Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

17 Tokoh Kemerdekaan Indonesia, dari Bung Karno hingga Moewardi

Reporter

Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat. ANTARA/IPHOS
Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat. ANTARA/IPHOS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini sebagian masyarakat mungkin hanya mengenal tokoh kemerdekaan Indonesia seperti Ir. Soekarno (Bung Karno) dan Moh. Hatta (Bung Hatta). Padahal masih banyak sosok lain di balik keberhasilan penyelenggaraan proklamasi kemerdekaan. Beberapa tokoh kemerdekaan Indonesia lain juga memiliki peran penting dalam proses proklamasi kemerdekaan. Siapa saja tokoh tersebut?  

Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Menyambut HUT ke-77 RI, sejarah tentang proklamasi dan detik-detik menjelang kemerdekaan penting diketahui oleh generasi muda.  Peristiwa proklamasi dilaksanakan di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat pada 17 Agustus 1945. Dalam momen itu, banyak pihak yang terlibat membantu baik sebelum dan saat pembacaan naskah proklamasi sehingga dapat berjalan dengan lancar. Termasuk pula para pahlawan lain yang rela berkorban mempertaruhkan nyawa.

Supaya menambah khazanah pengetahuan tentang sejarah dan meningkatkan rasa nasionalisme dalam diri. Berikut ada sejumlah tokoh kemerdekaan Indonesia yang dilansir dari berbagai sumber.

1. Ir. Soekarno

Bung Karno merupakan tokoh pertama dalam peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pria yang lahir dan dimakamkan di kota Blitar ini memiliki nama lengkap Koesno Sosrodihardjo. Bung Karno merupakan putra dari Raden Soekami dan Ida Ayu Nyoman Rai, yang merupakan seorang bangsawan asal Bali. Di masa mudanya, Bung Karno pernah menempuh pendidikan tinggi di Technische Hoogeschool te Bandoeng (saat ini Institut Teknologi Bandung) dan berhasil meraih gelar insinyur teknik sipil pada 25 Mei 1926.

Setelah menamatkan kuliah, Bung Karno sering menuangkan ide salah satunya tentang ‘Nasionalisme, Islam, dan Marxisme’ yang berisi pentingnya persatuan. Ide tersebut menjadi awal mula perkembangan pemikiran politiknya. Sesaat setelah Jepang kalah dari Sekutu, Bung Karno diculik ke Rengasdengklok dan didesak oleh para pemuda untuk memproklamasikan kemerdekaan.

2. Drs. Mohammad Hatta

Tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia kedua adalah Moh. Hatta (Bung Hatta). Bung Hatta pernah menuntut ilmu di Sekolah Melayu Fort de Kock, Padang. Ia berperan dalam perumusan dan penandatanganan teks proklamasi. Hatta yang sering dijuluki sebagai Bapak Koperasi Indonesia ini turut menyumbangkan ide perumusan naskah proklamasi. Salah satu ide dalam bentuk kalimat yang dituangkan pada naskah proklamasi adalah, “hal-hal tentang pemindahan kekuasaan dan lain-lain dilaksanakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya”.

3. Mohammad Ibnu Sayuti (Sayuti Melik)

Tokoh kemerdekaan Indonesia yang ketiga adalah Mohammad Ibnu Sayuti atau Sayuti Melik. Anak dari pasangan Abdul Mu’in atau Partoprawito dan Sumilah ini memiliki peran sebagai pengetik naskah proklamasi. Secara tidak langsung, dia juga melaksanakan proses editing dengan mengubah kalimat “atas nama bangsa Indonesia”, dari yang sebelumnya “wakil-wakil bangsa Indonesia”.

4. Fatmawati

Tokoh lainnya adalah Fatmawati. Fatmawati merupakan sosok yang berjasa membuat bendera merah putih saat peristiwa proklamasi kemerdekaan. Bendera tersebut ia jahit sendiri menggunakan mesin jahit tangan bermerek Singer. Walaupun sedang dalam kondisi hamil, tak menyurutkan Fatmawati untuk mempersembahkan bendera pusaka Indonesia.

