TEMPO.CO, Jakarta - Langkah politik yang diambil Partai NasDem menjelang Pilpres 2024 berbeda dengan partai-partai lain. Jika partai lain membentuk koalisi terlebih dahulu sebelum membicarakan calon presiden, sebaliknya Partai NasDem mencari capres dulu sebelum menentukan arah koalisi.
Sekretaris Jenderal Partai NasDem Johnny G. Plate mengatakan langkah tersebut diambil karena figur capres akan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam membangun koalisi. Lewat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 15-17 Juni 2022 mendatang, NasDem akan menghasilkan tiga rekomendasi nama calon presiden yang akan diusung bersama koalisi.
Partai NasDem, ujar dia, melihat begitu penting dan strategisnya untuk terlebih dahulu mendapatkan dan menghasilkan calon presiden melalui rekrutmen berjenjang. "Sehingga, partisipasi seluruh kader internal NasDem ikut ambil bagian rekrutmen ini memperhatikan pendapat dan saran berkembang di masyarakat," ujar Johnny di NasDem Tower, Jakarta, Senin, 13 Juni 2022.
Tiga nama capres 2024 ini akan dijaring dari usulan 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem. Setiap DPW boleh mengajukan tiga hingga lima nama usulan capres dari hasil penjaringan masing-masing daerah. Panitia pengarah selanjutnya akan mengerucutkan menjadi tiga nama untuk diserahkan kepada ketua umum. Pada malam penutupan Rakernas pada 17 Juni, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh akan mengumumkan tiga nama tersebut.
Setelah itu, ketua umum partai akan diberi mandat untuk melakukan lobi membangun koalisi dengan membawa tiga nama tersebut.
"Jadi setelah Rakernas kan harus membentuk koalisi. Nah, yang dibawa bukan satu (calon), kalau bawa satu kan menodong namanya fait accompli.
Kami mempunyai tiga nama untuk dibicarakan bersama-bersama dengan partai koalisi. Ini harus menjadi kesepakatan bersama. Nah, pada saat itulah ditentukan satu calon presiden," ujar Johnny.
Wisata Politik
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya menyebut
sejumlah pimpinan partai yang sebelumnya sudah berkunjung ke kantor mereka belum tentu akan menjadi mitra koalisi di Pilpres 2024. "Mereka yang sudah berkunjung ke NasDem Tower itu masih dalam rangka ta'aruf dan wisata politik saja," tuturnya.
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Partai NasDem, Prananda Surya Paloh menyebut partainya tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan partai mana pun, termasuk dengan partai non-nasionalis.
"Jadi itu bisa siapa pun. Tidak menutup kemungkinan juga kami berkoalisi dengan partai non-nasionalis, asal memang tetap menganut Pancasila. Jadi ini namanya politik masih sangat terbuka, siapa pun dan di manapun bisa. Bisa mungkin, besok, bisa di akhir tahun, bisa tahun depan," ujar Prananda.
Rakernas NasDem akan digelar di Balai Sidang Jakarta pada 15-17 Juni 2022 dengan mengusung tema "Meneguhkan Politik Kebangsaan". Rakernas itu akan dihadiri 6.311 peserta yang terdiri dari DPP Partai NasDem, anggota DPR, anggota DPRD, ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem, jajaran pengurus DPW, dan DPD dari seluruh Indonesia.
Baca juga: Mahathir Mohamad Akan Hadir di Rakernas Nasdem
DEWI NURITA
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini