TEMPO.CO, Jakarta - Nama Menteri BUMN Erick Thohir sempat mendapatkan banyak dukungan dari Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai NasDem dalam rapat kerja nasional 15-17 Juni lalu. Meskipun demikian, Erick yang menempati posisi ketiga di bawah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tak masuk ke dalam tiga nama yang dibacakan oleh Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Surya Paloh mengumumkan nama Panglima TNI Andika Perkasa sebagai pelengkap Anies dan Ganjar.
"Tiga nama ini adalah pilihan Rakernas. Saya harus mengingatkan, tidak ada yang kurang antara satu sama lain. Di antara ketiganya, nilainya semua sama di mata saya sebagai ketua umum," ujar Surya Paloh di lokasi Rakernas, JCC Senayan, Jakarta pada Jumat, 17 Juni 2022.
Setelah Rakernas memutuskan tiga nama bakal capres rekomendasi, Surya akan bertugas membangun koalisi dengan partai-partai yang tertarik dengan tiga figur itu.
"Insya Allah nanti kami akan tetapkan satu (nama capres), waktu dan tempatnya kita cari hari baik, bulan baik," tuturnya.
Nama ketiga tokoh sebagai bakal capres rekomendasi NasDem diputuskan dalam rapat pleno steering committee yang digelar pada Kamis malam, 16 Juni 2022. Tiga nama tersebut digodok berdasarkan hasil usulan 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem. Usulan tersebut disampaikan dalam sidang pleno terbuka pada Kamis siang, 16 Juni 2022.
Dalam sidang tersebut, suara untuk tokoh dari eksternal mendominasi usulan DPW. Lima nama teratas yakni, Anies Baswedan dengan perolehan dukungan 32 DPW, Ganjar Pranowo dengan dukungan 29 DPW, Erick Thohir dengan 16 suara, Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel 14 DPW, dan Andika Perkasa dengan 13 suara DPW.
Namun, nama Erick dan Rachmat Gobel dan sejumlah kader internal yang masuk usulan terliminasi dalam rapat pleno. Sekretaris Steering Committee Rakernas Nasdem Willy Aditya bercerita, mekanisme pengambilan keputusan dalam rapat pleno murni dilakukan dengan musyawarah mufakat.
"Sejak awal kami tetapkan musyawarah di dalam tata tertib. Kami putuskan tidak ada voting, karena kalau ada voting, partai pasti rusak, akan ada gerakan politik sana-sini," ujar Willy kepada Tempo di bilangan Senayan, Jumat malam, 17 Juni 2022.
Selanjutnya, nama Erick Thohir terpental dalam rapat steering committee