TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengakui hubungannya dengan Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul, kadang panas dingin.
"Seperti ramalan cuaca, kadang hujan, kadang panas," ujar Ganjar di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu, 22 Juni 2022.
Kendati demikian, Ganjar menganggap perbedaan yang kerap terjadi antara dirinya dan Bambang Pacul sebagai hal biasa. Ia mengaku tetap hormat kepada Bambang sebagai senior dan sesama kader partai.
"Mas Pacul itu di UGM temen saya, senior saya, dulu bareng di kesekjenan bareng saya, di badiklat bareng saya, di fraksi bareng saya, jadi biasa saja buat saya," ujar Ganjar.
Kata Ganjar, Rakernas PDIP 21-23 Juni 2022 telah menguatkan soliditas antarkader, termasuk ia dan Bambang. "Di Rakernas ini semua satu komando, mesti kompak perintah ketua umum. Targetnya semua mesti bekerja, sesimpel itu saja, dan semua tersenyum," kata dia.
Dalam acara pembukaan Rakernas kemarin, Ganjar dan Bambang tampak akrab, berjabat tangan lalu mengacungkan salam komando. Sikap keduanya menuai perhatian sebab sebelumnya hubungan Ganjar dan Bambang Pacul sempat memanas akibat Pilpres 2024. DPD PDIP Jawa Tengah bahkan tidak mengundang Ganjar saat pengarahan kader untuk penguatan soliditas partai menuju Pemilu 2024.
"Tidak diundang (Ganjar Pranowo). Wis kemajon (kelewatan), yen kowe pinter, ojo keminter (bila kamu pintar, jangan sok pintar)," kata Bambang, akhir Mei lalu.
Dalam keterangan tertulis DPD PDIP Jateng dengan terang-terangan menyebut Gubernur Jawa Tengah itu terlalu berambisi maju pada Pilpres 2024, sementara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri belum memutuskan calon presiden yang akan diusung di Pilpres 2024.
Belakangan, Ganjar menegaskan bahwa dirinya taat perintah partai dan menunggu keputusan Megawati mengumumkan calon presiden.
Hari ini, baik Bambang maupun Ganjar kompak menyatakan berada dalam satu komando menghadapi Pemilihan Presiden 2024.
"Pak Ganjar dan Bambang Pacul siap menerima komando sebagai sesama kader partai. Jadi artinya sudah satu komando, bos," ujar Bambang di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Rabu, 22 Juni 2022.
Bambang hanya tertawa saat ditanya apakah dengan demikian tidak ada lagi kelompok 'celeng' di sekitaran PDIP. "Celeng itu kan artinya tidak nurut, tidak berada dalam barisan," ujar dia. "Persoalan apakah Pak Ganjar sudah enggak nakal, yang tahu hanya Pak Ganjar. Tapi lihat Pak Ganjar hari ini, beliau tiga hari sekolah di sini, kira-kira kalau begitu Ganjar nurut dengan perintah partai atau ndak? Sampean sendiri yang menyimpulkan".
Baca juga: Megawati Sentil Kader yang Manuver Dua Kaki, Ganjar Pranowo Anggap Peringatan untuk Semua
DEWI NURITA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini