TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute For Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai bahwa Koalisi Semut Merah yang didorong Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) hanya sekadar gimik politik. Hal tersebut, ujar Umam, semakin jelas dengan pernyataan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang mengatakan rencana koalisi PKB-PKS belum pasti.
"Pernyataan Cak Imin itu mengonfirmasi bahwa wacana Koalisi Semut Merah yang didorong PKB dan PKS itu hanya gimmick politik untuk meningkatkan daya tawar masing-masing saja," ujar Umam saat dihubungi Tempo, Senin, 13 Juni 2022.
Menurut Umam, dilihat dari aspek paradigma keislaman, aspek demografi pemilih dan juga karakteristik basis pemilih loyalnya, kedua partai ini sudah amat berbeda. "Potensi bersatunya PKB dan PKS menjadi jangkar sebuah koalisi memang relatif kecil," tuturnya.
Selain itu, lanjut dia, jika PKB-PKS menggunakan narasi menyatukan segmen Islam moderat dan konservatif, masih tetap kurang memadai karena dua partai ini membutuhkan legitimasi dukungan dari kekuatan politik nasionalis.
"Itulah mengapa dalam perjalanannya, PKB dan PKS selalu menjadi makmum dalam berkoalisi, dan untuk Pilpres 2024 tampaknya keduanya belum siap menjadi imam dalam pembentukan koalisi ke depan," ujar Umam.
Koalisi PKB-PKS sebelumnya diumumkan Sekretaris Jenderal DPP PKS Aboe Bakar Alhabsyi pada 9 Juni lalu.
Aboe mengatakan sengaja membentuk koalisi lebih awal dan pertemuan gabungan tersebut akan menjadi magnet bagi partai lain untuk bergabung. Karena menurut dia, jumlah kursi PKS di DPR sebanyak 50 dan PKB sebanyak 58 sehingga hanya membutuhkan 7 kursi untuk bisa mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden.
"Artinya tinggal satu partai politik (untuk bergabung dalam koalisi). Ya kita lihat semoga berjalan panjang umur dan bisa bertahan," ujar Aboe Bakar di Kompleks Parlemen, Kamis 9 Juni 2022.
Belakangan, Cak Imin menyatakan bahwa rencana koalisi tersebut belum final, baru dalam tahap penjajakan.
"Semua koalisi belum ada yang pasti, semua penjajakan. Dengan PKS penjajakan menuju, ya istilahnya kalau dalam perkawinan baru lamaran. Soal jadi atau tidak, nanti kita lihat,” kata Muhaimin lewat keterangan tertulis, Ahad, 12 Juni 2022.
DEWI NURITA
Baca: Sebut Koalisi PKB - PKS Belum Pasti, Muhaimin: Baru Penjajakan
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini