TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih belum memutuskan sosok yang akan diusung sebagai calon presiden di Pemilihan Presiden 2024.
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan, partainya saat ini sedang fokus menokohkan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-jufri. "Saat ini PKS fokus menokohkan Dr Salim," ujar Mardani saat dihubungi Tempo, Rabu, 27 April 2022.
Kendati demikian, kata Mardani, partainya juga tidak menutup kemungkinan untuk mengusung calon lain di luar partai, termasuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2024. Survei Charta Politika menunjukkan, Anies mendapatkan dukungan sebesar 63,8 persen dari simpatisan PKS. Angka tersebut, kata Mardani, tentu menjadi pertimbangan.
"Mas Anies kuat ikatannya dengan PKS. Persepsi publik Anies itu PKS, selalu hadir. Dan komunikasi kami dengan Mas Anies baik," kata Mardani.
Namun dengan jumlah 50 kursi di parlemen (8,2 persen), kata dia, PKS tentu harus berkoalisi dan berembuk dengan partai lain untuk mengusung calon. Sebab, ada syarat presidential treshold 20 persen untuk bisa mengusung calon presiden.
"Jadi semua masih dinamis dan banyak kemungkinan. Siapa pun yang dicalonkan mesti punya peluang menang dan bisa bekerja efektif. Dan semua sedang dikaji dengan matang oleh pimpinan partai," tuturnya.
Yang jelas, Mardani menyebut PKS tidak berencana membentuk Poros Islam. "Kami akan gabung koalisi partai nasionalis," tuturnya.
Merujuk pada hasil survei Charta Politika pada 10-17 April 2022, selain PKS, ada lima simpatisan partai lain yang mendukung Anies, yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Demokrat.
"(Dukungan untuk Anies) 24,1 persen Partai Golkar, Partai Nasdem 33,9 persen, PKS 63,8 persen, PPP 24 persen, PAN 38,9 persen, dan Demokrat 30,6 persen," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam keterangannya, Senin lalu.