Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

World Bank Akhiri Program Penguatan Damai Aceh  

image-gnews
Mantan Wapres Jusuf Kalla bersama mantan Menhan GAM Zakaria Zaman, Mantan Panglima GAM Muzakir Manaf (kiri) ,Delegasi RI untuk Helsinski Farid Husein  (paling kanan) dan Director Facta Finlandia Juha Chriestensen (tengah)pada peringatan 5 tahun perdamaian Aceh RI di Hotel Fourseason, Jakarta, Minggu (15/8)..Tempo/Tony Hartawan
Mantan Wapres Jusuf Kalla bersama mantan Menhan GAM Zakaria Zaman, Mantan Panglima GAM Muzakir Manaf (kiri) ,Delegasi RI untuk Helsinski Farid Husein (paling kanan) dan Director Facta Finlandia Juha Chriestensen (tengah)pada peringatan 5 tahun perdamaian Aceh RI di Hotel Fourseason, Jakarta, Minggu (15/8)..Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Banda Aceh - World Bank mengakhiri program penguatan damai Aceh yang dinamakan Consolidating Peaceful Development in Aceh (CPDA) dalam serangkaian acara di Banda Aceh, Rabu, 16 April 2014.

Social Development Specialist World Bank, Adrian Morel, mengatakan program CPDA dimulai sejak 2010 lalu dengan kucuran dana sekitar US$ 7,5 juta. Menurut dia, CPDA merupakan program multidonor yang dibentuk Bank Dunia. Program itu didanai oleh Kedutaan Besar Kerajaan Belanda dan Australian AID/DFAT.

Menurut Adrian, program CPDA bertujuan memperkuat kelembagaan guna mendukung perdamaian dan pembangunan di Provinsi Aceh. “Program ini telah berhasil menguatkan perdamaian di Aceh,” katanya.

Program tersebut dijalankan melalui kerja sama dengan sejumlah mitra, termasuk lembaga swadaya masyarakat internasional dan LSM lokal di Aceh. (Baca juga: Bank Dunia Tambah Pendanaan untuk Negara Miskin)

Melalui kerja sama dengan Universitas Syiah Kuala, dilakukan program analisis belanja publik yang bertujuan untuk memperbaiki pengelolaan dana publik dan transparansi anggaran. Juga ada program-program membangun komunitas pinggiran hutan, melatih praktisi hukum dan mendirikan klinik hukum di Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Aceh Utara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selama ini CPDA juga ikut membantu Bappeda Provinsi Aceh dalam menyusun rencana pembangunan jangka panjang dan menengah serta terlibat dalam tim penyusunan anggaran Pemerintah Provinsi Aceh serta pemerintah kabupaten dan kota.

Manajer Program CPDA, Muslahuddin Daud, mengatakan program tersebut sangat membantu pemerintah Aceh dalam membangun kapasitas sumber daya manusia maupun materi-materi analisis lainnya yang dapat dipakai untuk pembangunan Aceh masa depan. “Program CPDA telah mentransfer pengetahuan untuk berbagai kelembagaan dan pemerintah di Aceh,” ujarnya.

Meskipun program CPDA berakhir, kata Muslahuddin, World Bank akan terus memantau perkembangan Aceh dan Indonesia melalui kerja sama dengan sejumlah lembaga nasional yang terpusat di Jakarta, seperti beberapa kementerian.

ADI WARSIDI 


Berita lain:

3 Insiden Ini Bikin Heboh Saat SBY Berkampanye
PPATK Kritik Cara KPK Tangani Adik Ratu Atut
Telat Ngantor, Jokowi: Pemimpin Kok Diabsen
Kata Ahok Soal Sumbangan Rp 60 M Prabowo di Pilgub

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menteri Jonan Janjikan Listrik di Aceh Aman Mulai 2019

22 Juli 2017

REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Menteri Jonan Janjikan Listrik di Aceh Aman Mulai 2019

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan menyampaikan kuliah umum di Universitas Syiah Kuala, dan menjanjikan listrik aman mulai 2019.


Cyber City, Masjid di Banda Aceh Dilengkapi Internet  

30 Oktober 2015

Gubernur Aceh Zaini Abdullah (pakai jas) bersama para pejabat daerah melepaskan merpati sebagai simbol perdamaian, dalam peringatan 10 tahun damai Aceh di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, 15 Agustus 2015. TEMPO/Adi Warsidi
Cyber City, Masjid di Banda Aceh Dilengkapi Internet  

Kata Zahrol, sosialisasi diberikan kepada 100 orang yang terdiri atas BKP masjid, remaja masjid dan perwakilan Ormas Islam.


Ke Aceh, Dubes Swedia Tanya Tsunami dan Syariat

8 April 2015

Museum Tsunami di Banda Aceh. TEMPO/Adi Warsidi
Ke Aceh, Dubes Swedia Tanya Tsunami dan Syariat

Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar Skoog,
berkunjung ke Aceh, Rabu, 8 April 2015.


Jerman Bantu Pembangunan RS Regional Aceh Tengah  

24 September 2013

Ratusan warga korban gempa menjalani perawatan intensif di lorong Rumah Sakit Umum Aceh Tengah, Aceh (3/7). Sebanyak 210 orang korban gempa yang selamat rata-rata mengalami patah dan luka sobek akibat terkena reruntuhan bangunan rumah mereka. ANTARA/Rahmad
Jerman Bantu Pembangunan RS Regional Aceh Tengah  

Dana yang disiapkan 90 juta euro untuk pembangunan rumah sakit dan 90 juta euro untuk pembelian peralatan medis.


Boediono: Banda Aceh Teladan Bagi Daerah Lain  

6 Desember 2010

Wapres Boediono (tengah). ANTARA/Ampelsa
Boediono: Banda Aceh Teladan Bagi Daerah Lain  

Wakil Presiden Boediono berpendapat Kota Banda Aceh bisa menjadi teladan bagi daerah lain dalam reformasi birokrasi.


Pemerintah Dituntut Selesaikan 9 Peraturan Tentang Aceh

1 Desember 2010

Pemerintah Dituntut Selesaikan 9 Peraturan Tentang Aceh

Pemerintah dituntut segera menyelesaikan sembilan Peraturan Pemerintah (PP) dan Peraturan Presiden (Perpres) turunan Undang-Undang Otonomi Khusus provinsi Daerah Istimewa Aceh.


Presiden Terima Kursi Perdamaian dari Gubernur Aceh

29 November 2010

Susilo Bambang Yudhoyono. AP/Michel Euler, Pool
Presiden Terima Kursi Perdamaian dari Gubernur Aceh

"Kami menganggap Bapak Presiden sangat pantas untuk menerimanya, karena Bapak telah banyak berbuat untuk perdamaian Aceh," ujar Gubernur Aceh Irwandi Yusuf.


Palang Merah Kanada Dipermalukan Soal Aceh  

30 Maret 2010

TEMPO/Bernard
Palang Merah Kanada Dipermalukan Soal Aceh  

Seorang mantan staf Palang Merah Kanada mengatakan banyak pekerja rekonstruksi yang tidak dibayar oleh para kontraktor


Ketidaksinkronan Pusat dan Daerah Hambat Penguatan Perdamaian Aceh

25 Januari 2010

Ketidaksinkronan Pusat dan Daerah Hambat Penguatan Perdamaian Aceh

Kendati keamanan di Aceh sudah kondusif, masih ada beberapa permasalahan dan hambatan dalam pemeliharaan perdamaian di Bumi Serambi Mekkah tersebut.


MDF Komitmen Bantu Rekonstruksi Aceh Sampai 2012

16 Desember 2009

MDF Komitmen Bantu Rekonstruksi Aceh Sampai 2012

Multi Donor Fund (MDF) akan tetap komitmen melanjutkan program-program rekonstruksi dan rehabilitasi di Aceh setelah lima tahun tsunami berlalu.