TEMPO.CO, Jakarta - Komisaris Jenderal (Purn) Paulus Waterpauw resmi dilantik menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat bersama empat penjabat lainnya pada Kamis, 12 Mei 2022. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengklaim pengangkatan penjabat gubernur ini sudah melalui tahapan penjaringan yang selektif dan mempertimbangkan usulan masyarakat, seperti Majelis Rakyat Papua (MRP).
"Saya sampaikan bahwa yang terpilih ini sudah melalui mekanisme penjaringan dari kementerian/lembaga dan tokoh-tokoh masyarakat. Pak Waterpauw itu misalnya usulan dari MRP (Majelis Rakyat Papua)," ujar Tito Karnavian di kantor Kemendagri, Kamis, 12 Mei 2022.
Tito menyebut, Paulus dipilih menjadi penjabat karena dinilai memiliki rekam jejak memimpin di Papua. Purnawirawan polisi itu pernah menjadi Kapolda Papua Barat.
"Dan yang penting beliau putra Papua, orang asli Papua. Dengan segala pengalamannya, kemampuan akademik, jam terbang, kita harap bisa jaga stabilitas politik dan pertahanan di Papua," ujar Tito. "Pak Waterpauw kan juga sudah pensiun, cuma ini alih status. Jadi bukan pejabat aktif di lembaganya (Polri)," ujar Tito.
Paulus Waterpauw lahir di Fakfak, Papua Barat, 25 Oktober 1963. Paulus merupakan lulusan Akademi Polisi tahun 1987. Ia mengawali karier di Surabaya dari tahun 1987 hingga 1990.
Paulus pernah menjabat sebagai Kapolsek Menteng, Jakarta; Komandan Puskodal Polres Jakarta Pusat tahun 2000; dan Wakapolresta Tangerang tahun 2001. Setelah itu Paulus pindah tugas ke Mimika sebagai Kapolres tahun 2002 dan menjabat Kapolresta Jayapura Polda Papua tahun 2005. Tahun 2006 Paulus Waterpauw dipercaya menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Polda Papua.
Karier Paulus moncer hingga dilantik menjadi Kapolda Papua Barat pada 2014. Lantas pada 2017, Paulus dilantik menjadi Kapolda Sumatera Utara (Sumut). Setahun setelah menjadi Kapolda Sumut, Paulus ditarik menjadi Analis Kebijakan Utama bidang Sespimti Sespim Lemdiklat Polri.
Pada September 2019, Paulus dilantik sebagai Kapolda Papua menggantikan Irjen Rudolf Albert Rodja.
Pada Februari 2021, Paulus dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri dan diberi kenaikan pangkat menjadi Komisaris Jenderal (Komjen) atau perwira bintang tiga Polri.
Pada Oktober 2021, Paulus dilantik menjadi Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan di Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan (BNPP) Kemendagri. Jenderal asli Papua ini memasuki masa pensiun pada 1 November 2021.
DEWI NURITA