TEMPO Interaktif, Jakarta: Jenazah Sersan Dua Suprayitno, 26 tahun, anggota pasukan perdamaian Indonesia di Kongo yang tergabung dalam Kontingen Garuda XX/F tiba di terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta Minggu, (1/3) pukul 16.00, setelah mendarat dengan pesawat Emirate Airline pukul 15.30.
Sekitar 15 rekan korban dari Markas Batalion Zeni Konstruksi TNI AD menyambut kedatangan jenazah dengan upacara militer secara singkat. Penghormatan terakhir dipimpin Dr. UH Harahap dari Mabes TNI AU. Komandan upacara dipimpin Rudy Andu dari Mabes TNI AL.
Di Terminal kargo penyambutan jenazah berlangsung singkat. Selanjutnya peti jenazah dari kayu dengan ditutup bendera merah putih dibawa ke Markas Yon Zikon Lenteng Agung dengan ambulance. Sekitar tujuh kendaraan mengiringi jenazah.
Rencananya, setelah jenazah disemayamkan di Markas Batalion Zeni Konstruksi, Lenteng Agung. Pada Senin pagi, (2/3) jenasah akan diserahkan kepada orangtuanya di Desa Garon, Magetan, Jawa Timur.
Kematian Suprayitno akibat kecelakaan kerja terkena pecahan gerinda listrik saat menghaluskan hasil sambungan pipa Bomb Jack Loader di bengkel Camp Dungu. Pecahan piringan gerinda tersebut mengenai leher sebelah kanan. Saat kejadian almarhum telah mengenakan pakaian dan peralatan sesuai dengan prosedur keamanan dan keselamatan kerja.
Suprayitno juga sempat dilarikan ke Rumah Sakit Indo Eng Coy. Karena lukanya cukup parah, dia dirujuk ke Rumah Sakit Level 1 milik Maroko yang masih dalam satu lokasi dengan Camp Indo Eng Coy. Suprayitno menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
Almarhum merupakan anggota Kontingen Garuda XX/F yang sedang melaksanakan misi Perserikatan bangsa-Bangsa di Kongo sejak 16 Oktober 2008. Kontingen ini terdiri dari 175 personel yang terdiri dari 36 Marinir Angkatan Laut, 7 Personel Angkatan Udara, 132 Personel Angkatan Darat. Indonesia telah mengirimkan pasukan perdamaian ke Kongo sejak tahun 2003.
AYU CIPTA