5. Sutan Sjahrir

Sutan Sjahrir adalah salah satu tokoh kemerdekaan Indonesia. Ia dianggap sebagai seseorang berintelektual tinggi dan revolusioner. Ia juga yang menggagas pembentukan Jong Indonesie, sebuah himpunan pemuda nasionalis pada 20 Februari 1927. Sutan Sjahrir sempat menempuh pendidikan di Universitas Amsterdam hingga akhirnya memutuskan kembali ke tanah air pada tahun 1931.

6. Johannes Latuharhary

Tokoh proklamasi kemerdekaan Indonesia selanjutnya adalah Johannes Latuharhary. Pria kelahiran  Maluku Tengah ini menjadi pejuang yang mendorong Maluku masuk ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Saat pengumuman kemerdekaan Indonesia di Jakarta, Latuharhary merupakan orang yang membawa kabar berita tersebut kepada rakyat Maluku. Berkat peran besarnya, ia diangkat menjadi gubernur pertama di Maluku sampai tahun 1954.

7. Soekarni

Soekarni merupakan salah satu orang yang menginisiasi upaya penculikan Bung Karno dan Bung Hatta. Soekarni memiliki nama lengkap yakni Soekarni Kartodiwirjo. Ia lahir pada 14 Juli 1916. Soekarni sempat menamatkan pendidikan di Sekolah Mardisiswo, Blitar. Berkat pendidikannya tersebut, ia mengenal istilah nasionalisme dari Moh. Anwar. Pada 1967, Soekarni ditunjuk sebagai angggota DPA (Dewan Pertimbangan Agung).

8. Chaerul Saleh

Bersama Soekarni, Wikana, dan pemuda Menteng 31 lainnya, Chaerul Saleh menuntut Bung Karno dan Bung Hatta agar segera membacakan proklamasi kemerdekaan. Chaerul Saleh lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat pada 13 September 1916. Dalam catatan sejarah, ia pernah dipercaya menduduki jabatan penting seperti Menteri, Wakil Perdana Menteri, dan juga Ketua MPRS (Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara).

9. Ahmad Subardjo

Ahmad Subardjo lahir pada 23 Maret 1897 di Karawang, Jawa Barat. Ia menjadi perantara yang meyakinkan pemuda untuk membawa Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta saat peristiwa Rengasdengklok. Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo merupakan anak bungsu dari dari Teuku Muhammad Yusuf dan priayi Aceh.

10. Otto Iskandar Dinata

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Otto Iskandar Dinata menjadi orang yang mengusulkan Bung Karno dan Bung Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Ia dikenal dengan julukan Jalak Harupat karena sikap beraninya menghadapi kebijakan Belanda. Selain pernah menjabat perwakilan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia, ia juga diberi kewenangan untuk menduduki posisi Menteri Negara kabinet pertama RI tahun 1945.

11. Buntaran Martoatmodjo

Buntaran Martoatmodjo lahir di Purworejo  pada 11 Januari 1986. Ia aktif sebagai anggota Barisan Pelopor. Buntaran merupakan sosok pencetus Palang Merah Indonesia PMI yang menjadi amanat Bung Karno pada tanggal 5 September 1945. Selain itu, ia juga pernah mengharumkan nama negara saat memimpin Persatuan Lawan Tenis Indonesia (PELTI). 

12. Sam Ratulangi

Tokoh kemerdekaan Indonesia yang tak kalah besar perjuangannya adalah Sam Ratulangi atau Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi. Ia merupakan aktivis yang berasal dari Tondano, Sulawesi Utara. Setelah proklamasi, Sam Ratulangi diminta untuk memimpin Sulawesi. Perannya dalam kemerdekaan RI sangat besar, salah satunya dengan tegas menolak sikap Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang hendak memisahkan Sulawesi dengan NKRI.

13. Laksamana Maeda

Laksamana Maeda merupakan sosok yang memberikan 'tumpangan' kepada pejuang-pejuang kemerdekaan. Meski bukan orang asli Indonesia, ia pernah mempersilakan para tokoh lain menggunakan rumah dinasnya sebagai tempat perumusan teks proklamasi. Ia sangat mendukung para aktivis dari Indonesia yang giat menyuarakan kemerdekaan. Sampai-sampai Maeda menyiapkan pasukan khusus untuk berjaga-jaga.

