TEMPO Interaktif, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, Irwandi Yusuf, untuk mengawal proses reintegrasi pascakonflik di Aceh.
"Saya mengetahui bahwa trust buidling memerlukan waktu, masih saya dengar saling curiga, meskipun skalanya makin kecil, dan itu biasa terjadi dalam proses reintegrasi," kata Presiden Yudhoyono, dalam jumpa pers, usai salat Jumat di Masjid Baiturrahim siang tadi.
Ia mengingatkan agar proses reintegrasi yang telah berjalan tidak terganggu. Semua pihak bertanggung jawab terhadap berhentinya konflik bersenjata, disepakatinya penghentian konflik, proses reintegrasi, terbentuknya trust building, dan bertanggung jawab agar Aceh tetap dalam NKRI.
"Saya ingatkan agar proses yang begini baik kita syukuri, dengan ridho Allah SWT tercapai suatu penyelesaian yang baik, bersejarah, jangan sampai ada masalah-masalah yang mengganggu proses ini," katanya.
Pernyataan Presiden itu berkaitan dengan telah berakhirnya masa tugas Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi Aceh-Nias. Presiden juga meminta Gubernur Aceh melanjutkan rehabilitasi di Aceh, termasuk mengawal proses reintegrasi pascakonflik agar pembangunan di Aceh tetap terus berjalan.
Kamis dini hari tadi, Taufik alias Benu, Ketua Posko Partai Aceh Desa Ujong Kalak, Kecamatan Johan Pahlawan (Meulaboh), Aceh Barat, tewas ditembak oleh seorang tak dikenal usai memasang baliho/spanduk Partai Aceh. Saat dikonfirmasi soal ini, Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng mengatakan, "saya belum baca soal ini."
NININ DAMAYANTI