TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut penyelenggaraan ibadah haji 2022 sudah selesai ditandai dengan sudah kembalinya seluruh jemaah haji Indonesia ke Tanah Air. Meski begitu, Yaqut menyebut dalam ibadah haji tahun ini ada puluhan jemaah yang wafat saat penyelenggaraan haji di Tanah Suci.
"Gak munngkin sempurna, yang penting bahwa kesehatan jemaah terjaga. Yang wafat sampai tadi malam saya cek ada 89 jemaah yang wafat," ujar Yaqut di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 15 Agustus 2022.
Baca Juga:
Puluhan jemaah yang wafat itu terdiri dari 87 jemaah haji reguler dan dua jemaah haji khusus. Sebanyak 27 jamaah di antaranya wafat pada masa pra Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), dalam rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022. Lalu 16 jamaah wafat pada masa Armuzna, 8 – 12 Juli 2022.
Sisanya atau 46 jamaah wafat pada masa setelah puncak haji Armuzna, yakni 13 Juli sampai sekarang.
Yaqut menyebut penyelenggaraan haji tahun ini tidak lepas dari berbagai kekurangan. Ia mencontohkan masih adanya insiden keterlambatan makanan katering akibat persoalan teknis dengan petugas penyedia makanan di Arab Saudi.
Masalah lainnya, seperti masih seringnya petugas jemaah haji Indonesia yang terlambat merespons saat bertemu jemaah yang tersesat. "Harusnya pos satu dengan pos lainnya cepat berkooridnasi supaya jemaah tersesat itu sampai ke tempatnya bisa cepat dan selamat. Ini kadang-kadang repons begini masih lambat," kata Yaqut.
Dalam pelaksanaan haji tahun ini, Indonesia mendapat kuota sebanyak 100.051 orang. Kuota haji kembali diperoleh setelah dua tahun ibadah haji tak dilaksanakan karena pandemi Covid-19. Rinciannya, kuota haji tersebut terdiri atas 7.226 kuota haji khusus dan 92.825 kuota haji reguler.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.