14. Latif Hendraningrat

Latif Hendraningrat merupakan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Pada mulanya, ia bergabung dalam organisasi Pembela Tanah Air (PETA). Saat pembacaan teks proklamasi, Latif mendampingi Bung Karno dan Bung Hatta menuju serambi depan. Bahkan ia menjadi petugas pengibar bendera pertama kali.

15. Suhud Sastro Kusumo

Bersama dengan Latif Hendraningrat, S. Suhud menjadi orang yang mengibarkan bendera merah putih saat proklamasi. Saat masih muda, ia pernah terlibat dalam kelompok bentukan Jepang, Barisan Pelopor. Sejak  14 Agustus menjelang proklamasi, Suhud berperan menjaga keamanan keluarga Bung Karno . Selanjutnya, ia yang mempersiapkan tiang bendera dari bambu di teras rumah sang proklamator.

16. Surastri Karma Trimurti

Selain Fatmawati, ada satu pahlawan perempuan yang turut berperan besar dalam proklamasi kemerdekaan Indonesia, yaitu S.K. Trimurti. Ia pernah terjun di dunia jurnalistik dan kerap menuangkan hasil pemikirannya melalui tulisan. Ia dilahirkan dalam keluarga yang masih berkerabat dekat dengan Keraton Kasunan Surakarta. Setelah merdeka, Ia pernah menjabat posisi Menteri Tenaga Kerja.

17. dr. Moewardi

Moewardi merupakan lulusan dokter spesialis THT (telinga, hidung, dan tenggorokan) dari Geneeskundig Hooge School (GHS) di Salemba. Saat proses pembacaan teks proklamasi, ia bertugas mengamankan situasi dari ancaman kerusuhan. Ia sendiri pernah ditunjuk sebagai pemimpin Barisan Pelopor wilayah Jawa.

Itulah tadi beberapa tokoh kemerdekaan Indonesia yang berkontribusi baik saat dalam perumusan maupun pembacaan teks proklamasi. Masing-masing tokoh memiliki peran yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Ingat, jangan pernah lupakan sejarah, ya.

MELYNDA DWI PUSPITA

Baca juga: Sejarah dan Isi Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Ada Nama Bung Karno di Kapal Perang, Megawati: Kebanggaan Buat Saya

1 hari lalu

Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri menghadiri langsung persemian KRI Bung Karno 369 sebagai kapal kepresidenan, Kamis 1 Juni 2023. TEMPO/Ade Ridwan Yandwiputra
Ada Nama Bung Karno di Kapal Perang, Megawati: Kebanggaan Buat Saya

TNI AL mengoperasikan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Karno 369 sebagai salah satu armada. Peresmian bertepatan dengan Hari Pancasila.


Gerebek Pancasila di Blitar, Gunungan Hasil Bumi Dikirab ke Makam Bung Karno

1 hari lalu

Peserta membawa foto Presiden Soekarno saat upacara tradisi Bedhol Pusaka di depan Museum Istana Gebang Kota Blitar, Jawa Timur, Rabu 31 Mei 2023. Tradisi Bedhol Pusaka yang dirangkai dengan pawai lampion tersebut digelar jelang peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni. ANTARA FOTO/Muhammad Mada
Gerebek Pancasila di Blitar, Gunungan Hasil Bumi Dikirab ke Makam Bung Karno

Pemerintah Kota Blitar, Jawa Timur, menggelar kegiatan Gerebek Pancasila memperingati Hari Lahirnya Pancasila pada 1 Juni 2023.


Di Ende, Mahfud Md Sebut Pancasila Bukan Wacana Belaka

2 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD memberi keterangan soal rancangan Undang-undang (RUU) Perampasan aset di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Jumat, 14 April 2023. Pada keteranganya, naskah RUU Perampasan Aset telah diparaf sejumlah menteri dan kepala lembaga terkait dan segera dikirim ke DPR. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Di Ende, Mahfud Md Sebut Pancasila Bukan Wacana Belaka

Kata Mahfud Md, Pancasila bukan wacana belaka, melainkan realitas objektif dengan legitimasi yang kuat, baik secara filsafat, politis, dan historis.


KRI Bung Karno-369 Bakal Diresmikan Besok, Kasal: Akan Jadi Kapal Kepresidenan

3 hari lalu

Kepala Staf TNI AL (KASAL) Laksamana TNI Muhammad Ali memeriksa pesawat CN 235-220 MPA seusai diresmikan di Base Ops Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis 19 Januari 2023. KASAL meresmian sejumlah pesawat diantaranya 1 unit Pesud Piper CN 235-220 MPA, 1 unit Helikopter Bell 505 Jet Ranger X dan 3 Unit Pesud Piper Archer PA-28-181 dibawah binaan Wing Udara 2 Puspenerbal tersebut bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan alutsista sebagai program prioritas  yang siap dioperasikan dalam kesiapsiagaan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
KRI Bung Karno-369 Bakal Diresmikan Besok, Kasal: Akan Jadi Kapal Kepresidenan

TNI Angkatan Laut akan meresmikan KRI Bung Karno-369 pada Kamis, 1 Juni 2023 bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila dan bulan Sukarno.


Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Cetuskan Mazab Bung Karno, Pengamat: Cenderung Sesat

19 hari lalu

Panji Gumilang. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Cetuskan Mazab Bung Karno, Pengamat: Cenderung Sesat

Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang sebut soal mazab Bung Karno. Apakah itu? Pegamat mensinyalir cenderung sesat.


Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Ini Profil Panji Gumilang Pencetus Mazab Bung Karno

20 hari lalu

Panji Gumilang Al-Zaytun Dilaporkan ke Polisi
Kontroversi Ponpes Al Zaytun, Ini Profil Panji Gumilang Pencetus Mazab Bung Karno

Ponpes Al Zaytun mendapat sorotan publik, setelah berkali menyebabkan kontroversi. Ini profil pendirinya Panji Gumilang yang cetuskan mazab Bung Karno


Pinka Hapsari Cucu Megawati Ikut Jadi Bacaleg PDIP, Ini Profil Putri Puan

21 hari lalu

Pinka Hapsari, merupakan putri dari ketua DPR Puan Maharani . Pinka Hapsari yang pernah kuliah jurusan Komunikasi di Universitas Indonesia, memiliki minat dibidang fashion yang telah memiliki blog Fashion Upwards. Instagram/@pinkahaprani
Pinka Hapsari Cucu Megawati Ikut Jadi Bacaleg PDIP, Ini Profil Putri Puan

Cucu Megawati Pinka Hapsari terjun dalam dunia politik sebagai bacaleg PDIP. Ini profil putri Puan dan Happy.


Tahukah Bulan Juni Disebut sebagai Bulan Bung Karno? Begini Persiapan PDIP

24 hari lalu

Presiden Sukarno saat bertemu kembali dengan Sarinah (ANRI)
Tahukah Bulan Juni Disebut sebagai Bulan Bung Karno? Begini Persiapan PDIP

Bulan Juni menjadi Bulan Bung Karno karena pada bulan ini terdapat momen penting terkait proklamator dan Presiden Sukarno. Apa persiapan PDIP?


Kilas Balik Perjanjian Roem-Roijen 74 Tahun Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

27 hari lalu

Rumah bergaya indische di Jalan Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta. Pada agresi militer Belanda kedua tahun 1948, Presiden Soekarno dan keluarga pernah menjadikan rumah ini sebagai tempat persembunyian. Tempo/Anang Zakaria
Kilas Balik Perjanjian Roem-Roijen 74 Tahun Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Usai proklamasi, Indonesia juga berusaha mempertahankan kemerdekaan melalui jalur diplomatik tanpa kekerasan, salah satunya perjanjian Roem-Roijen.


Rumah Lahir Bung Karno Menjadi Destinasi Wisata Baru di Surabaya

28 hari lalu

Rumah kelahiran Presiden RI pertama Soekarno atau Bung Karno di Jalan Pandean Gang IV No. 40 Kota Pahlawan, Jawa Timur. (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)
Rumah Lahir Bung Karno Menjadi Destinasi Wisata Baru di Surabaya

Rumah lahir dan masa kecil Presiden RI pertama Soekarno atau Bung Karno menjadi destinasi wisata baru di Surabaya.