Usai rombongan Samuel pergi, Mahfud keluar dari kantornya. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini menyebut Samuel dan para advokat bermarga Hutabarat ini menyampaikan keluhan dan keyakinan mereka soal kejadian penembakan Brigadir J.
"Saya catat semua, dan saya tidak berpendapat tentang kasus itu. Saya hanya mencatat karena soal pendapat dan proses itu saya tidak boleh ikut campur," kata dia.
Mahfud mengatakan tugasnya adalah mengawal kebijakan atau arahan Jokowi bahwa kasus ini harus dibuka dengan benar. Mahfud juga menyebut dirinya menerima informasi dari keluarga, intelijen, purnawirawan polisi, Kompolnas, Komnas HAM, LPSK, sumber-sumber perorangan di Densus hingga BNPT.
"Saya tanya semua dan tentu saya punya pandangan nantinya, tetapi pandangan saya ini tidak akan mempengaruhi proses hukum yang sekarang sedang berjalan," kata dia.
Tapi kepada Samuel dan tim advokat Hutabarat, Mahfud menyampaikan bahwa kejadian penembakan terhadap Brigadir J tidak sama dengan kriminal biasa. "Sehingga memang harus bersabar karena ada (faktor) psiko-hierarki, ada juga psiko-politisnya," kata dia.
Mahfud Md juga menyebut secara teknis penyidikan itu sebenarnya mudah, tapi penyidikan membutuhkan waktu karena ada dua faktor tersebut. Untuk itu, ia meminta polisi terus memproses kasus ini dan meminta semua pihak bersabar. "Saya katakan kemajuan-kemajuan untuk (penyidikan kasus) sudah bagus," kata dia.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.