Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO: 70 Persen Kasus Hepatitis Akut Positif Adenovirus

image-gnews
ilustrasi anak sesak napas
ilustrasi anak sesak napas
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -World Health Organization (WHO) masih menyelidiki peran Adenovirus dalam penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di sejumlah negara. Sebab, sebanyak 70 persen dari kasus yang diuji ternyata dinyatakan positif Adenovirus. "Diidentifikasi sebagai subtipe 41," kata saintis senior dari program hepatitis global WHO, Philippa Easterbrook, dalam konferensi pers WHO pada Selasa, 10 Mei 2022.

Subtipe 41 berasal dari kelompok Adenovirus yang biasanya didapati menyebabkan gastroenteritis yang ringan-sampai-sedang dengan gejala diae, muntah-muntah dan sakit perut. Sebagian ditemani dengan gangguan pernapasan atas.

Adenovirus tersebut masih jadi hipotesis utama penyebab terjadinya hepatitis akut misterius alias yang belum diketahui penyebabnya ini. Akan tetapi, WHO masih mencari tahu apakah Adenovirus ini sebagai penyebab atau hanya muncul secara kebetulan saja.

Kasus hepatitis akut misterius pertama kali dilaporkan di Skotlandia pada 5 April 2022. Lalu pada 3 Mei, WHO telah menetapkan hepatitis akut misterius sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB. Sampai hari ini, Easterbrook menyebut ada tambahan 70 kasus dari lima regional yang berbeda. Sehingga, totalnya mencapai 348 kasus probable.

Probable adalah satu dari tiga klasifikasi WHO atas hepatitis akut misterius. Artinya, pasien yang menunjukkan gejala penyakit hepatitis akut, tanpa adanya virus hepatitis A sampai E), memiliki kadar serum transaminase >500 IU/L (AST atau ALT), yang berumur di bawah 16 tahun.

Dari 348 kasus ini, hanya enam negara yang melaporkan kasus lebih dari lima. Terbanyak yaitu Inggris yang mencapai 163 kasus. Sebagai negara dengan kasus tertinggi, Inggris pun ikut mengoordinasikan studi lanjutan mengenai penyakit ini bersama beberapa negara lain.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Studi dilakukan terhadap genetika anak-anak yang terkenah hepatitis akut misterius, respons imun anak-anak tersebut, sampai studi epidemiologi lanjutan. Tak hanya Adenovirus, tapi penelitian juga dilakukan terhadap virus Covid-19. Sebab dari pengujian yang dilakukan, 18 persen hepatitis akut misterius ternyata positif Covid-19.

Untuk itu, Easterbrook, peneliti masih melihat apakah Covid-19 ikut berperan dalam penyakit ini. Baik bagi pasien yang terinfeksi ulang, atau pasien yang pernah terinfeksi sebelumnya. "Fokus dalam seminggu ke depan, yaitu melakukan tes serologi untuk infeksi dan paparan Covid-19 sebelumnya," kata dia.

Ketua Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Muzal Kadim juga mengatakan  Adenovirus memang sebelumnya tidak pernah ada di penyakit hepatitis A sampai E. "Tidak pernah ada Adenovirus yang selama ini ditemukan sebagai penyebab hepatitis. Jadi ini memang masih dicari ya," kata dia dalam diskusi daring, Sabtu, 7 Mei 2022.

Baca Juga: Mengenal Adenovirus, Virus Umum Penyebab Berbagai Penyakit Pernapasan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 jam lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. Program ini diharapkan dapat mempercepat pemenuhan dokter spesialis di daerah-daerah tertinggal, perbatasan dan Kepulauan. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.


Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

5 jam lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.


Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

8 jam lalu

Presiden Jokowi meresmikan program pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit pada Senin, 6 Mei 2024 di halaman Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, kawasan Palmerah, Jakarta Barat. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.


Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden besama mantan presiden AS Barack Obama meninggalkan Air Force One di Bandara Internasional John F Kennedy di New York, AS 28 Maret 2024. REUTERS
Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden


Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.


Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.


WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

Warga Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem
WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.


Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

4 hari lalu

Koordinator Subkomisi Pemajuan HAM Anis Hidayah memaparkan catatan penegakan hak asasi manusia (HAM) sepanjang 2023 di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 25 Januari 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin.
Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

4 hari lalu

.
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.