6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.